MarketTrade
Products
Wallet
Learning Hub
Unduh Aplikasi Reku
google-icon

Analisis

Analisis Makro
Ringkasan Reku
Publikasi (Deep Dives)
Analisis Pasar
Grayscale Terungkap jadi Pemegang BTC Kedua Terbesar di Dunia
Analisis Pasar
Bagikan!

Grayscale Terungkap jadi Pemegang BTC Kedua Terbesar di Dunia

08 September 2023
10 menit membaca
Grayscale Terungkap jadi Pemegang BTC Kedua Terbesar di Dunia

Key Takeaways:

  • Makroekonomi: Perkembangan situasi makro yang ada belum menunjukkan adanya katalis positif bagi pasar crypto. Potensi resesi ekonomi mendorong Bank Sentral Kanada untuk mempertahankan tingkat suku bunga. Sektor jasa di AS yang diproyeksikan akan melemah pada Agustus justru mengalami pertumbuhan. Jepang menghadapi tantangan ekonomi akibat pelemahan yang terjadi di China.  
  • Analisis Teknikal: Pergerakan harga Bitcoin masih terus menunjukkan penurunan dalam jangka pendek, potensi penurunan dapat diidentifikasi dari tren yang membentuk lower high terbarunya. Potensi koreksi yang pada pergerakan harga Bitcoin mempunyai 2 skenario utama yang patut diperhatikan oleh investor retail.
  • Analisis On Chain: Data terbaru menunjukkan bahwa Grayscale’s Bitcoin Trust (GBTC) adalah pemegang Bitcoin terbesar kedua di dunia, setelah Binance. Menurut Arkham Intelligence, Grayscale saat ini memiliki lebih dari 627,000 BTC senilai lebih dari $16.1 miliar. Angka ini terbagi dalam lebih dari 1,750 alamat wallet, dengan tidak ada alamat yang memegang lebih dari 1,000 BTC.
  • Berita Altcoin: Aave, Circle, dan Base membentuk Koalisi Aset Ter-tokenisasi (TAC) untuk memajukan adopsi blockchain publik, tokenisasi aset, dan DeFi institusional. Neowiz, perusahaan game Korea, berencana membangun game di blockchain Avalanche. Visa berkolaborasi dengan Solana dan stablecoin USDC untuk meningkatkan pembayaran lintas batas. Ini adalah langkah-langkah signifikan dalam perkembangan teknologi blockchain di berbagai sektor.
  • Berita Sepekan: Grab mengintegrasikan layanan Web3, NFT, dan pembayaran kripto, bersama dengan voucher NFT melalui kerjasamanya dengan Otoritas Moneter Singapura. VanEck dan ARK bersaing untuk meluncurkan ETF Ethereum pertama di AS, dengan keputusan SEC diperkirakan pada Mei 2024. Di Korea Selatan, Mirae Asset Securities bermitra dengan Polygon Labs untuk mempercepat tokenisasi aset keuangan dan menciptakan konektivitas dengan pasar internasional. Potensi bisnis tokenisasi aset diperkirakan mencapai $16,1 triliun pada tahun 2030

 

 

Analisis Makroekonomi

Bank Sentral Kanada Tahan Suku Bunga

Bank Sentral Kanada (BoC) mengumumkan pada Rabu kemarin bahwa mereka akan mempertahankan tingkat suku bunga yang ada saat ini di 5%. Keputusan tersebut diambil mengingat kondisi ekonomi Kanada saat ini yang sedang cukup tertekan, yang sempat kami paparkan pada analisis makro Selasa kemarin. Namun, BoC turut menyampaikan terbukanya kemungkinan akan adanya kenaikan suku bunga apabila inflasi masih dirasa tinggi. Terlepas dari itu, beberapa analis seperti Doug Porter dari BMO Capital Markets meyakini kemungkinan tersebut (kenaikan suku bunga) cukup kecil kecuali terjadi pertumbuhan ekonomi pada kuartal III. 

