MarketTrade
Products
Wallet
Learning Hub
Unduh Aplikasi Reku
google-icon

Reku Kampus

Blog
Teori
Tutorial
Kamus Kripto
Kenalan Sama Jenis Stablecoin: Fiat-backed, Crypto-backed, dan Algorithmic
Teori
Bagikan!

Kenalan Sama Jenis Stablecoin: Fiat-backed, Crypto-backed, dan Algorithmic

19 June 2023
1 menit membaca
Kenalan Sama Jenis Stablecoin: Fiat-backed, Crypto-backed, dan Algorithmic

Dalam dunia crypto, satu jenis crypto yang menjadi sorotan utama karena stabilitasnya yang diinginkan oleh banyak pengguna, yaitu stablecoin. Stablecoin dirancang untuk memiliki nilai yang tetap atau stabil, sering kali terkait dengan aset-aset dunia nyata seperti mata uang fiat atau komoditas. 

Stablecoin terbagi ke dalam beberapa jenis, yang cukup umum untuk ditemui, seperti fiat-backed stablecoin, crypto-backed stablecoin, dan algorithmic stablecoin. 

  • Fiat-backed Stablecoin

Fiat-backed Stablecoin adalah jenis stablecoin yang nilainya terkait dengan mata uang fiat, seperti dolar AS atau euro. Jadi, setiap unit stablecoin yang diterbitkan  akan sesuai dengan jumlah mata uang fiat yang disimpan di bank atau di lembaga  keuangan yang bisa diaudit. Beberapa contoh stablecoin jenis ini adalah Tether (USDT) dan USD Coin (USDC). 

  • Crypto-backed Stablecoin

Stablecoin jenis ini didukung oleh aset crypto lain sebagai jaminan. Untuk mengeluarkan crypto-backed stablecoin, pengguna harus menyimpan aset crypto yang memiliki nilai yang cukup di dalam protokol atau platform yang menerbitkan stablecoin tersebut. 

Jadi, nilai stablecoin dipertahankan dengan mempertahankan rasio keseimbangan antara nilai aset crypto yang dijaminkan dan jumlah stablecoin yang beredar. Contoh terkenal dari jenis ini adalah Dai (DAI), yang dijamin oleh Ethereum.

  • Algorithmic Stablecoin

Algorithmic Stablecoin adalah tipikal stablecoin yang tidak bergantung pada aset fisik atau mata uang. Jenis stablecoin ini menggunakan algoritma cerdas untuk mengatur pasokan dan permintaan dengan tujuan menjaga stabilitas nilai. 

Jadi, algoritma akan menyesuaikan pasokan stablecoin berdasarkan fluktuasi supply and demand di pasar. Meskipun konsepnya menarik, algorithmic stablecoin masih dalam tahap eksperimen dan memiliki risiko yang lebih tinggi dibandingkan jenis stablecoin lainnya. Contoh dari jenis ini adalah Basis atau Ampleforth.

Semua jenis stablecoin ini menawarkan kebutuhan yang berbeda-beda dalam menjaga stabilitas suatu nilai aset crypto. Sebelum memutuskan untuk berinvestasi, pastikan Sobat Reku sudah memahami setiap jenis stablecoin ini dan kebutuhannya. Dengan begitu, kamu bisa membuat keputusan investasi yang lebih baik! 

 

Foto diambil dari Freepik