Investasi
Trade Kripto
Futures
Jelajah
Wallet
Learning Hub
Keamanan & Regulasi
Unduh Aplikasi Reku
google-icon

Reku Kampus

Finansial
Kamus
Teori
Crypto
Saham
Trading
Investasi
Volatilitas Saham Adalah: Pengertian, Penyebab, dan Cara Menghadapinya
Teori
Bagikan!

Volatilitas Saham Adalah: Pengertian, Penyebab, dan Cara Menghadapinya

17 March 2025
4 menit membaca
Volatilitas Saham Adalah: Pengertian, Penyebab, dan Cara Menghadapinya

Dalam dunia investasi, harga saham tidak selalu stabil. Pergerakan harga yang naik turun dalam waktu singkat sering disebut sebagai volatilitas saham. Volatilitas saham adalah tingkat fluktuasi harga saham dalam periode tertentu, yang dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti kondisi pasar, berita ekonomi, hingga sentimen investor.

Bagi investor dan trader, memahami volatilitas saham adalah hal penting karena bisa menjadi peluang untuk meraih keuntungan, tetapi juga meningkatkan risiko kerugian. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara lengkap tentang volatilitas saham, apa saja penyebabnya, bagaimana cara mengukurnya, serta strategi untuk menghadapinya.

Apa Itu Volatilitas Saham?

Secara sederhana, volatilitas saham adalah tingkat perubahan harga saham dalam jangka waktu tertentu. Jika harga saham sering mengalami kenaikan dan penurunan tajam dalam waktu singkat, maka saham tersebut memiliki volatilitas tinggi. Sebaliknya, jika perubahan harga terjadi secara stabil dan tidak terlalu drastis, maka volatilitasnya rendah.

Volatilitas bisa terjadi dalam hitungan jam, hari, atau bahkan bulan, tergantung kondisi pasar dan faktor-faktor yang memengaruhi pergerakan harga saham. Semakin tinggi volatilitas suatu saham, semakin besar potensi keuntungan dan kerugiannya.

Apa Perbedaan Fluktuasi dan Volatilitas Saham?

Meskipun sering digunakan secara bergantian, fluktuasi dan volatilitas memiliki makna yang berbeda:

  • Fluktuasi saham mengacu pada perubahan harga saham yang terjadi secara normal dalam periode tertentu.
  • Volatilitas saham menggambarkan tingkat perubahan harga saham dalam skala yang lebih besar dan lebih cepat.

 

Penyebab Volatilitas Saham

Beberapa faktor utama yang menyebabkan volatilitas saham adalah sebagai berikut:

1. Kondisi Pasar dan Ekonomi

Pasar saham sangat dipengaruhi oleh kondisi ekonomi global dan domestik. Jika ekonomi sedang tumbuh, harga saham cenderung naik dan volatilitasnya lebih rendah. Sebaliknya, saat terjadi krisis atau ketidakpastian ekonomi, volatilitas saham meningkat.

2. Sentimen Investor

Reaksi investor terhadap berita atau isu tertentu bisa membuat harga saham bergerak dengan cepat. Misalnya, laporan keuangan positif bisa mendorong harga saham naik, sementara berita buruk dapat menyebabkan panic selling.

3. Kebijakan Pemerintah dan Bank Sentral

Perubahan suku bunga, kebijakan moneter, atau regulasi baru yang dikeluarkan oleh pemerintah bisa berdampak langsung pada volatilitas saham. Kebijakan yang dianggap menguntungkan bisa meningkatkan harga saham, sedangkan kebijakan yang merugikan investor dapat memicu volatilitas tinggi.

4. Performa Perusahaan

Kinerja perusahaan yang baik bisa membuat harga sahamnya naik dan menarik lebih banyak investor. Sebaliknya, jika perusahaan mengalami penurunan laba atau menghadapi masalah keuangan, harga sahamnya bisa turun drastis.

Pengaruh Volatilitas Saham terhadap Investasi

Volatilitas saham tentu memengaruhi strategi investasi, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang, seperti:

1. Bagi trader

Volatilitas tinggi bisa menjadi peluang untuk meraih keuntungan dari pergerakan harga yang cepat. Namun, tanpa manajemen risiko yang baik, volatilitas juga bisa menyebabkan kerugian besar.

2. Bagi investor jangka panjang

Volatilitas bukan masalah utama, selama fundamental perusahaan tetap kuat. Justru, harga saham yang turun akibat volatilitas bisa menjadi peluang untuk membeli di harga lebih rendah.

Salah satu strategi menghadapi volatilitas adalah diversifikasi portofolio, sehingga risiko tidak hanya bertumpu pada satu saham saja.

