Berinvestasi di aset kripto memiliki keunikan dan karakteristiknya sendiri mengingat instrumen investasi ini relatif baru dan memiliki perbedaan signifikan dibandingkan instrumen investasi lainnya seperti saham, emas, dan lain-lain. Beberapa karakteristik membuat aset kripto sekilas terlihat tidak jelas, membingungkan, dan tidak memiliki nilai yang nyata bagi masyarakat awam yang mungkin belum mempelajari aset ini secara mendalam.
Namun, beberapa orang berpendapat sebaliknya, bahwa aset kripto merupakan sebuah penemuan terpenting di abad ini, beberapa bahkan juga berpendapat bahwa Satoshi Nakamoto, penemu Bitcoin, seharusnya mendapatkan penghargaan Nobel. Lalu apa yang membedakan kedua pandangan tersebut? Faktor kuncinya adalah, pemahaman terhadap teknologi. Mereka yang memiliki pemahaman terhadap teknologi dibalik aset-aset kripto yang ada, akan memiliki pandangan lebih baik terhadap nilai, manfaat, potensi, dan ekosistem aset kripto secara umum. Memahami teknologi menjadi lebih penting lagi sebab;
Tingkat Risiko Berinvestasi yang Tinggi
Aset kripto merupakan jenis investasi yang berisiko tinggi. Pengembangan teknologi baru, memiliki risiko yang sangat banyak mulai dari kegagalan pengembangan sampai tidak adanya product market fit padahal produk yang dikembangkan sudah jadi. Ada lebih dari sepuluh ribu cryptocurrency di pasaran saat ini dan masing-masing memiliki keunikan tersendiri. Tetapi semua cryptocurrency memiliki beberapa kesamaan — seperti kecenderungan mereka untuk mengalami lonjakan (dan penurunan) nilai secara tiba-tiba. Harga didorong terutama oleh suplai koin dan permintaan oleh pembeli di pasar sekunder yang memunculkan dinamika penawaran-permintaan dengan potensi keuntungan yang besar. Harga DOGE, misalnya, pernah mengalami kenaikan hampir 1000% dalam waktu kurang dari satu hari. Namun begitu juga sebaliknya, pada saat artikel ini ditulis, aset kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar yakni Bitcoin, sedang mengalami penurunan harga sebesar hampir 75% dari level harga tertingginya. Padahal Bitcoin adalah aset kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar yang secara teori cenderung memiliki harga yang lebih stabil dibandingkan aset kripto lain dengan kapitalisasi pasar yang relatif kecil.
Selain itu, penipuan berkedok aset kripto juga marak terjadi. Banyak proyek kripto yang menjanjikan potensi tertentu melalui whitepaper-nya namun setelah mendapatkan pendanaan melalui penjualan token, rencana pengembangan proyek tersebut tidak dijalankan yang akhirnya merugikan investor. Dengan adanya risiko yang tinggi ini, penting bagi investor untuk setidaknya memiliki pemahaman dasar terkait teknologi dibalik aset kripto yang ingin dimiliki. Hal itu akan menghindarkan investor dari potensi penipuan oleh pengembang proyek, karena investor dapat menilai apakah teknologi yang diusulkan masuk akal atau tidak dan apakah teknologi dari proyek tersebut sudah jadi atau masih dalam rencana pembangunan.
Setiap Aset Kripto yang Ada Didasari Oleh Teknologi
Mayoritas aset kripto berjalan diatas teknologi blockchain. Terdapat mekanisme pendekatan teknologi terdesentralisasi lainnya seperti DAG (Directed Acyclic Graph) dan Holochain, namun saat ini blockchain yang paling populer. Dengan adanya fakta tersebut, maka memahami teknologinya menjadi penting karena merupakan landasan utama dibangunnya aset kripto tersebut. Dengan memahami teknologi, investor juga dapat membedakan apakah aset kripto ini memiliki nilai teknologi, atau hanya memiliki nilai brand.
Bagaimana Cara Memilih Token Yang Tepat Untuk Dibeli?
Beberapa manfaat utama aset kripto tidak terkait hanya dengan token dan koin itu sendiri, tetapi dengan infrastruktur teknologi yang mendukungnya. Jadi memahami teknologi aset kripto dapat membantu untuk dapat menilai kualitas suatu aset kripto dengan lebih baik, termasuk membedakan apakah hype yang tercipta hanya tren sesaat atau proyek tersebut benar-benar berpotensi. Selain itu, investor juga akan dapat menilai risiko dengan lebih baik lagi.
Potensi Censorship
Popularitas dan perkembangan aset kripto memunculkan banyak aset kripto baru yang memiliki skala desentralisasi yang cukup rendah. Hal itu dapat berakibat pada aset kripto tersebut terpapar risiko sentralisasi dan bisa ditutup dengan mudah oleh pemerintah negara tertentu atau proyeknya harus berakhir karena terdapat perselisihan pada tim pengembangnya dan terjadi kebangkrutan. Dengan tidak memahami teknologi, investor akan menganggap semua aset kripto sama, padahal tidak.
Perkembangan Inovasi Teknologi
Inovasi teknologi di aset kripto berkembang dengan cukup pesat. Investor-investor yang tidak memiliki pemahaman terhadap teknologi kripto akan cukup kesulitan mendeteksi potensi yang ada dari setiap inovasi pengembangan teknologi yang terjadi. Beberapa investor bahkan bisa jadi kesulitan dalam mengambil keputusan dan ragu-ragu untuk cut loss ataupun melakukan averaging down ketika aset kripto yang mereka miliki harganya turun. Karena tidak dapat menilai dengan baik potensi dari inovasi teknologi yang dikembangkan. Dengan memahami teknologi, investor dapat lebih jeli melihat peluang pada nilai dari setiap inovasi baru yang dikembangkan oleh suatu proyek kripto dan lebih percaya diri dalam membuat keputusan berinvestasi. Selain itu, investor juga akan lebih kuat dan tidak asal mempercayai rumor atau gosip yang sebenarnya tidak signifikan dampaknya yang menerpa aset yang mereka miliki.
Glossary
- Product market fit: Sebuah istilah yang digunakan untuk mengatakan apakah suatu produk atau jasa tertentu memiliki permintaan yang bagus di pasar.
- Cut loss: Istilah yang digunakan ketika seorang trader atau investor menjual harga aset kripto yang mereka miliki pada harga lebih rendah dari harga belinya.
Photo by Clint Adair on Unsplash