Sejarah Litecoin: Perjalanan dan Evolusi Aset Kripto Unggulan
Dalam hiruk-pikuk aset kripto, Litecoin (LTC) menonjol sebagai kehadiran yang memikat dan memainkan peran penting dalam perjalanan keuangan digital. Diluncurkan pada tahun 2011, Litecoin muncul sebagai alternatif yang revolusioner terhadap Bitcoin. Artikel ini membawa kamu menelusuri perjalanan Litecoin, sejarahnya hingga bagaimana cara mendapatkannya.
Apa itu Litecoin?
Litecoin (LTC) adalah aset kripto yang dibuat fork Bitcoin pada tahun 2011. Litecoin ini pada awalnya dirancang untuk mengatasi permasalahan kekhawatiran pengembang terhadap Bitcoin yang memiliki masalah dalam kecepatan dan efisiensinya.
Litecoin menggunakan hashing algoritma yang berbeda dari Bitcoin, sehingga bisa memproses transaksi lebih tinggi dengan biaya yang lebih rendah dibandingkan Bitcoin, yaitu scrypt. Sejak peluncurannya, Litecoin telah menjadi salah satu aset kripto yang diterima secara luas dan tetap menjadi pilihan menarik bagi mereka yang mencari solusi pembayaran yang cepat, efisien, dan terjangkau dalam era keuangan digital.
Sejarah Litecoin
Meskipun sudah beredar sejak tahun 2011, mungkin masih belum semua orang familiar dengan Litecoin. Charlie Lee, seorang mantan karyawan Google yang kemudian menjabat sebagai Direktur Teknis di Coinbase, adalah perancang dan pengembang Litecoin. Pada tanggal 13 Oktober 2011, jaringan Litecoin diresmikan dan mulai beroperasi.
Litecoin sering disamakan dengan perak, sementara Bitcoin dianggap sebagai emasnya. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa sebagian besar Litecoin menggunakan dasar Bitcoin, meskipun berkembang menjadi suatu rantai yang berbeda dan semakin mendapatkan popularitas.
Walaupun belum mencapai popularitas yang sebanding dengan Bitcoin, aset ini memiliki karakteristik sendiri yang membuatnya banyak diminati di kalangan crypto. Litecoin menawarkan keunggulan dalam kecepatan transaksinya dmana dengan waktu blok hanya 2.5 menit. Protokol konsensus yang digunakan oleh Litecoin, yang dikenal sebagai scrypt, dianggap lebih adil dan aman daripada SHA-256 yang digunakan oleh Bitcoin.
Litecoin vs Bitcoin
Litecoin memiliki beberapa perbedaan kunci dengan aset kripto lainnya, dan berikut adalah beberapa poin yang membedakannya:
- Algoritma Proof-of-Work (PoW)
Litecoin menggunakan algoritma scrypt sebagai mekanisme PoW-nya. Algoritma ini dirancang agar lebih ramah CPU dan GPU, memungkinkan penambangan yang lebih merata dan terdesentralisasi. Sedangkan Bitcoin menggunakan algoritma SHA-256, yang lebih cenderung mendukung penambangan dengan perangkat keras khusus (ASIC).
- Waktu Blok dan Kapasitas Transaksi
Litecoin memiliki waktu blok rata-rata sekitar 2.5 menit, lebih cepat dibandingkan dengan Bitcoin. Kapasitas blok Litecoin juga lebih besar, memungkinkan lebih banyak transaksi untuk dimasukkan dalam setiap blok. Sedangkan Bitcoin, waktu bloknya adalah sekitar 10 menit, membuat konfirmasi transaksi memakan waktu lebih lama.
- Jumlah Total Suplai
Litecoin dirancang untuk memiliki total suplai 84 juta LTC, empat kali lipat dari total suplai Bitcoin. Hal ini dapat berdampak pada kelangkaan dan nilai relatif setiap koin. Lalu Bitcoin, memiliki total suplai maksimum 21 juta BTC.
- Adopsi Teknologi
Litecoin mengadopsi teknologi seperti Segregated Witness (SegWit) dan Lightning Network pada tahap awal, memungkinkan peningkatan kapasitas dan efisiensi transaksi. Bitcoin juga memiliki adopsi teknologi yang serupa, namun seringkali dengan waktu implementasi yang lebih lambat.
Memahami perbedaan-perbedaan ini bisa membantu investor dan pengguna crypto memilih aset yang sesuai dengan kebutuhan dan preferensi mereka dalam portofolio digital.
Cara Mendapatkan Litecoin
Untuk para pemula, terdapat beberapa metode yang dapat digunakan untuk memperoleh Litecoin. Di bawah ini adalah beberapa di antaranya.
- Mining Litecoin
Mining merupakan salah satu cara untuk mendapatkan Litecoin. Dalam proses ini, kamu harus menyelesaikan persoalan algoritma verifikasi blok melalui mekanisme proof-of-work (POW) atau scrypt.
Terdapat dua jenis penambangan, yaitu mining rig pribadi dan cloud mining. Setiap kali berhasil menyelesaikan kode matematika unik yang diberikan untuk memecahkan blok, maka kamu akan mendapatkan imbalan berupa Litecoin.
Penting untuk diingat, total pasokan Litecoin di pasar kripto terbatas hanya sebanyak 84 juta, sehingga semakin banyak Litecoin yang kamu peroleh, semakin kompleks pula kode matematika yang akan dihadapi selanjutnya.
- Pembelian Litecoin
Cara lain untuk mendapatkan Litecoin adalah dengan melakukan pembelian melalui platform aset kripto yang aman dan terpercaya, contohnya Reku. Reku adalah bursa aset kripto Indonesia terkemuka yang menyediakan platform yang kuat dan terpercaya bagi pengguna untuk berinvestasi, membeli, hingga menjual aset kripto.
Litecoin membawa inovasi melalui algoritma mining scrypt, waktu blok yang lebih cepat, dan total suplai yang terbatas. Dengan keunikan dan kelebihannya, Litecoin tetap menjadi pilihan menarik bagi pengguna dan investor aset kripto.
Meskipun belum mencapai popularitas Bitcoin, Litecoin terus bersinar sebagai solusi pembayaran yang efisien. Masa depan Litecoin memancarkan potensi untuk terus berinovasi dan memainkan peran penting dalam membentuk perjalanan mata uang kripto menuju keuangan digital yang lebih inklusif dan efisien.
Tertarik menelusuri lebih banyak tentang Litecoin? Yuk, kunjungi Reku Kampus!