Pada Rabu (26/07) kemarin, Komite Jasa Keuangan DPR Amerika Serikat akhirnya mencapai kesepakatan dengan meloloskan sepasang Rancangan Undang-Undang (RUU) crypto. Langkah ini dianggap sebagai tonggak sejarah dalam upaya mendorong regulasi yang lebih komprehensif untuk aset digital di AS.

RUU Inovasi dan Teknologi Keuangan untuk Abad ke-21 ini ditujukan untuk melindungi konsumen dan investor, serta mendorong kepemimpinan AS dalam industri aset digital. RUU ini menetapkan aturan tentang klasifikasi aset kripto sebagai sekuritas atau komoditas. 

Tidak hanya itu, RUU ini juga memperkuat pengawasan oleh Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas atau CFTC atas industri crypto, sambil mengklarifikasi yurisdiksi Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) di dalamnya.

Berita ini tentu menimbulkan banyak tanggapan positif dari pelaku-pelaku di industri crypto. Dalam hasil pemungutan suaranya, RUU ini berhasil mendapatkan dukungan mayoritas dengan 35 anggota mendukung dan 15 anggota menentang dari Komite Jasa Keuangan DPR AS. 

Kristin Smith selaku CEO dari Asosiasi Blockchain AS juga menyambut baik pengesahan RUU ini. Namun perlu diingat, ini hanyalah tahapan awal dalam perjalanan karir industri crypto. Masih ada banyak tantangan-tantangan lainnya seperti halnya beberapa anggota yang menentang RUU ini karena dianggap mengabaikan peraturan dari SEC.

Semakin kesini, semakin banyak lembaga dan pemerintah yang sadar dengan industri crypto, pembuatan RUU ini hanyalah satu dari sekian banyak gerakan yang bisa dilakukan untuk mendukung industri crypto. Bahkan, Komite Jasa Keuangan DPR AS tengah mempertimbangkan sebuah RUU terpisah yang akan mengatur tentang stablecoin.

RUU ini tentu akan sangat berpengaruh terhadap perkembangan crypto di beberapa waktu mendatang. Sampai saat ini, belum ada kabar lebih lanjut mengenai proses selanjutnya. Mari kita tunggu kabar selanjutnya ya Sobat Reku!

Referensi

Cointelegraph, diakses pada 27 Juli 2023

BeInCrypo, diakses pada 27 Juli 2023

Foto diambil dari rawpixel.com on Freepik