MarketTrade
Products
Wallet
Learning Hub
Unduh Aplikasi Reku
google-icon

Reku Kampus

Blog
Teori
Tutorial
Kamus Kripto
Mengenal Algorithmic Stablecoin: Stabilitas crypto Berbasis Algoritma
Teori
Bagikan!

Mengenal Algorithmic Stablecoin: Stabilitas crypto Berbasis Algoritma

21 March 2024
3 menit membaca
Mengenal Algorithmic Stablecoin: Stabilitas crypto Berbasis Algoritma

Dalam dunia crypto, terdapat berbagai jenis aset digital yang memiliki volatilitas harga yang tinggi. Namun, untuk menanggulangi masalah ini, muncul sebuah inovasi yang menarik, yaitu Algorithmic Stablecoin. Artikel ini akan membahas secara mendalam konsep, mekanisme, serta potensi dari Algorithmic Stablecoin.

 

Apa itu Algorithmic Stablecoin?

Algorithmic Stablecoin adalah jenis aset kripto yang bergantung pada dua token, yakni stablecoin dan aset kripto lain yang mendukungnya, yang diatur oleh algoritma atau smart contract. Ini memungkinkan pengaturan hubungan antara keduanya.

Seperti aset kripto lainnya, harga algorithmic stablecoin mengalami fluktuasi berdasarkan permintaan dan pasokan di pasar aset kripto. Ini karena algorithmic stablecoin diperdagangkan secara bebas melalui pasar aset kripto.

Tujuan utama dari algorithmic stablecoin, juga dikenal sebagai stablecoin algoritma, adalah untuk mencapai stabilitas harga dan mengatur pasokan aset yang beredar dengan mengikuti aset cadangan.

 

Cara Kerja Algorithmic Stablecoin

Algorithmic stablecoin dibangun dengan menggunakan berbagai mekanisme untuk membantu mempertahankan nilai asetnya. Berbeda dengan stablecoin biasa, pada algorithmic stablecoin, semua mekanisme yang digunakan didokumentasikan dalam protokol. Ini berarti informasi tentang cara kerja aset tersebut dapat diakses oleh siapapun dan dilihat di blockchain.

Untuk menghindari depegging, algorithmic stablecoin cenderung memantau kondisi pasar secara langsung. Depegging terjadi ketika nilai stablecoin turun di bawah $1, dan ini bisa menjadi masalah serius. Kondisi depegging sering kali memicu pertanyaan tentang keandalan sebuah stablecoin dan kemampuannya untuk menjaga nilai tetap stabil. Oleh karena itu, depegging sering dianggap sebagai bencana bagi stablecoin.

 

Jenis-jenis Algorithmic Stablecoin

Algorithmic Stablecoin adalah bentuk khusus dari aset kripto yang bertujuan untuk mempertahankan stabilitas nilainya melalui penggunaan algoritma atau smart contract. Ada beberapa jenis algorithmic stablecoin yang dibedakan berdasarkan cara kerja dan mekanisme yang digunakan. Berikut adalah beberapa jenis utama dari algorithmic stablecoin:

  1. Rebase Stablecoin

Rebase stablecoin menggunakan mekanisme yang disebut “rebase” untuk mempertahankan stabilitas nilainya. Dalam jenis ini, jumlah token yang beredar disesuaikan secara otomatis berdasarkan fluktuasi harga. Jika harga stablecoin melebihi nilai yang diinginkan (misalnya $1), protokol akan menciptakan lebih banyak token (minting). Sebaliknya, jika harga stablecoin turun di bawah nilai yang diinginkan, protokol akan mengurangi jumlah token yang beredar (burning).

  1. Seigniorage Stablecoin

Seigniorage stablecoin menggunakan mekanisme multi-coin untuk menjaga stabilitas nilainya. Dalam jenis ini, harga satu stablecoin dijaga dengan menggunakan koin lain dalam jaringan. Perbedaan antara nilai nominal koin dan biaya produksinya menjadi kunci utama dalam menjaga stabilitas. Seigniorage stablecoin menggabungkan mekanisme mint dan burn berbasis protokol dengan mekanisme pasar bebas untuk menjaga harga stablecoin tetap pada tingkat yang diinginkan.

  1. Fractional Stablecoin

Fractional algorithmic stablecoin merupakan gabungan dari seigniorage dan collateralized stablecoin. Jenis ini bertujuan untuk menjaga nilai dengan menggabungkan mekanisme terbaik dari stablecoin murni tanpa adanya jaminan. Sebagai contoh, Frax Finance adalah salah satu proyek yang menggunakan model ini dalam jaringan blockchain.

Dengan adanya berbagai jenis algorithmic stablecoin ini, pengguna dapat memilih yang sesuai dengan kebutuhan dan preferensi mereka dalam mengelola portofolio kripto mereka.

 

Contoh Algorithmic Stablecoin

Beberapa contoh algorithmic stablecoin yang populer antara lain:

  1. Terra (UST)

Terra menggunakan algoritma untuk menjaga stabilitas harga UST sebesar 1 USD dengan mengatur pasokan UST berdasarkan permintaan pasar.

  1. FRAX (FRAX)

FRAX adalah stablecoin algorithmic yang menggabungkan model Seigniorage dan Collateralized untuk mempertahankan nilai 1 USD dengan menggunakan pasokan stabilizer (FXS) dan collateral (Dai).

  1. Ampleforth (AMPL)

Ampleforth adalah algorithmic stablecoin yang memanfaatkan konsep rebase untuk menjaga keseimbangan harga AMPL sebesar 1 USD. Pasokan AMPL dapat diperbesar atau diperkecil berdasarkan fluktuasi harga.

  1. Basis Cash (BAC)

Basis Cash adalah algorithmic stablecoin yang menggabungkan model Seigniorage dan Collateralized untuk menjaga harga BAC sebesar 1 USD dengan menggunakan mekanisme mint dan burn.

 

Potensi dan Tantangan

Algorithmic Stablecoin menawarkan potensi sebagai alternatif yang lebih stabil dalam dunia crypto, namun juga menghadapi sejumlah tantangan, termasuk:

  1. Volatilitas Awal: Stablecoin ini dapat mengalami volatilitas harga yang signifikan pada tahap awal perkembangannya sebelum algoritma mencapai keseimbangan.
  2. Risiko Kebangkrutan: Algoritma yang tidak efisien atau kurang tepat dapat mengakibatkan ketidakstabilan harga dan potensi kebangkrutan.
  3. Regulasi: Regulasi pemerintah terhadap crypto, termasuk Algorithmic Stablecoin, dapat mempengaruhi pasar dan adopsi massal.

 

Algorithmic Stablecoin menawarkan konsep yang menarik dalam upaya menciptakan aset digital yang lebih stabil dalam pasar kripto. Meskipun demikian, mereka juga menghadapi tantangan yang signifikan dalam mencapai tujuan stabilitas harga yang diinginkan. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang mekanisme dan potensi risiko, para pelaku pasar dapat membuat keputusan investasi yang lebih cerdas terkait dengan Algorithmic Stablecoin.

Tertarik dengan informasi lain seputar dunia crypto dan investasi? Kunjungi Reku Kampus. Mulai perjalanan investasi bijakmu di Reku, download aplikasinya di sini!

 

Foto diambil dari freepik