Sektor Jasa di AS Bulan Agustus Tumbuh Diluar Ekspektasi

Pada bulan Agustus, sektor jasa di AS mengalami peningkatan yang tidak terduga, ditandai dengan penguatan pesanan baru dan meningkatnya beban biaya bisnis di sektor jasa. Institute for Supply Management (ISM) mencatat bahwa PMI non-manufaktur naik menjadi 54,5 pada bulan Agustus, yang merupakan angka tertinggi sejak Februari, angka tersebut naik dari 52,7 pada bulan Juli. Kenaikan ini tidak sesuai dengan ekspektasi para ekonom yang memperkirakan PMI sektor jasa akan turun menjadi 52,5. Laporan ISM tersebut mensinyalir adanya pertumbuhan ekonomi yang dapat memicu meningkatnya inflasi, meskipun terdapat beberapa indikasi lainnya bahwa perekonomian sedang melambat sebagai imbas dari langkah The Fed menurunkan inflasi dengan menaikkan suku bunga.

Jepang Terimbas Perlambatan Ekonomi China

Pelemahan ekonomi yang terjadi di China yang juga berimbas pada kebutuhan impor mereka dari negara seperti Jepang, ditambah dengan kebijakan kenaikan suku bunga di AS, berpotensi akan melemahkan momentum pertumbuhan perekonomian Jepang yang didorong oleh ekspor. Pada pertemuan yang akan membahas kebijakan Bank Sentral Jepang (BoJ) bulan September ini, situasi di China akan menjadi topik diskusi utama. Beberapa orang dalam internal BoJ dilaporkan menyatakan pendapat skeptisnya terhadap kemungkinan China untuk kembali ke tingkat pertumbuhan 5%. China sebagai mitra dagang utama Jepang, menyumbang sekitar 20% dari total ekspor negara tersebut.

Perekonomian Jepang dapat dikatakan berada pada situasi yang sulit. Penurunan permintaan China terhadap barang-barang Jepang seperti mobil, baja, dan elektronik akibat pelemahan aktivitas produksi dan konsumsi domestik di negara tersebut dapat menghambat pertumbuhan ekonomi Jepang secara signifikan. Selain itu, perusahaan-perusahaan Jepang juga dilaporkan sedang mempertimbangkan untuk memindahkan operasi mereka ke luar China, yang merupakan indikasi berkurangnya kepercayaan terhadap kekuatan pemulihan ekonomi di negara tersebut.

Implikasi Bagi Pasar Crypto

Melemahnya ekonomi Kanada dapat berpotensi memberikan efek domino dimana para investor dapat cenderung lebih konservatif dalam berinvestasi. Namun, apabila inflasi tetap tinggi dan ekonomi dapat menunjukkan tanda-tanda penguatan, besar kemungkinan para investor akan mempertimbangkan aset kripto sebagai instrumen untuk diversifikasi aset, terlebih apabila dolar Kanada semakin melemah. 

Peningkatan yang terjadi pada sektor jasa di AS merupakan temuan data penting bagi para ekonom dan pembuat kebijakan, terutama dalam kondisi saat ini dimana inflasi menjadi perhatian utama. Tekanan inflasi yang berkelanjutan, sebagaimana terlihat dari meningkatnya biaya di sektor jasa, akan menjadi variabel evaluasi terhadap langkah-langkah kebijakan yang telah diambil. Jika tren seperti ini terus berlanjut, hal ini tidak hanya akan mempengaruhi pengambilan keputusan di The Fed namun juga dapat berdampak pada perilaku konsumen, terutama dalam kondisi di mana peningkatan biaya jasa dapat menyebabkan penurunan konsumsi, sehingga berdampak pada pemulihan ekonomi secara lebih luas. 

Sementara itu, situasi yang dihadapi Jepang dan juga termasuk China, juga tidak lebih mudah dari Kanada dan AS. Dilema yang dihadapi dapat membuat target inflasi 2% BoJ menjadi semakin berat untuk dicapai dan mengakibatkan pembuatan kebijakan menjadi semakin sulit. Dalam situasi yang seperti ini, kemungkinan masuknya kapital baru ke pasar crypto dalam jumlah besar menjadi semakin kecil. Sehingga, pasar kemungkinan masih akan bergerak sideways sambil menunggu perkembangan kebijakan keuangan yang diambil oleh negara-negara dengan perekonomian terbesar saat ini.

