MarketTrade
Products
Wallet
Learning Hub
Unduh Aplikasi Reku
google-icon

Reku Kampus

Blog
Teori
Tutorial
Kamus Kripto
Penyebab Harga Bitcoin Naik Turun, dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya
Teori
Bagikan!

Penyebab Harga Bitcoin Naik Turun, dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya

26 June 2024
3 menit membaca
Penyebab Harga Bitcoin Naik Turun, dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya

Bitcoin, aset kripto pertama dan paling terkenal, sering menjadi topik perbincangan karena volatilitas harganya yang ekstrem. Banyak investor dan pengamat pasar penasaran mengapa harga Bitcoin bisa naik turun begitu drastis. Artikel ini akan membahas beberapa faktor utama yang mempengaruhi harga Bitcoin agar kamu bisa memahami dinamika di balik pergerakan harga aset digital ini.

Apa Itu Bitcoin?

Bitcoin adalah aset kripto yang diciptakan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan nama samaran Satoshi Nakamoto pada tahun 2009. Bitcoin memungkinkan transaksi peer-to-peer tanpa perantara, seperti bank atau lembaga keuangan. Hal ini membuatnya menarik bagi banyak orang yang menginginkan sistem keuangan yang lebih terbuka dan transparan.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Harga Bitcoin

1. Penawaran dan Permintaan

Seperti halnya pasar lainnya, harga Bitcoin sangat dipengaruhi oleh penawaran dan permintaan. Ketika banyak orang ingin membeli Bitcoin dan hanya sedikit yang menjualnya, harga akan naik. Sebaliknya, ketika banyak yang menjual dan sedikit yang membeli, harga akan turun. Hal ini bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk berita positif atau negatif tentang Bitcoin, perubahan regulasi, dan adopsi oleh perusahaan besar.

2. Berita dan Sentimen Pasar

Berita dan sentimen pasar memainkan peran besar dalam pergerakan harga Bitcoin. Misalnya, ketika sebuah perusahaan besar seperti Tesla mengumumkan bahwa mereka menerima Bitcoin sebagai metode pembayaran, harga cenderung naik karena meningkatnya kepercayaan dan minat dari publik. Sebaliknya, berita negatif seperti larangan penggunaan Bitcoin di suatu negara atau serangan peretasan terhadap bursa kripto bisa menyebabkan harga turun.

3. Perubahan Regulasi

Regulasi pemerintah sangat mempengaruhi harga Bitcoin. Ketika negara-negara besar mengumumkan regulasi yang mendukung penggunaan Bitcoin, harga biasanya naik karena meningkatnya kepercayaan dan keamanan bagi investor. Namun, jika ada regulasi yang membatasi atau melarang penggunaan Bitcoin, harga cenderung turun. Contohnya, ketika China mengumumkan larangan terhadap kegiatan penambangan dan perdagangan Bitcoin, harga Bitcoin mengalami penurunan signifikan.

4. Adopsi oleh Institusi dan Perusahaan

Adopsi Bitcoin oleh institusi keuangan dan perusahaan besar juga memiliki dampak signifikan pada harganya. Ketika perusahaan besar seperti PayPal atau Square mulai menerima Bitcoin atau menawarkan layanan terkait Bitcoin, permintaan untuk Bitcoin meningkat, yang biasanya mendorong harga naik. Selain itu, ketika institusi keuangan besar mulai memasukkan Bitcoin ke dalam portofolio investasi mereka, ini memberikan validasi tambahan dan meningkatkan kepercayaan investor terhadap aset kripto ini.

5. Kondisi Ekonomi Global

Kondisi ekonomi global juga mempengaruhi harga Bitcoin. Dalam situasi ketidakpastian ekonomi atau inflasi tinggi, banyak investor mencari aset yang dianggap sebagai “safe haven“, seperti Bitcoin, untuk melindungi nilai kekayaan mereka. Sebaliknya, dalam kondisi ekonomi yang stabil, investor mungkin lebih memilih aset tradisional seperti saham dan obligasi, yang bisa menyebabkan penurunan permintaan dan harga Bitcoin.

6. Halving Bitcoin

Bitcoin memiliki mekanisme yang disebut halving, yang terjadi setiap empat tahun. Dalam peristiwa ini, jumlah Bitcoin yang ditambang oleh penambang sebagai hadiah untuk memproses transaksi dipotong setengah. Halving ini mengurangi laju penawaran Bitcoin baru, yang bisa meningkatkan harga jika permintaan tetap atau meningkat. Sejarah menunjukkan bahwa setelah setiap halving, harga Bitcoin cenderung naik dalam jangka panjang.

7. Aktivitas Penambang

Penambang Bitcoin memainkan peran penting dalam ekosistem Bitcoin. Ketika biaya listrik atau biaya operasional penambangan meningkat, beberapa penambang mungkin memilih untuk menjual Bitcoin mereka untuk menutupi biaya, yang bisa menyebabkan penurunan harga. Sebaliknya, ketika harga Bitcoin tinggi, penambang cenderung menahan Bitcoin mereka, yang bisa mengurangi pasokan di pasar dan mendorong harga naik.

Bagaimana Mengelola Investasi Bitcoin?

Untuk kamu yang tertarik berinvestasi di Bitcoin, ada beberapa strategi yang bisa membantu mengelola investasi dengan bijak:

1. Lakukan Riset Mendalam

Sebelum membeli Bitcoin, penting untuk melakukan riset mendalam tentang aset ini. Pelajari tentang teknologi di balik Bitcoin, faktor-faktor yang mempengaruhi harganya, dan berita terbaru di dunia kripto.

2. Pantau Berita dan Sentimen Pasar

Selalu ikuti berita dan sentimen pasar terkait Bitcoin. Berita positif bisa menjadi sinyal untuk membeli, sementara berita negatif bisa menjadi peringatan untuk berhati-hati.

3. Diversifikasi Portofolio

Jangan taruh semua investasi kamu hanya di Bitcoin. Diversifikasi portofolio kamu dengan berbagai aset kripto lainnya atau aset tradisional untuk mengurangi risiko.

4. Tetapkan Tujuan dan Batasan

Tentukan tujuan investasi dan batasan kerugian sebelum membeli Bitcoin. Ini akan membantu kamu tetap tenang dan rasional dalam menghadapi volatilitas harga.

5. Jangan Terpengaruh Emosi

Harga Bitcoin bisa sangat fluktuatif. Hindari membuat keputusan investasi berdasarkan emosi. Tetap tenang dan berpegang pada strategi investasi kamu.

Harga Bitcoin dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk penawaran dan permintaan, berita dan sentimen pasar, perubahan regulasi, adopsi oleh institusi, kondisi ekonomi global, halving, dan aktivitas penambang. Dengan memahami faktor-faktor ini, kamu bisa membuat keputusan investasi yang lebih bijaksana dan mengelola risiko dengan lebih baik. Selalu lakukan riset mendalam dan pantau perkembangan pasar untuk memaksimalkan potensi keuntungan dari investasi di Bitcoin.

 

Foto diambil dari Freepik