Cara Menghitung Volatilitas Harga Saham

Ada beberapa metode untuk menghitung volatilitas saham, salah satu yang paling umum adalah menggunakan standar deviasi dari harga saham dalam periode tertentu. Berikut langkah-langkahnya:

  1. Kumpulkan data harga saham dalam periode tertentu (misalnya, 30 hari terakhir).
  2. Hitung rata-rata harga saham selama periode tersebut.
  3. Hitung selisih antara harga harian dengan rata-rata, lalu kuadratkan hasilnya.
  4. Ambil rata-rata dari hasil kuadrat selisih tadi dan akarkan hasilnya untuk mendapatkan standar deviasi.

Semakin besar hasil perhitungannya, semakin tinggi volatilitas saham tersebut.

Contoh Volatilitas Harga Saham

Sebagai contoh, saham teknologi seperti Tesla atau Apple sering mengalami volatilitas tinggi. Misalnya:

  1. Pada awal bulan, harga saham Tesla adalah $200.
  2. Dalam dua minggu, harga naik menjadi $250.
  3. Seminggu kemudian, turun kembali ke $210.

Perubahan harga yang signifikan dalam waktu singkat ini menunjukkan bahwa saham Tesla memiliki volatilitas yang tinggi.

Sebaliknya, saham perusahaan seperti Coca-Cola atau Unilever cenderung memiliki volatilitas lebih rendah karena pergerakan harganya lebih stabil dari waktu ke waktu.

Strategi Menghadapi Volatilitas Saham

Volatilitas saham bisa menjadi peluang sekaligus risiko. Beberapa strategi yang bisa kamu gunakan untuk menghadapi volatilitas saham adalah sebagai berikut:

1. Gunakan Strategi Dollar Cost Averaging (DCA)

Strategi ini dilakukan dengan membeli saham secara rutin dalam jumlah yang sama tanpa terpengaruh oleh harga pasar. Dengan cara ini, kamu bisa mendapatkan harga rata-rata yang lebih baik dalam jangka panjang.

2. Diversifikasi Portofolio

Jangan hanya berinvestasi di satu saham atau satu sektor saja. Dengan diversifikasi, risiko bisa lebih tersebar sehingga dampak dari volatilitas harga tidak terlalu besar.

3. Gunakan Stop Loss dan Take Profit

Menetapkan batas kerugian (stop loss) dan batas keuntungan (take profit) bisa membantumu mengelola risiko saat volatilitas sedang tinggi. Ini penting untuk menghindari kerugian yang lebih besar akibat pergerakan harga yang tidak terduga.

4. Fokus pada Saham Fundamental Kuat

Saat volatilitas meningkat, saham dengan fundamental yang baik cenderung lebih stabil dibanding saham dengan spekulasi tinggi. Pastikan kamu memilih saham dari perusahaan dengan kinerja keuangan yang solid.

Volatilitas saham adalah bagian alami dari pasar keuangan yang dapat memberikan peluang sekaligus risiko bagi investor. Perubahan harga yang cepat bisa dimanfaatkan untuk meraih keuntungan, tetapi tanpa strategi yang tepat, volatilitas juga dapat menyebabkan kerugian. Oleh karena itu, penting untuk memahami faktor-faktor yang memengaruhi volatilitas serta menerapkan strategi yang dapat membantu mengelola risiko dengan baik.

Pada akhirnya, volatilitas saham adalah sesuatu yang tidak bisa dihindari, tetapi bisa dihadapi dengan persiapan yang matang. Dengan melakukan riset, diversifikasi portofolio, dan menerapkan strategi investasi yang tepat, kamu bisa lebih siap menghadapi fluktuasi pasar dan tetap meraih keuntungan dalam jangka panjang. Jadi, jangan takut dengan volatilitas! Selama kamu memiliki strategi yang matang, volatilitas justru bisa menjadi peluang untuk meraih keuntungan lebih besar. 

Yuk Mulai Investasi di Saham AS Sekarang! 

Sekarang kamu bisa beli saham AS dari perusahaan ternama seperti Tesla, McDonalds, Google, Apple, hingga Unilever di Reku. Download aplikasi Reku sekarang dan mulai berinvestasi di aset global!

Kania
PenulisKania
Bagikan!
Analisis
Liat analisis pasar hingga makro secara mendalam dan lengkap
Blog
Pelajari lebih lanjut strategi investasi dan serba-serbi dunia finansial
FAQ
Cari tahu berbagai berita kripto dan saham terbaru
Market
Mulai jelajahi dan investasi aset Crypto dan Saham AS di Reku