 

Baca Juga: Blackrock Bitcoin Spot ETF Dorong Kenaikan Harga Bitcoin ke $34,000

 

Analisis Teknikal Pasar Crypto

Disclaimer: Not Financial Advice 💡

 

Analisis Bitcoin (BTC)

Pergerakan harga Bitcoin masih terus menunjukkan penurunan dalam jangka pendek, potensi penurunan dapat diidentifikasi dari tren yang membentuk lower high terbarunya. Potensi koreksi yang pada pergerakan harga Bitcoin mempunyai 2 skenario utama yang patut diperhatikan oleh investor retail.

Skenario pergerakan harga Bitcoin:

  1. Harga Bitcoin akan terkoreksi pada level USD24.6K – USD25.7K untuk menjemput order beli yang belum terpenuhi, area tersebut berlaku sebagai area demand dimana para buyer banyak meletakkan order belinya, jika area demand mampu dijemput oleh pergerakan harga Bitcoin, memungkinkan harga akan mengalami retrace dengan dorongan pembelian tersebut pada leve USD27K yang akan berlaku sebagai lower high terbarunya nanti.
  2. Harga Bitcoin mampu menjemput order yang berada pada area demand, namun jumlah pembelian pada area demand belum mampu membuat harga Bitcoin terapresiasi, maka potensi harga akan melanjutkan penurunan hingga level USD23.6k untuk menjemput order lainnya, jika kondisi ini terpenuhi maka ada potensi untuk Bitcoin mengalami retracement pada area USD27K.

Analisis Bitcoin (BTC)

Trade Now!

 

Analisis Uniswap (UNI)

Karakteristik Uniswap cenderung berbanding terbalik dengan pergerakan harga Bitcoin dalam beberapa waktu berdasarkan data historis. Saat ini, Uniswap mempunyai potensi untuk mengalami apresiasi pada pergerakan harga token UNI, yang dimana terlihat pola yang menunjukkan bullish dengan adanya pergerakan retest harga pada garis tren yang sebelumnya berhasil ditembus oleh UNI.

Analisis Uniswap (UNI)

📈 Uniswap (UNI) Weekly Signal
BUY 4.280 = IDR 65.471,16
TP 5.174 = IDR 79.146,68
SL 3.686 = IDR 56.384,74

Trade Now!

 

Analisis Chainlink (LINK)

Pergerakan harga LINK mempunyai potensi pembentukan pola cup and handle, identifikasi support terdekat pada area USD6.055 (IDR 92.922,75) sebagai area pembelian dan berlaku sebagai handle yang merupakan konfirmasi pertama dari pola tersebut.

Analisis Chainlink (LINK)

📈 Chainlink (LINK) Weekly Signal
BUY 6.055 = IDR 92.922,75
TP 6.779 = IDR 104.033,58
SL 5.681 = IDR 87.183,18

Trade Now!

Analisis On Chain

Grayscale Terungkap jadi Pemegang BTC Kedua Terbesar di Dunia

Beberapa hari terakhir, perkembangan terbaru yang melibatkan Grayscale Investments telah mencuri perhatian para pelaku pasar. Data terbaru menunjukkan bahwa Grayscale’s Bitcoin Trust (GBTC) adalah pemegang Bitcoin terbesar kedua di dunia, setelah Binance. Menurut Arkham Intelligence, Grayscale saat ini memiliki lebih dari 627,000 BTC senilai lebih dari $16.1 miliar. Angka ini terbagi dalam lebih dari 1,750 alamat wallet, dengan tidak ada alamat yang memegang lebih dari 1,000 BTC.

Trade Now!

Grayscale Terungkap jadi Pemegang BTC Kedua Terbesar di Dunia

Sumber: Arkham on X

 

Baca juga: Bitcoin Puncaki Klasemen Pertumbuhan Fee Mingguan Koin Big Caps

 

top holders BTC

Sumber: Arkham (arkhamintelligence.com)

Seiring dengan berita tentang kepemilikan besar Grayscale, pertanyaan muncul tentang apakah kepemilikan Bitcoin yang besar ini dapat mempengaruhi harga BTC dan berpotensi mengancam desentralisasi. Namun, saat ini, Bitcoin memiliki lebih dari 19.4 juta BTC dalam sirkulasi, dengan maksimum 21 juta BTC yang akan ada. Kapitalisasi pasar penuh melebihi $550 miliar, sedangkan kapitalisasi pasar saat ini berada di atas $500 miliar. Oleh karena itu, meskipun Grayscale memiliki jumlah besar (hampir 3% dari total Bitcoin), pengaruh mereka masih terbatas dalam konteks pasar Bitcoin yang jauh lebih besar.

