Investasi
Trade Kripto
Futures
Jelajah
Wallet
Learning Hub
Keamanan & Regulasi
Unduh Aplikasi Reku
google-icon

Reku Kampus

Kamus
Finansial
Teori
Crypto
Saham
Trading
Investasi
Passive Income dari Crypto, Cara Dapat Cuan Santai, Tetap Cerdas!
Crypto
Bagikan!

Passive Income dari Crypto, Cara Dapat Cuan Santai, Tetap Cerdas!

10 July 2025
3 menit membaca
Passive Income dari Crypto, Cara Dapat Cuan Santai, Tetap Cerdas!

Key Takeaways:

  • Passive income dari crypto memungkinkan kamu memperoleh pendapatan pasif dengan cara membuat aset bekerja secara otomatis, tanpa harus aktif memantau pergerakan harga setiap saat.
  • Beberapa metode passive income dari crypto yang populer antara lain staking, lending, mining, hingga yield farming, masing-masing memiliki potensi imbal hasil dan risiko berbeda.
  • Risiko passive income dari crypto meliputi fluktuasi harga, potensi penipuan, kerentanan smart contract, serta masalah likuiditas. Karena itu, penting untuk selalu melakukan riset mendalam, memilih platform resmi, dan menggunakan dana sesuai profil risiko.

Sekarang banyak orang mulai sadar, punya satu sumber penghasilan saja sering bikin keuangan rawan. Salah satu solusi modern adalah mencari passive income dari crypto. Dengan passive income, kamu bisa dapat pemasukan tambahan tanpa harus sibuk mantau harga tiap detik. Tapi, gimana caranya?

Di artikel ini, kita akan kupas tuntas cara kerja passive income, jenis-jenisnya, kelebihan, risiko, sampai tips memulainya. Yuk, baca sampai habis!

Kenapa Passive Income dari Crypto Semakin Populer?

Banyak investor sekarang nggak hanya beli dan jual aset kripto untuk cuan dari selisih harga. Mereka juga mencari cara agar koin yang dimiliki bisa “bekerja sendiri”. Dengan strategi ini, kamu tetap pegang koin di dompet, tapi sambil menikmati imbal hasil. Jadi, mendapatkan passive income bisa jadi opsi buat kamu yang mau cuan santai sambil tetap kerja kantoran.

Jenis Passive Income dari Crypto

Supaya makin paham, berikut beberapa metode populer mendapatkan passive income yang banyak dipakai investor.

1. Staking

Metode mendapatkan passive income dari crypto yang pertama dan paling banyak dipakai adalah staking. Staking berarti kamu “mengunci” sejumlah koin di blockchain untuk membantu operasional jaringan. Sebagai imbalannya, kamu dapat reward dalam bentuk koin baru.

Beberapa aset kripto terkenal dengan mekanisme staking adalah Ethereum 2.0, Cardano (ADA), dan Polkadot (DOT). Keuntungan staking bisa bervariasi, mulai dari 5% sampai 20% per tahun tergantung proyeknya.

2. Lending Kripto

Passive income juga bisa didapat lewat lending atau meminjamkan aset kripto milikmu ke orang lain melalui platform P2P lending. Jadi, kamu ibarat bank kecil yang memberi pinjaman aset.

Sebagai imbalannya, kamu akan menerima bunga sesuai tenor pinjaman. Lending kripto populer karena mudah dilakukan lewat aplikasi resmi. Namun, pastikan pilih platform yang punya izin dan reputasi baik, ya!

3. Mining

Mining juga bisa jadi salah satu cara mendapatkan passive income, meski butuh modal lebih besar. Prinsipnya, kamu menyediakan perangkat keras untuk memverifikasi transaksi blockchain. Imbal hasil mining bisa besar, tapi peralatan mining butuh listrik dan biaya perawatan yang nggak sedikit.

Sekarang banyak orang memilih cloud mining, yaitu menyewa hash power dari penyedia jasa mining. Tapi hati-hati, pastikan jasa cloud mining punya track record jelas.

4. Yield Farming

Metode lain untuk passive income adalah yield farming, biasa dipakai di dunia DeFi (Decentralized Finance). Caranya, kamu menaruh aset kripto di liquidity pool untuk mendukung transaksi platform DeFi. Imbalannya bisa berupa bunga, token, atau fee transaksi.

Yield farming bisa memberi return tinggi, tapi risikonya juga besar. Harga token di liquidity pool bisa fluktuatif, jadi kamu harus paham betul mekanismenya.

Kelebihan Passive Income 

  • Modal fleksibel: Bisa mulai dari jumlah kecil.
  • Cuan jalan terus: Aset bekerja menghasilkan pendapatan pasif.
  • Akses global: Semua proses cukup lewat HP dan dompet digital.
  • Diversifikasi: Jadi tambahan strategi selain trading.

Risiko Passive Income

Meski terlihat santai, passive income juga tetap punya risiko. Beberapa yang harus kamu waspadai:

  • Fluktuasi harga: Nilai aset kripto sangat volatil.
  • Risiko penipuan: Beberapa platform lending atau cloud mining bisa scam.
  • Smart contract bug: Di yield farming, bug smart contract bisa bikin dana hilang.
  • Likuiditas: Kadang aset di-staking tidak bisa dicairkan cepat.

Tips Aman Memulai Passive Income dari Crypto

Agar cuan tetap lancar, lakukan langkah-langkah berikut:

  • Riset proyek: Pahami dulu cara kerja aset yang mau di-stake atau di-lending.
  • Pilih exchange resmi: Gunakan bursa terdaftar Bappebti agar dana lebih aman.
  • Gunakan dana dingin: Jangan pakai uang kebutuhan harian.
  • Cek fee dan APY: Bandingkan imbal hasil dari berbagai platform.
  • Simpan seed phrase: Lindungi dompet digital dengan password kuat dan backup seed phrase.

Membangun passive income memang jadi solusi cerdas di era digital. Mulai dari staking, lending, mining, hingga yield farming, semuanya bisa diatur sesuai modal dan profil risiko. Kuncinya, pahami cara kerjanya, pilih platform tepercaya, dan gunakan strategi manajemen risiko.

Dengan passive income, kamu bisa punya sumber penghasilan tambahan sambil rebahan di rumah. Siapa tahu dari cuan kecil hari ini bisa jadi tabungan besar buat masa depan. Yuk, mulai belajar passive income dari crypto dengan strategi yang tepat!

Kasih Maharani
PenulisKasih Maharani
Bagikan!
Analisis
Liat analisis pasar hingga makro secara mendalam dan lengkap
Blog
Pelajari lebih lanjut strategi investasi dan serba-serbi dunia finansial
FAQ
Cari tahu berbagai berita kripto dan saham terbaru
Market
Mulai jelajahi dan investasi aset Crypto dan Saham AS di Reku