Investasi
Trade Kripto
Jelajah
Wallet
Learning Hub
Keamanan & Regulasi
Unduh Aplikasi Reku
google-icon

Analisis

Publikasi (Deep Dives)
Analisa Kripto
Analisa Makro
Ringkasan Reku
Update Saham AS
Analisa Saham AS
Update Kripto
Kondisi Pasar Retail AS: Winners & Losers!
Analisa Saham AS
Bagikan!

Kondisi Pasar Retail AS: Winners & Losers!

05 December 2024
3 menit membaca
Kondisi Pasar Retail AS: Winners & Losers!

Konsumen Amerika memegang peran kunci dalam perekonomian terbesar di dunia, menyumbang sekitar 70% dari total PDB (GDP) AS. Kebiasaan belanja mereka bukan hanya menentukan tren pasar lokal, tetapi juga berdampak pada perdagangan global, investasi, hingga kebijakan ekonomi. Ketika dompet konsumen Amerika terbuka lebar, bisnis berkembang pesat. Sebaliknya, saat mereka mulai menahan pengeluaran, perekonomian global pun merasakan guncangannya.

Namun, membaca perilaku konsumen saat ini terasa seperti mencoba memahami pola dari sinyal yang bercampur aduk atau mixed signals. Di satu sisi, ada narasi optimisme bahwa konsumen masih tangguh untuk memutar kembali roda pertumbuhan. Di sisi lain, data yang ada justru menggambarkan realitas yang lebih kompleks, penuh dengan ketidakpastian dan kehati-hatian.

Sinyal Beragam dari Industri Retail: 

  1. Kejayaan Walmart

Sebagai raksasa retail dengan barang- barang diskon, Walmart terus menunjukkan pertumbuhan yang kuat. Hal ini mengindikasikan bahwa konsumen masih berbelanja, tetapi lebih fokus pada nilai ekonomis, mungkin karena keterbatasan anggaran. Fenomena ini mencerminkan perilaku konsumen yang semakin berhati-hati, memilih kebutuhan pokok daripada kemewahan.

  1. Kewaspadaan di Target

Berbeda dengan Walmart, Target melaporkan hasil kuartal yang mengecewakan, menandakan adanya kelelahan atau keraguan dari konsumen. Penurunan ini mungkin disebabkan oleh konsumen yang mengurangi pengeluaran untuk barang-barang discretionary dan lebih memilih mencari diskon di tempat lain.

  1. Penurunan di Home Improvement

Home Depot, pemimpin pasar perbaikan rumah, mencatat penurunan penjualan di toko yang sama selama tujuh kuartal berturut-turut. Hal ini mengindikasikan bahwa tren renovasi rumah pasca-pandemi telah berakhir, atau konsumen mulai menekan pengeluaran mereka untuk proyek besar.

  1. Keberlanjutan Costco

Di sisi lain, Costco terus menarik perhatian dengan model keanggotaan dan pembelian dalam jumlah besar. Pendekatan ini tampaknya menarik konsumen yang ingin memaksimalkan daya beli mereka di tengah ketidakpastian ekonomi.

Sektor Makanan dan Minuman

  1. Penurunan di Restoran Cepat Saji

Restaurant Brands International, pemilik merek seperti Burger King dan Popeyes, melaporkan penurunan kunjungan konsumen. Hal ini mengindikasikan adanya pengetatan anggaran, di mana konsumen mulai mengurangi pengeluaran untuk makan di luar.

  1. Starbucks di Bawah Tekanan

Starbucks, yang terkenal dengan kopi premium-nya, juga menghadapi penurunan permintaan. Konsumen tampaknya beralih ke opsi yang lebih hemat, seperti membuat kopi di rumah.

  1. Chipotle Melawan Tren

Berbeda dengan yang lain, Chipotle Mexican Grill mencatat peningkatan penjualan sebesar 6% di toko yang sama. Ini menunjukkan bahwa ada segmen konsumen yang masih bersedia membelanjakan uang mereka untuk makanan berkualitas atau pengalaman unik, meskipun kondisi ekonomi sulit.

Peringatan dari Keterlambatan Kredit Mobil

Namun ada hal yang menarik, salah satu sinyal lain yang perlu diperhatikan adalah meningkatnya tingkat keterlambatan pembayaran kredit mobil. Ketika konsumen mulai terlambat membayar cicilan mobil, ini bisa menjadi tanda tekanan keuangan yang serius. Hal ini disebabkan oleh tingginya harga kendaraan, suku bunga yang meningkat, atau ketidakstabilan finansial secara umum. Jika dibiarkan, tren ini berpotensi menimbulkan dampak lebih luas pada sektor otomotif dan keuangan.

Kesimpulan

Cerita dari konsumen Amerika saat ini adalah potret yang penuh kompleksitas. Ada segmen yang sangat berhati-hati, fokus pada kebutuhan pokok dan mencari nilai terbaik. Namun, ada juga yang masih selektif membelanjakan uang untuk kualitas atau pengalaman tertentu.

Kenaikan tingkat keterlambatan kredit mobil menjadi pengingat bahwa tekanan ekonomi mulai terasa, meskipun tidak sepenuhnya tercermin dalam data penjualan retail. Dengan pola pengeluaran yang beragam ini, sulit untuk menyimpulkan apakah konsumen Amerika “kuat” atau “lemah.” 

 

Yuk Mulai Investasi di Saham AS Sekarang!

Sekarang kamu bisa beli saham AS dari perusahaan ternama seperti NVIDIA, Intel, AMD, Google, Apple, hingga Unilever di Reku. Download aplikasi Reku sekarang dan mulai berinvestasi di aset global!

Disclaimer: Analisa market ini adalah hal yang bersifat informasional. Ini bukan merupakan tawaran untuk menjual atau ajakan untuk membeli atau menjual aset kripto dan saham AS apa pun di PT Rekeningku Dotcom Indonesia, perusahaan yang dibatasi oleh pihak atau entitas lain yang diorganisir, dikendalikan, atau dikelola oleh Reku, dan oleh karena itu tidak dapat diandalkan penuh sehubungan dengan pembelian atau penjualan aset kripto dan saham AS.

Dengan melakukan perdagangan aset kripto dan saham AS berarti nasabah sudah mengetahui ada unsur resiko di dalam aktivitas tersebut. Perubahan harga aset kripto sangat fluktuatif. Diharapkan menggunakan analisa cermat sebelum melakukan aktivitas membeli atau menjual aset kripto dan saham AS. Kami tidak memaksa nasabah untuk melakukan jual-beli aset kripto dan saham AS sebagai investasi atau mencari keuntungan, yang berarti semua aktivitas perdagangan merupakan keputusan individu dari pengguna.

PenulisMike Santoso
Bagikan!
Analisis
Liat analisis pasar hingga makro secara mendalam dan lengkap
Blog
Pelajari lebih lanjut strategi investasi dan serba-serbi dunia finansial
FAQ
Cari tahu berbagai berita kripto dan saham terbaru
Market
Mulai jelajahi dan investasi aset Crypto dan Saham AS di Reku