Baidu (BIDU) Ekspansi Robotaxi ke Australia dan Asia Tenggara

Baidu Inc. semakin serius mengembangkan bisnis kendaraan otonom melalui unit Apollo Go. Setelah mencapai titik impas per kendaraan di beberapa kota besar Tiongkok, perusahaan kini mengincar ekspansi ke Australia dan Asia Tenggara. Hal ini disampaikan oleh Halton Niu, General Manager divisi bisnis luar negeri Apollo Go, dalam wawancara dengan Bloomberg TV.
Langkah ini menjadi bagian dari strategi Baidu untuk memperkuat posisinya di pasar global, sekaligus mempercepat monetisasi teknologi swakemudi yang telah dikembangkan sejak 2013.
Dukungan Lisensi di Dubai
Awal pekan ini, Apollo Go meraih 50 lisensi uji coba kendaraan otonom di Dubai. Dengan izin tersebut, Baidu bisa menggandakan armada di Uni Emirat Arab menjadi sekitar 100 mobil. Ini memperkuat kehadiran perusahaan di Timur Tengah, salah satu wilayah yang proaktif menyambut teknologi transportasi masa depan.
Selain itu, Baidu juga menjalin komunikasi dengan pemerintah di Eropa dan Timur Tengah untuk memperluas jaringan operasional.
Kerja Sama dengan Lyft di Eropa
Tidak hanya Asia dan Timur Tengah, Baidu juga menargetkan pasar Eropa. Perusahaan telah menandatangani kerja sama dengan Lyft Inc. (LYFT) untuk meluncurkan robotaxi di Inggris dan Jerman pada 2026, menunggu persetujuan regulator.
Untuk mengatasi isu keamanan data, Baidu memastikan bahwa semua data akan disimpan secara lokal. Bahkan, Apollo Go telah mendirikan entitas di Swiss dan mulai merekrut tenaga kerja lokal. Upaya ini ditujukan agar regulator Eropa merasa lebih nyaman dengan ekspansi Baidu.
Keunggulan Kompetitif vs Waymo
Baidu menghadapi persaingan ketat dari perusahaan asal AS seperti Alphabet Inc.’s (GOOGL) Waymo. Namun, Baidu memiliki keunggulan signifikan berupa biaya produksi kendaraan yang lebih rendah. Hal ini dimungkinkan berkat rantai pasok kendaraan listrik Tiongkok yang efisien, sehingga Apollo Go mampu memperluas layanan dengan biaya lebih kompetitif.
Profitabilitas dan Prospek Bisnis
Salah satu pencapaian penting Apollo Go adalah mulai tercapainya profitabilitas per unit kendaraan di beberapa kota di Tiongkok, termasuk Wuhan yang menjadi basis armada terbesar. Artinya, setiap mobil robotaxi dapat menghasilkan keuntungan secara operasional.
Namun, manajemen menekankan bahwa untuk mencapai profitabilitas di tingkat divisi secara keseluruhan, perusahaan masih membutuhkan waktu. Sejak 2013, Baidu telah menginvestasikan miliaran dolar untuk pengembangan teknologi swakemudi, dan kini mengoperasikan lebih dari 1.000 kendaraan di berbagai kota di Tiongkok maupun luar negeri.
Reku Takeaway
Ekspansi agresif Baidu melalui Apollo Go menunjukkan keseriusan perusahaan dalam membangun bisnis kendaraan otonom berskala global. Dengan capaian profitabilitas per kendaraan, lisensi di Dubai, rencana masuk Eropa bersama Lyft, hingga pembicaraan dengan pemerintah Australia dan Asia Tenggara, Baidu berpotensi memperkuat posisi sebagai salah satu pemain utama di industri robotaxi dunia.
Jika strategi ini berhasil, saham Baidu (BIDU) bisa mendapatkan katalis positif jangka menengah hingga panjang, terutama dari sentimen pertumbuhan bisnis otonom yang kini semakin nyata.
Yuk Mulai Investasi di Saham AS Sekarang!
Sekarang kamu bisa beli saham AS dari perusahaan ternama seperti NVIDIA, Intel, AMD, Google, Apple, hingga Unilever di Reku. Download aplikasi Reku sekarang dan mulai berinvestasi di aset global!
Disclaimer: Analisa market ini adalah hal yang bersifat informasional. Ini bukan merupakan tawaran untuk menjual atau ajakan untuk membeli atau menjual aset kripto dan saham AS apa pun di PT Rekeningku Dotcom Indonesia, perusahaan yang dibatasi oleh pihak atau entitas lain yang diorganisir, dikendalikan, atau dikelola oleh Reku, dan oleh karena itu tidak dapat diandalkan penuh sehubungan dengan pembelian atau penjualan aset kripto dan saham AS.
Dengan melakukan perdagangan aset kripto dan saham AS berarti nasabah sudah mengetahui ada unsur resiko di dalam aktivitas tersebut. Perubahan harga aset kripto sangat fluktuatif. Diharapkan menggunakan analisa cermat sebelum melakukan aktivitas membeli atau menjual aset kripto dan saham AS. Kami tidak memaksa nasabah untuk melakukan jual-beli aset kripto dan saham AS sebagai investasi atau mencari keuntungan, yang berarti semua aktivitas perdagangan merupakan keputusan individu dari pengguna.