Investasi
Trade Kripto
Futures
Jelajah
Wallet
Learning Hub
Keamanan & Regulasi
Unduh Aplikasi Reku
google-icon

Analisis

Publikasi (Deep Dives)
Analisa Kripto
Analisa Makro
Ringkasan Reku
Update Saham AS
Analisa Saham AS
Update Kripto
Apakah Bitcoin (BTC) Sudah Berada di Puncak Siklus?
Analisa Kripto
Bagikan!

Apakah Bitcoin (BTC) Sudah Berada di Puncak Siklus?

27 August 2025
3 menit membaca
Apakah Bitcoin (BTC) Sudah Berada di Puncak Siklus?

Pasar kripto kembali menjadi sorotan setelah Bitcoin (BTC) anjlok di bawah Rp1,6 miliar ($110,000) pada 26 Agustus 2025, untuk pertama kalinya dalam 47 hari. Penurunan ini memicu kekhawatiran di kalangan investor, terutama karena indikator teknikal menunjukkan sinyal peringatan dan arus keluar dana dari ETF Bitcoin spot mencapai Rp21 triliun ($1,4 miliar). Data dari firma analitik blockchain Glassnode mengindikasikan bahwa Bitcoin mungkin sedang mendekati puncak siklusnya, memunculkan pertanyaan besar: apakah BTC sudah mencapai titik tertinggi dalam siklus pasar ini?

Bitcoin Terperosok, Sinyal Peringatan Muncul

Setelah bertahan di atas Rp1,6 miliar selama lebih dari sebulan, Bitcoin mencatatkan harga terendah Rp1,58 miliar pada sesi perdagangan 26 Agustus 2025. Penurunan ini menandai akhir dari periode euforia yang didorong oleh adopsi institusional dan optimisme makroekonomi sepanjang 2025. Kini, pasar tampak kehilangan momentum, dengan indikator teknikal memperkuat kekhawatiran investor.

Relative Strength Index (RSI) pada grafik harian kini berada di zona netral, menunjukkan pelemahan momentum kenaikan. Selain itu, Moving Average Convergence Divergence (MACD) mencatatkan persilangan bearish, mengisyaratkan potensi penurunan lebih lanjut. Data on-chain dari Glassnode, khususnya metrik Net Unrealized Profit and Loss (NUPL), menunjukkan bahwa Bitcoin berada pada fase “euphoria” yang sering kali mendahului puncak siklus. Fase ini ditandai dengan aksi ambil untung besar-besaran dari pemegang jangka panjang, yang dapat memicu koreksi tajam.

Arus Keluar ETF, Tekanan Tambahan pada Pasar

Situasi diperparah oleh arus keluar dana sebesar Rp21 triliun ($1,4 miliar) dari ETF Bitcoin spot dalam seminggu terakhir, menurut laporan Bloomberg pada 26 Agustus 2025. ETF, yang sejak disetujui pada 2024 menjadi katalis utama kenaikan Bitcoin, kini justru melemahkan pasar. Arus keluar ini mencerminkan perubahan sentimen investor institusional, yang kemungkinan bereaksi terhadap sinyal pasar yang terlalu panas atau ketidakpastian makroekonomi, seperti ekspektasi kenaikan suku bunga global.

“Arus keluar ETF sebesar ini menunjukkan bahwa institusi sedang mengurangi eksposur mereka,” kata Rina Wijaya, analis pasar kripto dari CryptoNusantara. “Ketika digabungkan dengan data Glassnode yang mengindikasikan puncak siklus, investor harus bersiap untuk volatilitas yang lebih tinggi.”

Koreksi Melanda Ekosistem Kripto

Penurunan Bitcoin tidak terjadi secara terisolasi. Pasar kripto secara keseluruhan juga mengalami tekanan, dengan Ethereum (ETH) terjebak di bawah rekor tertingginya Rp73 juta ($4,946) dan koleksi NFT seperti Pudgy Penguins serta Bored Ape Yacht Club anjlok hingga 17%. Pergerakan ini menggarisbawahi pengaruh Bitcoin sebagai penentu arah pasar kripto, di mana penurunannya sering memicu efek domino pada aset digital lainnya.

