The Graph merevolusi cara data blockchain di-query dengan memungkinkan pengambilan data yang kompleks dari proyek-proyek seperti Uniswap dan NFT di jaringan Ethereum. Tim di balik The Graph terdiri dari para ahli blockchain yang berhasil menciptakan Graph Node, sebuah protokol terdesentralisasi untuk query data blockchain. GRT, token native The Graph, memiliki peran sentral dalam ekosistem, termasuk memberikan insentif kepada peserta dalam jaringan. The Graph telah mendapatkan dukungan kuat dari investor, mengumpulkan total pendanaan sebesar $69,6 juta, dan mereka juga mendirikan The Graph Ecosystem Fund. Komunitas yang aktif, terdiri dari pengembang, kurator, indekser, dan delegator, berkontribusi dalam membentuk roadmap protokol. Pengaruh media sosial The Graph juga terlihat signifikan dalam ekosistemnya.
Key Takeaways:
- The Graph merevolusi query data blockchain, memungkinkan pengambilan data kompleks dari proyek-proyek seperti Uniswap dan NFT di Ethereum. 🔍🔗
- Tim The Graph terdiri dari para ahli blockchain yang sukses menciptakan Graph Node, protokol terdesentralisasi untuk query data blockchain. 💪
- GRT, native token The Graph, berperan penting dalam ekosistem salah satunya dengan memberikan insentif bagi peserta. 🚀💰
- The Graph didukung oleh investor yang kuat, mengumpulkan $69,6 juta dan mereka juga mendirikan The Graph Ecosystem Fund. 💼💸
- Komunitas aktif pengembang, kurator, indekser, dan delegator berperan dalam membentuk roadmap protokol. Media sosial The Graph memiliki dampak yang signifikan. 📢💬
Dengan revolusi yang dibawanya, The Graph menjadi pemain penting dalam ekosistem blockchain. 🌐📈
General Overview:
1/ The Graph adalah protokol terdesentralisasi yang merevolusi cara kita melakukan query pada data blockchain. Memungkinkan pengambilan data kompleks dari proyek-proyek seperti Uniswap dan proyek NFT seperti Bored Ape Yacht Club di blockchain Ethereum. 🔍🔗
People Behind the Projects:
2/ Di balik proyek revolusioner ini ada tim yang berdedikasi, pengembang berpengalaman, dan ahli blockchain yang telah berhasil menciptakan solusi bernama Graph Node, sebuah protokol terdesentralisasi untuk melakukan query pada data blockchain. 💪
3/ Tim The Graph cukup mengesankan, dengan para profesional yang berasal dari organisasi terpercaya seperti Ethereum Foundation, OpenZeppelin, Decentraland, Orchid, MuleSoft, Puppet, Redhat, dan Barclays. Dipimpin oleh trio visioner Yaniv Tal, Brandon Ramirez, dan Jannis Pohlmann, mereka membawa keahlian yang beragam untuk mendorong kesuksesan The Graph. 🌐
Tokenomics and Token Utilities:
4/ Mari kita bicara tentang token! Native token The Graph, GRT, memainkan peran penting dalam ekosistem. Dengan 30% token dipegang oleh komunitas, digunakan salah satunya sebagai utility token untuk memberikan insentif kepada peserta di Jaringan The Graph. Selain itu GRT juga digunakan untuk membayar akses data subgraph 🚀💰
Who are the Backers & Partners:
5/ Didukung oleh investor yang kuat, The Graph telah mengumpulkan $69,6 juta dalam beberapa putaran pendanaan. Investor terkemuka termasuk Blockwall dan FinTech Collective. Selain itu, mereka mendirikan The Graph Ecosystem Fund, mengumpulkan $205 juta yang bertujuan untuk mendukung pertumbuhan dan inisiatif proyek ini. 💼💸
Who are the Communities:
6/ Dampak media sosial The Graph tidak dapat disangkal! Dengan 303.123 pengikut di Twitter, posting yang menarik mendapatkan 100-400 likes dan 7.000-12.000 views. Komunitas Discord berkembang dengan 34.960 anggota dan rata-rata 3.359 pengguna aktif, sementara Telegram memiliki 21.513 anggota dan 1.605 pengguna aktif. 📢💬
7/ Sebagai kesimpulan, protokol terdesentralisasi The Graph telah mengubah cara query data pada blockchain. Dengan tim yang luar biasa, tokenomics yang mengesankan, dukungan yang kuat, dan komunitas yang aktif. 🌐📈 #TheGraph #DecentralizedData #BlockchainRevolution