JD.com Menyalakan Kembali Perang Layanan Antar Makanan di Tiongkok

Richard Liu, pendiri JD.com, membuat kejutan besar pada April 2025 dengan turun langsung menjadi kurir makanan di Beijing. Aksinya yang direkam dalam video viral bukan sekadar simbolik, tapi awal dari ekspansi serius JD ke industri food delivery Tiongkok yang bernilai lebih dari $80 miliar. Hanya dalam hitungan bulan, JD berhasil mencapai 25 juta pesanan makanan harian di 350 kota—setara dengan lebih dari separuh volume Ele.me milik Alibaba, dan mulai mengancam dominasi Meituan sebagai pemain utama.
Langkah ini juga menandai kembalinya Liu ke panggung publik setelah mundur pada 2018 karena kasus hukum di AS dan mengundurkan diri dari posisi CEO di tengah tekanan regulasi Tiongkok tahun 2022. Dalam konferensi pers terbarunya, Liu menyebut lima tahun terakhir sebagai masa paling “tidak produktif” bagi JD, dengan tidak adanya inovasi atau pertumbuhan yang signifikan. Strategi ekspansi ke bisnis antar makanan ini, menurut Liu, bertujuan untuk memanfaatkan kekuatan logistik JD dan menarik basis pengguna baru, di mana 40% dari pengguna food delivery kini telah menjadi pelanggan e-commerce JD.
Strategi Ekspansi: Diskon Agresif dan Rekrutmen Masif
JD.com menghidupkan kembali strategi lama yang pernah membuat mereka dominan dalam e-commerce: tidak mengenakan komisi kepada restoran, merekrut 100.000 kurir penuh waktu dengan bonus besar, serta meluncurkan program diskon senilai 10 miliar yuan ($1,4 miliar) untuk konsumen. Selama festival belanja 18 Juni, JD bahkan menjual kopi dan bubble tea seharga hanya 1,68 yuan.
Pendekatan ini membuahkan hasil. JD mengklaim telah meraih 25 juta pesanan makanan per hari di 350 kota di Tiongkok. Dalam waktu singkat, JD telah mengganggu keseimbangan pasar yang selama ini didominasi oleh dua pemain besar: Meituan dan Ele.me milik Alibaba.
Reaksi Kompetitor: Perang Diskon Dimulai Kembali
Langkah agresif JD memicu gelombang reaksi dari para pesaing utama. Ele.me membagikan subsidi sebesar 10 miliar yuan kepada pelanggan dan tambahan 1 miliar yuan kepada restoran. Alibaba mengintegrasikan Ele.me ke dalam platform utama Taobao, mendorong lebih banyak trafik masuk ke layanan antar makanan mereka.
Meituan yang sebelumnya relatif konservatif, juga terpaksa ikut bermain di medan perang diskon. Untuk pertama kalinya, Meituan membagikan voucher diskon untuk smartphone dan minuman keras selama festival 18 Juni—sebuah event belanja yang dulunya diciptakan oleh JD sendiri. Pendiri Meituan, Wang Xing, bahkan menyatakan bahwa mereka akan melakukan “apa pun yang diperlukan untuk memenangkan permainan.”
Risiko Finansial: Proyeksi Kerugian dan Ketahanan Bisnis
Meskipun terlihat mengesankan dari luar, ekspansi JD memiliki risiko besar di sisi keuangan. JPMorgan memproyeksikan bahwa unit bisnis food delivery JD bisa mengalami kerugian hingga 18 miliar yuan per tahun—angka yang setara dengan 36% dari laba operasional induknya untuk tahun 2025.
Arete Research memperkirakan bahwa Meituan hanya perlu mengeluarkan seperempat dari biaya JD untuk mempertahankan pangsa pasarnya. Sementara itu, JD diprediksi akan mengalami kerugian sebesar 8 yuan per pesanan pada kuartal kedua 2025, yang kemungkinan bisa ditekan menjadi 3 yuan di paruh kedua tahun ini seiring pengurangan subsidi.
