Crypto menjadi salah satu bentuk investasi paling menarik dan menguntungkan di dunia keuangan saat ini. Namun, di balik potensi pengembalian yang tinggi, ada berbagai aspek yang perlu kamu pertimbangkan, salah satunya adalah vesting. Namun, apa itu Vesting Crypto?
Apa itu Vesting?
Vesting adalah sebuah proses penguncian dan pelepasan sejumlah aset crypto dalam kondisi tertentu. Aset ini akan dirilis di waktu tertentu setelah persyaratan yang ditetapkan dalam smart contracts terpenuhi.
Dengan kata lain, vesting adalah proses di mana sebagian suplai koin ditahan dan kemudian dilepaskan ke pasar jika kondisi tertentu terpenuhi. Biasanya, ini diberikan kepada investor sebagai bentuk penghargaan atas dukungannya terhadap proyek crypto tersebut.
Periode vesting dapat bervariasi tergantung pada proyek dan peran pemegang aset. Misalnya, seorang pendiri proyek mungkin memiliki periode vesting yang lebih panjang daripada seorang investor. Selama periode vesting, pemilik aset hanya memiliki akses terbatas atau tidak memiliki akses sama sekali terhadap aset crypto mereka.
Bagaimana Vesting Berlaku dalam Crypto?
Kamu bisa membayangkan vesting seperti kamu berinvestasi dalam suatu proyek crypto yang baru melakukan ICO, dan mendapatkan sejumlah token sebagai rewards. Proyek tersebut mungkin ingin mencegah investor besar menjual semua token mereka segera setelah ICO berakhir. Hal ini bisa mengganggu harga token dan stabilitas proyek.
Oleh karena itu, proyek crypto sering menerapkan vesting. Mereka akan mengunci sejumlah token yang kamu peroleh selama ICO, dan kamu hanya akan memiliki akses terhadap sebagian token tersebut setelah periode vesting berakhir.
Sebagai contoh, kamu berpartisipasi dalam ICO sebuah proyek crypto dan membeli 10.000 token proyek tersebut. Tim proyek memutuskan untuk menerapkan vesting selama satu tahun dengan kunci 25%. Ini berarti selama satu tahun pertama, kamu hanya memiliki akses terhadap 2.500 token. Setelah satu tahun berlalu, kamu akan memiliki akses penuh ke sisa 7.500 token.
Istilah dalam Vesting Crypto
Vesting crypto adalah konsep yang penting dalam dunia cryptocurrency yang melibatkan penguncian atau penundaan distribusi token atau aset. Dalam konteks vesting crypto, ada beberapa istilah penting yang perlu kamu ketahui, yaitu:
- Cliff
Cliff adalah periode di mana token atau aset dalam vesting crypto terkunci sepenuhnya. Selama periode cliff, tidak ada distribusi token yang terjadi. Istilah lain yang digunakan untuk cliff adalah vesting period atau token lock-up.
Biasanya, periode cliff memiliki durasi yang berbeda-beda tergantung pada peran individu dalam proyek crypto. Pengembang dan mereka yang terlibat secara langsung dalam proyek mungkin mengalami cliff yang lebih panjang, seringkali sekitar 18 bulan. Selama periode ini, mereka tidak memiliki akses ke bagian token mereka dan seringkali dianggap sebagai bentuk komitmen mereka terhadap proyek.
Di sisi lain, periode cliff untuk angel investor atau sponsor mungkin lebih pendek, sekitar tiga bulan. Setelah periode cliff berakhir, proses vesting crypto memasuki tahap distribusi token atau aset sebagai imbalannya. Dalam hal ini, ada dua skema umum yang digunakan, yaitu skema linear dan skema graded.
- Skema Linear
Skema linear melibatkan pembagian token atau aset dalam proyek crypto secara merata selama periode waktu tertentu setelah periode cliff berakhir. Proyek crypto biasanya membuat rumusan berdasarkan jumlah token yang akan dibagikan dan jangka waktu distribusi dalam smart contracts.
Pendekatan linear ini memiliki manfaat untuk meningkatkan keterlibatan dan loyalitas pendukung proyek yang memiliki aset yang terkunci, sambil mengatur pasokan dan harga aset di pasar.
- Skema Graded
Skema graded melibatkan pembagian aset dalam periode yang lebih panjang dengan pengaturan yang dapat disesuaikan. Pembagian aset dapat diatur secara bertahap sesuai dengan kebutuhan proyek dan perjanjian yang telah disepakati. Pendekatan ini memberikan fleksibilitas dalam mengelola distribusi aset selama periode vesting yang lebih panjang.
Memahami istilah-istilah ini dalam vesting crypto sangat penting bagi investor dan mereka yang terlibat dalam proyek crypto. Ini akan membantu kamu dalam memahami bagaimana distribusi token atau aset akan dilakukan setelah periode vesting.
Manfaat Vesting Crypto
Vesting crypto memiliki berbagai manfaat, baik bagi proyek crypto itu sendiri maupun bagi pemegang aset crypto. Berikut adalah beberapa manfaat utama dari vesting crypto:
1. Menghindari Dumping Besar-Besaran
Salah satu manfaat utama vesting crypto adalah mencegah pemegang aset crypto, seperti pendiri proyek atau investor besar, untuk menjual semua aset mereka seketika setelah ICO (Initial Coin Offering). Ini membantu mencegah tekanan besar-besaran terhadap harga aset crypto yang dapat merugikan stabilitas pasar.
2. Meningkatkan Keterlibatan
Dengan mengunci sebagian atau seluruh aset crypto pemegangnya dalam periode vesting, proyek crypto dapat memotivasi mereka untuk tetap terlibat dan berkomitmen dalam jangka waktu yang lebih panjang.
3. Stabilitas Pasar
Vesting crypto membantu menjaga stabilitas pasar dengan mencegah lonjakan ekstrim dalam penjualan aset crypto. Hal ini dapat memberikan kepercayaan kepada investor lain dan menjaga harga aset tetap dalam kisaran yang wajar.
4. Perlindungan Terhadap Manipulasi Pasar
Tanpa vesting, pemegang aset crypto dapat dengan mudah melakukan tindakan manipulatif seperti pump and dump, dimana mereka memengaruhi harga aset dengan menjual besar-besaran. Vesting akan aksi-aksi semacam ini karena aset terkunci dalam jangka waktu tertentu.
Pemahaman tentang vesting crypto adalah kunci untuk mengelola investasi kamu dengan bijak dalam dunia crypto yang berisiko tinggi. Kita bisa menarik kesimpulan dimana vesting crypto berperan dalam membantu melindungi stabilitas proyek, memberi insentif bagi pemegang aset untuk tetap berkomitmen, dan mencegah manipulasi pasar.
Sebelum memutuskan untuk berinvestasi, pastikan kamu sudah melakukan riset yang cukup. Kamu juga bisa mengakses Reku Kampus dan mempelajari lebih banyak tentang crypto!
Foto diambil dari Freepik