Total holders BTC

Sumber: Santiment – See what other crypto traders are missing

Mungkin ada kekhawatiran bahwa Grayscale, dengan jumlah Bitcoin yang besar, dapat memanipulasi harga BTC. Tidak dipungkiri bahwa hal ini dapat terjadi dengan mempertimbangkan beberapa faktor seperti kondisi market dan ketersediaan likuiditas di market, yang memungkinkan “whale” ini mempengaruhi harga Bitcoin. Namun, pasar Bitcoin telah menunjukkan ketahanan dan kemampuan untuk pulih dari potensi pergerakan harga yang berasal dari “whale” seperti Grayscale. Harga Bitcoin adalah hasil dari berbagai faktor, termasuk sentimen investor, berita, dan faktor-faktor pasar global, sehingga perubahan besar dalam harga tidak hanya dipengaruhi oleh satu pihak saja. Penting juga untuk mencatat bahwa jumlah pemegang Bitcoin terus meningkat. Data dari Santiment menunjukkan bahwa jumlah pemegang Bitcoin telah melampaui 49.5 juta, menunjukkan pertumbuhan stabil dalam basis pengguna Bitcoin.

 

Baca Juga: Potensi Aliran Dana $155 Miliar ke Pasar Bitcoin Jika ETF Spot Disetujui

 

Altcoin Update

  • 🌜 Bullish – Aave, Circle, Base Menjadi Anggota Pendiri dalam Koalisi Tokenized Asset. Pada tanggal 7 September, tujuh pemimpin dalam keuangan terdesentralisasi (DeFi) bergabung untuk membentuk Tokenized Asset Coalition (TAC), sebuah kelompok advokasi yang akan memajukan adopsi blockchain publik, tokenisasi aset / Real World Asset (RWA), dan DeFi institusional. Anggota pendiri termasuk Aave Companies, Centrifuge, Circle, Coinbase, Base, Credix, Goldfinch, dan RWA.xyz.
  • 💰 Bullish – Neowiz Berencana Membangun Game di Blockchain Avalanche Melalui IntellaX. Perusahaan game Korea yang diperdagangkan secara publik, Neowiz, mengumumkan rencananya untuk membangun game di blockchain Avalanche melalui divisi Web3-nya, IntellaX. Neowiz, salah satu dari lima perusahaan game terbesar di Korea berdasarkan kapitalisasi pasar, memiliki pengalaman selama 25 tahun dalam merilis game, seperti Cats & Soup dan Lies of P. Keikutsertaan Neowiz dalam ekosistem Web3 gaming di bawah program pendidikan Avalanche Arcad3 diharapkan akan memperkuat program tersebut dan memungkinkan perusahaan untuk memasuki pasar Web3 gaming. – Trade Now!
  • 🤖 Bullish – Visa Gandeng Solana dan Stablecoin USDC untuk Meningkatkan Pembayaran Lintas Batas. Visa telah memperluas penggunaan stablecoin USDC dari Circle ke blockchain Solana, memungkinkan transaksi lintas batas yang lebih cepat. Visa menjadi salah satu lembaga keuangan yang pertama kali menggunakan jaringan Solana dalam skala besar untuk mengakomodasi penyelesaian transaksi pada sistemnya. Selain itu, Visa juga melakukan uji coba dengan merchant acquirers Worldpay dan Nuvei, yang memungkinkan kliennya untuk memilih transaksi dengan stablecoin USDC daripada mata uang fiat. Ini adalah langkah penting dalam memanfaatkan teknologi blockchain di sektor keuangan tradisional, di mana pasar stablecoin diperkirakan dapat tumbuh hingga $2,8 triliun dalam lima tahun mendatang. – Trade Now!