Namun bagi Liu, langkah ini dianggap lebih efektif dibandingkan biaya akuisisi pelanggan melalui iklan konvensional. JD juga mengklaim bahwa akuisisi pengguna baru dari food delivery telah berdampak positif terhadap bisnis e-commerce mereka.
Perspektif Regulasi dan Ketenagakerjaan
Ekspansi agresif JD tidak luput dari perhatian regulator. Dengan lebih dari 10 juta kurir aktif di seluruh Tiongkok—dan lonjakan hingga 50% jumlah kurir di Beijing dalam setahun terakhir—pemerintah mulai meningkatkan pengawasan terhadap sektor ini. Pada Mei 2025, regulator memanggil eksekutif dari JD, Meituan, dan Ele.me untuk membahas isu persaingan sehat serta perlindungan bagi para pekerja gig.
JD mencatat poin penting dengan menjadi platform pertama yang memberikan jaminan sosial penuh untuk kurir penuh waktu, termasuk asuransi kesehatan dan pensiun. Langkah ini kemudian diikuti oleh Meituan dan Ele.me sebagai respons terhadap tekanan publik dan regulator.
Dampak Sosial dan Persepsi Pekerja
Langkah JD mendapatkan sambutan positif dari sebagian pekerja lapangan. Jiang Xiaoxi, kurir berusia 25 tahun dari Shenzhen, mengaku memilih JD karena jam kerja yang pasti dan adanya jaminan sosial. Ia bahkan berhasil mengajak rekan-rekannya untuk ikut bergabung. “Saya langsung menandatangani kontrak sejak hari pertama. Memiliki jaminan sosial membuat saya merasa lebih dihargai,” ujarnya.
Namun, tidak semua pekerja memiliki pandangan serupa. Tang Zequan, mantan kurir Meituan, mengingat bagaimana ia dulu bisa menghasilkan 10 yuan per pesanan, namun pendapatannya menurun drastis setelah Meituan mendominasi pasar. Ia menilai, perang harga semacam ini dapat berujung pada monopoli jika tidak ada pilihan lain bagi pekerja.
Kesimpulan: Apakah JD.com Mampu Menjadi Penantang Serius?
Langkah JD menandai babak baru dalam industri food delivery Tiongkok yang sebelumnya relatif stagnan. Dengan kekuatan logistik, strategi diskon besar-besaran, dan kepemimpinan langsung dari Richard Liu, JD telah menghidupkan kembali kompetisi dan memaksa para pemain lama untuk merespons dengan agresif.
Namun, jalan JD tidak mudah. Kerugian yang besar, tekanan dari regulator, dan ketatnya persaingan membuat keberhasilan jangka panjang masih jauh dari pasti. Meskipun begitu, JD menunjukkan bahwa bahkan di pasar yang dianggap tertutup, peluang masih terbuka bagi mereka yang berani bertaruh besar dan bergerak cepat.
Yuk Mulai Investasi di Saham AS Sekarang!
Sekarang kamu bisa beli saham AS dari perusahaan ternama seperti NVIDIA, Intel, AMD, Google, Apple, hingga Unilever di Reku. Download aplikasi Reku sekarang dan mulai berinvestasi di aset global!
Disclaimer: Analisa market ini adalah hal yang bersifat informasional. Ini bukan merupakan tawaran untuk menjual atau ajakan untuk membeli atau menjual aset kripto dan saham AS apa pun di PT Rekeningku Dotcom Indonesia, perusahaan yang dibatasi oleh pihak atau entitas lain yang diorganisir, dikendalikan, atau dikelola oleh Reku, dan oleh karena itu tidak dapat diandalkan penuh sehubungan dengan pembelian atau penjualan aset kripto dan saham AS.
Dengan melakukan perdagangan aset kripto dan saham AS berarti nasabah sudah mengetahui ada unsur resiko di dalam aktivitas tersebut. Perubahan harga aset kripto sangat fluktuatif. Diharapkan menggunakan analisa cermat sebelum melakukan aktivitas membeli atau menjual aset kripto dan saham AS. Kami tidak memaksa nasabah untuk melakukan jual-beli aset kripto dan saham AS sebagai investasi atau mencari keuntungan, yang berarti semua aktivitas perdagangan merupakan keputusan individu dari pengguna.