Dalam dunia aset kripto, ada banyak cara untuk mendapatkan keuntungan selain sekadar membeli dan menjual aset secara langsung. Salah satunya adalah dengan menggunakan strategi trading seperti perpetual trading dan margin trading. Keduanya memungkinkan kamu untuk memanfaatkan modal lebih besar daripada yang kamu miliki. 

Namun, meskipun terlihat mirip, ada beberapa perbedaan utama yang perlu dipahami agar kamu bisa memilih metode yang paling sesuai dengan gaya trading-mu. Artikel ini akan membahas perbedaan perpetual dan margin trading agar kamu bisa memutuskan strategi mana yang paling cocok untuk gaya trading kamu.

Apa Itu Margin Trading?

Margin trading adalah strategi yang memungkinkan kamu untuk meminjam dana dari platform trading guna meningkatkan daya beli. Dengan kata lain, kamu bisa melakukan transaksi dengan jumlah yang lebih besar dari saldo yang kamu miliki.

Dalam margin trading, kamu perlu menyediakan margin awal sebagai jaminan. Platform kemudian akan memberikan leverage, yang bisa berupa 2x, 5x, atau bahkan lebih besar, tergantung pada aturan yang berlaku. Jika harga aset bergerak sesuai ekspektasi, keuntunganmu akan berlipat ganda. Namun, jika harga bergerak berlawanan, kamu bisa mengalami likuidasi, yaitu kehilangan margin yang sudah disetor.

Contoh Margin Trading

Misalnya, kamu memiliki saldo 100 USDT dan menggunakan leverage 5x. Ini berarti kamu bisa melakukan trading dengan nilai 500 USDT. Jika harga naik 10%, keuntunganmu bukan hanya 10% dari 100 USDT, melainkan 10% dari 500 USDT, yaitu 50 USDT. Tetapi, jika harga turun 10%, kerugianmu juga lebih besar.

Apa Itu Perpetual Trading?

Perpetual trading atau perpetual futures trading adalah jenis kontrak berjangka tanpa tanggal kadaluarsa. Berbeda dengan margin trading yang berbasis pinjaman langsung, dalam perpetual trading, kamu memperdagangkan kontrak dengan leverage, dan posisi dapat dipertahankan selama kamu mampu membayar biaya pendanaan (funding rate).

Dalam perdagangan perpetual, ada konsep long dan short:

• Long: Kamu membeli kontrak dengan harapan harga aset akan naik.
• Short: Kamu menjual kontrak dengan harapan harga aset akan turun.

Contoh Perpetual Trading

Jika kamu membuka posisi long dengan leverage 10x menggunakan modal 100 USDT, maka posisi trading-mu bernilai 1.000 USDT. Jika harga aset naik 5%, keuntunganmu adalah 50 USDT. Namun, jika harga turun 5%, kamu kehilangan jumlah yang sama.

Perbedaan Perpetual dan Margin Trading

Sekilas, margin trading dan perpetual trading tampak serupa karena keduanya menawarkan leverage. Namun, ada beberapa perbedaan utama yang harus dipahami:

Aspek	Margin Trading	Perpetual Trading
Sumber Dana	Pinjaman dari platform	Kontrak berjangka
Leverage	Biasanya lebih rendah	Bisa lebih tinggi
Likuidasi	Jika margin tidak cukup	Jika saldo tidak cukup untuk biaya pendanaan
Jangka Waktu	Terbatas sesuai modal	Tidak ada batasan waktu
Biaya Tambahan	Bunga atas pinjaman	Funding rate setiap periode

Keuntungan dan Risiko Masing-Masing

Memahami perbedaan perpetual dan margin trading sangat penting agar kamu bisa menilai keuntungan dan risikonya secara objektif. Dengan mengetahui aspek ini, kamu bisa memilih strategi yang sesuai dengan tujuan dan toleransi risikomu

Kategori	Margin Trading	Perpetual Trading
Keuntungan	– Bisa memanfaatkan leverage untuk keuntungan lebih besar.  – Tidak ada biaya pendanaan (funding rate) seperti di perpetual trading.  – Lebih cocok untuk trading jangka pendek.	– Tidak ada batasan waktu dalam mempertahankan posisi.  – Fleksibilitas untuk membuka long atau short position.  – Biasanya memiliki opsi leverage lebih tinggi dibanding margin trading.
Risiko	– Risiko likuidasi lebih tinggi jika harga bergerak tidak sesuai prediksi.  – Terbatas oleh ketersediaan margin yang dipinjam.	– Ada biaya pendanaan berkala yang bisa menggerus keuntungan jika posisi dibiarkan terlalu lama.  – Volatilitas tinggi dapat menyebabkan likuidasi lebih cepat.

 

Mana yang Lebih Cocok untuk Kamu?

Pemahaman tentang perbedaan perpetual dan margin trading membantu kamu menentukan metode mana yang lebih sesuai dengan gaya trading-mu. Pilihan terbaik tergantung pada strategi, tingkat pengalaman, serta seberapa besar risiko yang siap kamu ambil.

• Jika kamu lebih suka strategi trading jangka pendek dengan kontrol lebih ketat terhadap dana, margin trading bisa menjadi pilihan yang baik.
• Jika kamu ingin fleksibilitas lebih besar dan tidak ingin dibatasi oleh waktu, maka perpetual trading lebih cocok untukmu.
• Jika kamu belum terbiasa dengan leverage tinggi, lebih baik memulai dengan margin trading sebelum mencoba perpetual trading yang lebih kompleks.

Dalam dunia kripto, memahami perbedaan perpetual dan margin trading sangat penting agar kamu bisa memilih strategi yang tepat sesuai dengan profil risikomu. Margin trading cocok untuk yang ingin mengambil keuntungan cepat dengan pinjaman dari platform, sementara perpetual trading memberikan fleksibilitas lebih besar tanpa batasan waktu. Namun, keduanya memiliki risiko tinggi, terutama karena penggunaan leverage yang bisa meningkatkan keuntungan sekaligus memperbesar potensi kerugian.

Jadi, sebelum memulai, pastikan sudah memahami perbedaan perpetual dan margin trading. Dengan begitu, kamu bisa memanfaatkan strategi ini untuk meningkatkan potensi keuntunganmu dalam trading kripto.

Trading Perpetuals Aman dan Hemat di Exchange Lokal

Maksimalkan profit dengan leverage hingga 25x dan likuiditas tinggi di Reku. Nikmati pengalaman trading termudah dengan UI/UX terbaik dan biaya hanya 0.1%. Mulai trading futures crypto sekarang di exchange lokal yang aman dan terpercaya! Download aplikasinya sekarang!