Investor kini memantau level dukungan kunci di Rp1,54 miliar ($105,000) dan Rp1,46 miliar ($100,000). Jika level ini jebol, tekanan jual bisa meningkat, berpotensi mendorong Bitcoin ke koreksi yang lebih dalam. Sebaliknya, pemulihan di atas Rp1,6 miliar dapat mengembalikan kepercayaan pasar. Glassnode menyoroti pentingnya aktivitas on-chain, seperti volume arus masuk ke bursa dan perilaku penambang, sebagai indikator apakah penurunan ini hanya koreksi sementara atau awal dari fase bearish.

Apakah Ini Puncak Siklus?

Pertanyaan utama yang mengemuka adalah apakah Bitcoin benar-benar telah mencapai puncak siklusnya. Secara historis, siklus pasar Bitcoin sering kali ditandai dengan kenaikan eksplosif yang diikuti oleh koreksi signifikan. Data Glassnode menunjukkan bahwa metrik seperti NUPL dan MVRV (Market Value to Realized Value) saat ini berada pada level yang mirip dengan puncak siklus sebelumnya, seperti pada 2021 dan 2017. Namun, faktor fundamental seperti adopsi institusional yang lebih kuat dan pasokan Bitcoin yang semakin terbatas dapat memperpanjang siklus bullish ini.

Meski demikian, risiko jangka pendek tetap nyata. Arus keluar ETF dan sinyal teknikal bearish menunjukkan bahwa pasar mungkin memasuki fase konsolidasi atau koreksi. “Bitcoin masih memiliki potensi jangka panjang yang kuat, tetapi investor harus waspada terhadap volatilitas dalam beberapa minggu ke depan,” kata Rina Wijaya. “Puncak siklus belum tentu terjadi sekarang, tetapi sinyal-sinyal ini tidak bisa diabaikan.”

Apa yang Harus Dilakukan Investor?

Bagi investor, guncangan harga ini menjadi pengingat bahwa pasar kripto tetap penuh dengan ketidakpastian. Strategi seperti diversifikasi portofolio, menetapkan level stop-loss, dan menghindari keputusan berbasis emosi dapat membantu mengelola risiko. Selain itu, memantau perkembangan makroekonomi, seperti kebijakan moneter global, serta aliran dana ke ETF, akan menjadi kunci untuk memprediksi arah pasar.

Sementara pasar menanti katalis baru—seperti data ekonomi atau kembalinya minat institusional—level Rp1,6 miliar tetap menjadi titik krusial. Apakah Bitcoin akan bangkit kembali atau meluncur lebih dalam? Hanya waktu yang akan menjawab, tetapi satu hal pasti: pasar kripto tidak pernah membosankan.

Cek Harga BTC Hari Ini!

 

Disclaimer: Analisa market ini adalah hal yang bersifat informasional. Ini bukan merupakan tawaran untuk menjual atau ajakan untuk membeli atau menjual aset kripto apa pun di PT Rekeningku Dotcom Indonesia, perusahaan yang dibatasi oleh pihak atau entitas lain yang diorganisir, dikendalikan, atau dikelola oleh Reku, dan oleh karena itu tidak dapat diandalkan penuh sehubungan dengan pembelian atau penjualan aset kripto.

Dengan melakukan perdagangan aset kripto berarti nasabah sudah mengetahui ada unsur resiko di dalam aktivitas tersebut. Perubahan harga aset kripto sangat fluktuatif. Diharapkan menggunakan analisa cermat sebelum melakukan aktivitas membeli atau menjual aset kripto. Kami tidak memaksa nasabah untuk melakukan jual-beli aset kripto sebagai investasi atau mencari keuntungan, yang berarti semua aktivitas perdagangan merupakan keputusan individu dari pengguna.

Andri Fauzan
PenulisAndri Fauzan
Bagikan!
Artikel Terkait
    Bitcoin Anjlok Lagi! Apa yang Buat Harga Kripto Ini Terjun Bebas?
  1. Bitcoin Anjlok Lagi! Apa yang Buat Harga Kripto Ini Terjun Bebas?
  2. 26 August 2025
    1 menit membaca
    Analisa Kripto
    Harga Ethereum Cetak Rekor Tertinggi, Target Berikutnya US$5.000
  3. Harga Ethereum Cetak Rekor Tertinggi, Target Berikutnya US$5.000
  4. 25 August 2025
    1 menit membaca
    Analisa Kripto
Analisis
Liat analisis pasar hingga makro secara mendalam dan lengkap
Blog
Pelajari lebih lanjut strategi investasi dan serba-serbi dunia finansial
FAQ
Cari tahu berbagai berita kripto dan saham terbaru
Market
Mulai jelajahi dan investasi aset Crypto dan Saham AS di Reku