Lululemon (LULU) Comeback?: Potensi di 2025

Lululemon Athletica mengejutkan pasar dengan pertumbuhan kuatnya, menjadikannya brand sportswear kedua paling bernilai di dunia, menggeser Adidas. Kinerja luar biasa ini didorong oleh permintaan internasional yang tinggi dan loyalitas konsumen yang solid. Meski sahamnya telah naik lebih dari 10% sejak laporan earnings terakhir, valuasi Lululemon masih tergolong rendah dibandingkan para pesaingnya. Kita akan bahas lebih dalam mengapa Lululemon menarik?
Dari Brand Yoga ke Athleisure Global
Awalnya dikenal sebagai brand yoga niche, Lululemon kini berkembang menjadi pemain global di industri athleisure. Produknya mencakup pakaian olahraga teknis, sepatu, hingga aksesoris fitness untuk pria dan wanita. Strategi e-commerce menjadi kunci ekspansi globalnya, ditambah pendekatan pemasaran berbasis komunitas yang membuat Lululemon lebih dari sekadar brand—ini adalah lifestyle.
Strategi Pertumbuhan: Power of 3×2
Manajemen Lululemon menjalankan strategi Power of 3×2 yang menargetkan pencapaian ambisius hingga 2026:
Men’s Growth: Target untuk menggandakan pendapatan dari segmen pria. Fokus pada produk berbahan premium untuk kategori running, training, yoga, hingga ekspansi ke tenis, golf, dan hiking.
E-commerce Expansion: Berencana menggandakan pendapatan online yang saat ini sudah berkontribusi 39% dari total penjualan. Dengan 24 juta anggota terdaftar, komunitas digital ini semakin memperkuat brand.
Global Expansion: Target untuk melipatgandakan pendapatan internasional. Saat ini, Lululemon memiliki 749 toko, dengan 138 di China, 47 di EMEA, dan 105 di APAC.
Cek Harga Saham LULU Disini!
Tantangan yang Dihadapi Lululemon
Meski ekspansi berjalan baik, Lululemon menghadapi tantangan, terutama di pasar AS. Penjualan yang sebanding (comparable sales) turun -3% pada kuartal sebelumnya, menunjukkan tekanan dari konsumen yang melemah. Namun, ada sedikit pemulihan dengan penurunan yang lebih kecil di kuartal terbaru (-2%) dan pertumbuhan pendapatan 2% YoY.
Selain itu, brand ini menghadapi kritik terkait kurangnya inovasi produk di segmen wanita. Meski begitu, manajemen telah mengidentifikasi masalah ini dan mulai menunjukkan tanda-tanda perbaikan.
Laporan Keuangan: Optimisme yang Tumbuh
Laporan Q3 FY2024 menunjukkan Lululemon masih berada di jalur pertumbuhan. Pendapatan bersih mencapai $2,4 miliar, naik 9% YoY. EPS juga meningkat menjadi $2,87 dari $2,53 di periode yang sama tahun lalu. Gross margin mencapai 58,5%, menandakan efisiensi operasional yang solid.
Perusahaan juga merevisi naik proyeksi pendapatan tahunan menjadi $9,5–$9,7 miliar, mencerminkan keyakinan manajemen dalam mempertahankan momentum ini.
Kesuksesan di China: Kunci Pertumbuhan Global
China menjadi pasar dengan pertumbuhan tercepat bagi Lululemon. Penjualan melonjak 40% di dua kuartal pertama, dengan harga produk 20% lebih tinggi dibandingkan di AS. Strategi lokal seperti kolaborasi dengan influencer fitness, event komunitas yoga, dan adaptasi produk untuk pasar lokal berhasil meningkatkan brand awareness.
Valuasi: Masih Ada Potensi?
Meskipun performa keuangan solid, saham Lululemon masih diperdagangkan dengan P/E ratio 27,43—lebih rendah dibandingkan rata-rata industri. Hal ini menunjukkan potensi upside sekitar 20% jika perusahaan mampu mempertahankan momentum pertumbuhannya.
Risk & Challenges
Namun, Lululemon tidak kebal terhadap risiko:
- Kompetisi Ketat: Dari raksasa seperti Nike dan Adidas, hingga brand baru seperti Alo Yoga dan Vuori.
- Tren Konsumen: Pergeseran preferensi ke gaya oversized bisa mengurangi daya tarik produk Lululemon yang lebih fitted.
- Faktor Eksternal: Risiko geopolitik, gangguan supply chain, dan ketidakpastian ekonomi global bisa mempengaruhi kinerja.
Kesimpulan
Lululemon bukan lagi sekadar brand yoga. Dengan strategi pertumbuhan yang terarah, kinerja keuangan yang solid, dan ekspansi global yang agresif, perusahaan ini memiliki peluang untuk melampaui ekspektasi. Meski menghadapi risiko, valuasi yang relatif rendah dibandingkan pesaingnya menunjukkan ada potensi bagi investor yang percaya pada visi jangka panjangnya.
Yuk Mulai Investasi di Saham AS Sekarang!
Sekarang kamu bisa beli saham AS dari perusahaan ternama seperti NVIDIA, Intel, AMD, Google, Apple, hingga Unilever di Reku. Download aplikasi Reku sekarang dan mulai berinvestasi di aset global!
Disclaimer: Analisa market ini adalah hal yang bersifat informasional. Ini bukan merupakan tawaran untuk menjual atau ajakan untuk membeli atau menjual aset kripto dan saham AS apa pun di PT Rekeningku Dotcom Indonesia, perusahaan yang dibatasi oleh pihak atau entitas lain yang diorganisir, dikendalikan, atau dikelola oleh Reku, dan oleh karena itu tidak dapat diandalkan penuh sehubungan dengan pembelian atau penjualan aset kripto dan saham AS.
Dengan melakukan perdagangan aset kripto dan saham AS berarti nasabah sudah mengetahui ada unsur resiko di dalam aktivitas tersebut. Perubahan harga aset kripto sangat fluktuatif. Diharapkan menggunakan analisa cermat sebelum melakukan aktivitas membeli atau menjual aset kripto dan saham AS. Kami tidak memaksa nasabah untuk melakukan jual-beli aset kripto dan saham AS sebagai investasi atau mencari keuntungan, yang berarti semua aktivitas perdagangan merupakan keputusan individu dari pengguna.