Dalam dunia crypto, token adalah komponen penting dalam ekosistem blockchain. Token hadir untuk mewakili nilai, aset, atau utilitas tertentu di dalam jaringan. Berbagai jenis token telah dikembangkan dengan tujuan dan fungsi yang berbeda-beda. Oleh karena itu dibuatlah sebuah standar token.
Apa itu Standar Token?
Standar token mengacu pada aturan dan spesifikasi teknis yang digunakan dalam pembuatan dan pengoperasian token di dalam ekosistem crypto. Standar ini memberikan kerangka kerja yang konsisten dan seragam untuk memastikan interoperabilitas, kompatibilitas, dan fungsionalitas yang sama di berbagai platform blockchain.
Selain itu, standar token membuat para pengembang dapat mengikuti pedoman tersebut dalam membuat dan mengelola token mereka, sementara pengguna dapat dengan mudah berinteraksi dengan token tersebut menggunakan dompet dan aplikasi yang kompatibel.
Dengan adanya standar token, ekosistem crypto menjadi lebih terstruktur, aman, dan memudahkan adopsi teknologi blockchain. Standar ini juga memainkan peran penting dalam perkembangan DeFi (keuangan terdesentralisasi), token non-fungible (NFT), dan berbagai inovasi lainnya di dalam industri crypto.
Dalam dunia crypto, beberapa standar token yang populer termasuk ERC-20, ERC-721, ERC-1155, BEP-20, TRC-20, dan banyak lagi. Setiap standar memiliki aturan yang ditentukan terkait dengan struktur data, fungsi, dan interaksi token di dalam blockchain.
Jenis-jenis Standar Token Crypto
ERC-20
ERC-20 adalah salah satu token standard yang paling dikenal dan banyak digunakan di jaringan Ethereum. Token ERC-20 memiliki fungsi dasar seperti transfer nilai, kepemilikan token, dan pembuatan kontrak pintar. Banyak proyek dan ICO (Initial Coin Offering) menggunakan token ERC-20 untuk menjalankan ekosistem mereka.
Contoh token ERC-20 termasuk DAI, USDC, UNI, dan LINK. Token ERC-20 sangat populer karena mudah diimplementasikan dan kompatibel dengan berbagai dompet dan pertukaran.
ERC-721
ERC-721 adalah token non-fungible (NFT) yang unik dan tidak dapat saling dipertukarkan satu sama lain. Setiap token ERC-721 memiliki karakteristik yang berbeda dan unik, seperti token koleksi seni digital, karakter game, atau sertifikat kepemilikan aset fisik. ERC-721 memberikan kemampuan untuk membuat token yang dapat dibuktikan kepemilikan dan keunikan. Cryptokitties adalah salah satu contoh paling terkenal dari token ERC-721.
ERC-1155
Token ERC-1155 adalah standar token yang diperkenalkan oleh Ethereum Improvement Proposal (EIP) 1155. Standar ini menggabungkan keunggulan dari token ERC-20 dan ERC-721, memungkinkan pengguna untuk menciptakan token multi-aset dengan efisiensi yang tinggi. Enjin Coin (ENJ) adalah contoh populer dari token ERC-1155.
BEP-20
BEP-20 adalah token standard yang digunakan di jaringan Binance Smart Chain (BSC). Mirip dengan ERC-20, BEP-20 juga memungkinkan fungsi transfer nilai dan kepemilikan token. Token BEP-20 sering digunakan dalam pengembangan aplikasi finansial terdesentralisasi (DeFi) di Binance Smart Chain. Binance Coin (BNB) adalah contoh token yang menggunakan standar BEP-20.
TRC-20
TRC-20 adalah token standard yang digunakan di jaringan blockchain Tron. Token TRC-20 memiliki fitur yang serupa dengan ERC-20, memungkinkan transfer nilai dan pemilikan token. Banyak proyek dan aplikasi yang menggunakan token TRC-20 untuk keperluan seperti token reward, token utilitas, atau token airdrop.
Beberapa jenis token standard diatas hanya sebagian contoh yang ada di dunia crypto. Perlu kamu ketahui, masing-masing memiliki peran dan fungsi yang berbeda dalam ekosistem blockchain. Penting untuk memahami jenis token yang kamu gunakan atau investasikan, serta memastikan keamanan dan keandalan jaringan di mana token tersebut beroperasi. Dengan pengetahuan yang tepat tentang jenis token standard, Sobat Reku bisa lebih memahami dan mengeksplorasi ekosistem crypto secara lebih baik!
Foto diambil dari rawpixel.com on Freepik