 

Berita Terkini dalam Sepekan Terakhir

  • 🐲 Bullish – Grab Singapore Uji Coba Integrasikan Layanan Web3, NFT, dan Pembayaran Kripto ke Aplikasi Mereka. Grab, salah satu super-app paling populer di Asia Tenggara, sekarang mendukung layanan Web3. Pengguna kini dapat membuat dompet Web3, memenangkan hadiah berbasis blockchain seperti NFT, dan bahkan membayar dengan NFT. Grab juga bermitra dengan Otoritas Moneter Singapura untuk menawarkan voucher NFT untuk makanan dan wahana populer di kota tersebut.
  • 🌍 Bullish – VanEck dan ARK Memulai Perlombaan Menuju ETF Ethereum Spot Pertama di Amerika Serikat. Pengajuan baru oleh CBOE untuk ARK 21Shares Ethereum ETF dan VanEck Ethereum ETF spot pertama di Amerika Serikat telah resmi dimulai, dan analis ETF Bloomberg, James Seyffart, memperkirakan batas waktu keputusan oleh SEC pada sekitar 23 Mei 2024. Ini merupakan langkah penting dalam menghadirkan ETF Ethereum ke pasar, dengan pengajuan 19b-4 yang berbeda dari pengajuan S-1 sebelumnya. Seyffart juga mengantisipasi lebih banyak pengajuan ETF Ethereum spot dalam waktu dekat, seiring dengan peningkatan minat di sekitar aset kripto ini. – Trade Now!
  • 🚀 Bullish – Mirae Asset Securities Kolaborasi dengan Polygon Labs untuk Mempercepat Adopsi RWA (Real World Asset) di Era Web3. Mirae Asset Securities, asset manager terbesar di Korea Selatan dengan valuasi di atas $500 miliar, telah bermitra dengan Polygon Labs untuk mendorong tokenisasi aset keuangan dan mempercepat adopsi teknologi Web3. Melalui The Mirae Asset Security Token Working Group, mereka akan mengembangkan infrastruktur untuk mengeluarkan, menukar, dan mendistribusikan RWA (Real World Asset) yang ter-tokenisasi. Upaya ini diharapkan akan memimpin perubahan dalam industri keuangan, memungkinkan aset dunia nyata seperti real estat dan obligasi menjadi token digital di blockchain, dan berpotensi meningkatkan nilai bisnis tokenisasi aset hingga 50 kali lipat menjadi $16,1 triliun pada tahun 2030, seiring dengan terciptanya konektivitas antara sistem keuangan domestik Korea Selatan dan mitra internasionalnya.

 

Crypto Terpopuler dalam Sepekan Terakhir

Crypto Terpopuler dalam Sepekan Terakhir

 

Crypto dengan Performa Terbaik dan Terburuk Sepekan Terakhir

Top Performance Crypto

  1. Synthetix (SNX) +14.36%

  2. Render (RNDR) +10.14%

  3. Stellar (XLM) +6.26%

  4. Chainlink (LINK) +4.52%

  5. Conflux (CFX) +3.76%

 

Top Losers Crypto

  1. Gala Games (GALA) -14.76%

  2. Apecoin (APE) -6.61%

  3. Bitcoin Cash (BCH) -6.30%

  4. Sui (SUI) -4.96%

  5. Shiba Inu (SHIB) -4.45%

 

Referensi

https://twitter.com/ArkhamIntel/status/1699461141066359180 

https://santiment.net/

 

Analisa market ini adalah hal yang bersifat informasional. Ini bukan merupakan tawaran untuk menjual atau ajakan untuk membeli atau menjual aset kripto apa pun di PT Rekeningku Dotcom Indonesia, perusahaan yang dibatasi oleh pihak atau entitas lain yang diorganisir, dikendalikan, atau dikelola oleh Reku, dan oleh karena itu tidak dapat diandalkan penuh sehubungan dengan pembelian atau penjualan aset kripto.
Dengan melakukan perdagangan aset kripto berarti nasabah sudah mengetahui ada unsur resiko di dalam aktivitas tersebut. Perubahan harga aset kripto sangat fluktuatif. Diharapkan menggunakan analisa cermat sebelum melakukan aktivitas membeli atau menjual aset kripto. Kami tidak memaksa nasabah untuk melakukan jual-beli aset kripto sebagai investasi atau mencari keuntungan, yang berarti semua aktivitas perdagangan merupakan keputusan individu dari pengguna.