Dalam keuangan dan perdagangan crypto, ada banyak istilah yang sering digunakan, seperti halnya istilah swap dan trade. Sobat Reku pasti tidak asing dengan istilah tersebut, namun apa perbedaan keduanya?

Apa itu Swap

Swap dalam dunia crypto merujuk pada pertukaran aset digital antara dua pihak. Swap terjadi ketika dua pihak setuju untuk menukar aset crypto mereka, baik itu mata uang crypto yang sama atau berbeda. Swap dapat melibatkan pertukaran langsung antara dua pihak atau melalui platform swap khusus.

Ada beberapa jenis swap yang umum dalam dunia crypto, termasuk:

1. Spot Swap: Spot swap melibatkan pertukaran langsung antara dua mata uang crypto pada harga pasar saat ini. Misalnya, seseorang dapat menukar Bitcoin dengan Ethereum pada nilai tukar yang berlaku saat ini.
2. Perpetual Swap: Perpetual swap adalah kontrak derivatif tanpa tanggal kadaluarsa yang memungkinkan para trader untuk berspekulasi tentang pergerakan harga suatu aset. Perpetual swap sering digunakan dalam trading leverage dan dapat memberikan kesempatan bagi trader untuk mengambil posisi long (beli) atau short (jual) terhadap aset crypto tertentu.
3. Liquidity Swap: Liquidity swap adalah pertukaran aset crypto dengan likuiditas tinggi ke dalam aset crypto dengan likuiditas rendah. Tujuan utama dari liquidity swap adalah meningkatkan likuiditas dan ketersediaan aset crypto yang kurang likuid di pasar.

 

Apa itu Trade?

Trade biasanya merujuk pada kegiatan membeli atau menjual aset dengan tujuan mendapatkan keuntungan dari fluktuasi harga. Trade umumnya dilakukan di pasar terbuka, seperti bursa saham, pasar forex, atau pasar crypto. 

Para trader melakukan analisis pasar, melihat pola pergerakan harga, dan mengambil posisi beli atau jual berdasarkan perkiraan mereka terhadap pergerakan harga aset.

Ada berbagai jenis trading dalam dunia crypto, termasuk:

1. Day Trading: Day trading biasanya melibatkan pembelian dan penjualan aset crypto dalam jangka waktu yang singkat, seringkali dalam satu hari. Para day trader mencari peluang dari fluktuasi harga yang terjadi dalam waktu singkat untuk menghasilkan keuntungan.
2. Swing Trading: Swing trading melibatkan pembelian dan penjualan aset crypto dalam jangka waktu yang sedang, mulai dari beberapa hari hingga beberapa minggu. Para swing trader mencari peluang dari pergerakan harga yang lebih besar dan berusaha mendapatkan keuntungan dari tren jangka menengah.
3. Long-term Investing: Long-term investing melibatkan memegang aset crypto dalam jangka waktu yang lebih lama, seringkali berbulan-bulan hingga bertahun-tahun. Tujuan dari long-term investing adalah memanfaatkan potensi pertumbuhan jangka panjang dari aset crypto yang dipilih.

Swap dan Trade menjadi dua konsep penting di industri crypto. Keduanya memiliki konsep yang sama karena melibatkan pertukaran aset, namun seperti yang dijelaskan diatas, ada beberapa perbedaan penting diantaranya. 

Pastikan Sobat Reku memiliki pemahaman yang baik mengenai swap dan tarde agar bisa memanfaatkan segala potensi yang ditawarkan crypto dengan lebih efektif. 

 

Foto diambil dari rawpixel.com on Freepik