Holo coin bukan sembarang coin karena ia hadir bersama dengan holochain yang bisa dikatakan bukan sekadar blockchain. Kayak gimana tuh?
Apa bedanya blockchain dengan holochain atau holo coin? Bisa dibilang perbedaan di antara keduanya cukup signifikan. Mungkin koin-koin yang ada pada jaringan dengan teknologi blockchain lebih sering terdengar. Katakanlah seperti Bitcoin, Ethereum, Litecoin, dan lain sebagainya.
Blockchain adalah sistem database yang terdesentralisasi dengan teknologi kriptografi. Kriptografi menjadi bagian penting karena hal ini yang menjadikan blockchain terjamin keamanannya. Secara sederhana blockchain adalah jaringan yang mampu merekam serta mengabadikan setiap transaksi atau informasi dalam rupa blok. Setiap blok akan terhubung secara langsung dengan blok sebelumnya, sehingga blockchain hampir tidak mungkin bisa diretas.
Holochain dan holo coin sebagai coin native pada jaringan tersebut memiliki keunikan tersendiri. Salah satu keistimewaannya adalah holochain tidak bersifat global melainkan berjalan secara independen.
Tentu saja tidak hanya itu kelebihan dari holo coin. Yuk simak terus artikel ini supaya analisis fundamentalmu terhadap holochain makin mantap.
Sejarah terciptanya holo coin
Dua orang jenius dibalik terciptanya Holo coin adalah Arthur Brock dan Eric Harris-Braun. Kedua orang itu juga merupakan founder dari MetaCurrency Project, sebuah proyek yang mengembangkan teknologi bagi ekonomi peer-to-peer (P2P).
Kehidupan manusia tidak akan lepas dari currency, oleh sebab itu mereka berdua ingin membangun sebuah proyek kripto yang mempersiapkan masa yang akan datang. Di mana ekonomi dapat dijalankan tanpa pihak-pihak lain. Dari situ Holo coin memantapkan diri untuk menjadi bagian dari sistem peer-to-peer economy.
Holo coin pertama kali diluncurkan pada April 2018 dengan harga yang sangat murah yakni sekitar Rp2 saja. Pada Initial Coin Offering (ICO) tersebut proyek ini berhasil mengumpulkan dana sebesar $20 juta.
Jadi apa sebenarnya holo coin?
Holo coin dan holochain adalah sistem yang menjanjikan bahwa teknologi mereka akan memadukan blockchain dengan self-owned data. Holochain tetap menetapkan dirinya sebagai sistem database yang terdistribusi dengan peer accountability (akuntabilitas tiap individu).
Blockchain adalah distributed ledger yang akan membagikan semua informasinya kepada semua orang. Artinya salinan dari data yang terekam semuanya ada dalam satu buku besar (ledger).
Holochain mencoba menciptakan teknologi yang lebih baru. Holochain akan menciptakan jaringan-jaringan blockchain yang lebih kecil kepada setiap penggunanya. Hal ini berkebalikan dengan blockchain yang bersifat global. Ibarat sebuah sungai, blockchain adalah satu aliran yang besar, sedangkan holochain adalah sungai-sungai kecil yang memungkinkan setiap alirannya digunakan sesuai dengan keinginan pengguna atau pengembang jaringan tersebut.
Skalabilitas dan kecepatan
Ini adalah kelebihan yang dapat dibanggakan oleh holochain.
Berkat banyak jaringan yang berdiri secara independen, membuat holochain dapat menjalankan transaksi yang tidak terhingga.
Coba kalian membandingkan dengan dua koin dengan market cap terbesar yaitu Bitcoin dan Ethereum. Kedua koin tersebut hanya dapat menjalankan 7 transaksi per detik dan 30 transaksi per detik.
Kecepatan transaksi ini sangat menguntungkan bagi pengembangan holochain karena jaringan ini tidak memerlukan konsensus global melainkan cukup dengan hash yang didistribusikan kepada setiap node yang memiliki kontribusi pada jaringan holochain.
Sistem yang ramah lingkungan
Ini dia yang membuat holochain mendapatkan perhatian
Lagi-lagi sebagai contoh, Bitcoin dan Ethereum selalu memiliki problematika mengenai penggunaan daya yang luar biasa besar. Proses mining yang dilakukan pada dua koin itu yang selalu diangkat sebagai isu bahwa kripto adalah teknologi yang merusak alam.
Holochain tidak seperti itu karena dalam jaringan tersebut holo coin tidak bisa ditambang. Teknologi ini bahkan tidak perlu memakan daya yang besar. Energi yang diperlukan untuk menjalankan transaksi dalam holochain bahkan dapat berlangsung dengan daya yang sangat kecil dan dapat beroperasi di smartphone.
Kebayangkan perbandingan koin-koin tersebut? Ethereum dan Bitcoin memerlukan komputer dengan spesifikasi tinggi dan memakan banyak daya, sedangkan holochain cukup menggunakan handphone. Wow.
Funfact soal koin satu ini, ketika coin lain menggunakan istilah white paper sebagai dokumen yang menjelaskan mengenai coin tersebut, holochain dengan bangga menggunakan nama green paper.
Mengenal lebih dekat holo coin
Holochain memiliki coin native sendiri. Coin native adalah coin yang berasal dari jaringan tersebut. Coin pada jaringan holochain inilah yang bernama holo coin atau hot coin.
Holo coin memiliki rencana untuk mendisrupsi blockchain dan crypto. Holo coin mencoba mengembangkan platform alternatif yang akan menyelesaikan problematika kripto pada umumnya yaitu masalah skalabilitas.
Holo coin menyebut dirinya sebagai cloud hosting market for distributed application. Coin ini membuat para agent dan node berkontribusi dalam holo untuk membangun blockchainnya sendiri.
Jadi, setiap agent akan berdiri secara independen dan masing-masing memiliki histori transaksinya sendiri. Nah dengan demikian holo coin memungkinkan agar setiap host yang berkontribusi dapat mendapatkan credit. Credit yang dimaksudkan ini adalah holo coin.
Holochain juga dapat digunakan untuk mendirikan super app karena jaringan ini bisa berfungsi sebagai manager dari berbagai aplikasi dari banyak host dan tetap tersinkronisasi.
Menarik bukan? Holo coin memang memiliki banyak kelebihan seperti yang sudah dituliskan di atas. Apabila kamu sudah yakin untuk berinvestasi holo coin sebagai salah satu aset digitalmu, kamu bisa langsung beli di aplikasi Rekeningku.com.