Investasi
Market
Learning Hub
Keamanan
Biaya
Lainnya
Unduh Aplikasi Reku
google-icon

Analisis

Publikasi (Deep Dives)
Analisa Kripto
Analisa Makro
Ringkasan Reku
Update Saham AS
Analisa Saham AS
Update Kripto
Mengapa Bitcoin Turun Setelah The Fed Potong Suku Bunga?
Analisa Kripto
Bagikan!

Mengapa Bitcoin Turun Setelah The Fed Potong Suku Bunga?

11 December 2025
3 menit membaca
Mengapa Bitcoin Turun Setelah The Fed Potong Suku Bunga?

Pada tanggal 10 Desember 2025, Federal Open Market Committee (FOMC) atau Komite Pasar Terbuka Federal menggelar pertemuan yang dinantikan banyak pelaku pasar. Keputusan yang diumumkan oleh The Fed, lembaga bank sentral Amerika Serikat, tidak hanya memengaruhi ekonomi global, tetapi juga berdampak langsung pada aset berisiko tinggi seperti Bitcoin (BTC). Meskipun The Fed memangkas suku bunga, harga BTC justru mengalami penurunan signifikan. Artikel ini akan membahas hasil pertemuan The Fed tersebut dan alasan di balik anjloknya harga BTC, berdasarkan analisis pasar terkini.

Ringkasan Hasil Pertemuan The Fed Desember 2025

Pertemuan FOMC pada 9-10 Desember 2025 menghasilkan beberapa keputusan kunci yang mencerminkan sikap hati-hati The Fed terhadap inflasi dan pertumbuhan ekonomi. Berikut poin-poin utamanya:

  • Pemangkasan Suku Bunga: The Fed memangkas federal funds rate sebesar 25 basis poin (bps) menjadi rentang 3,5%-3,75%. Ini merupakan pemangkasan ketiga berturut-turut sejak September 2025. Namun, keputusan ini disertai dengan perpecahan internal: suara 9-3, di mana dua anggota (Austan Goolsbee dari Chicago Fed dan Jeff Schmid dari Kansas City Fed) ingin mempertahankan suku bunga, sementara satu anggota (Stephen Miran) mendukung pemangkasan lebih besar hingga 50 bps. Ini adalah pertama kalinya sejak 2019 ada tiga suara penolakan dalam satu pertemuan.
  • Proyeksi Ekonomi (Dot Plot): Proyeksi median dari para pejabat The Fed menunjukkan pandangan yang lebih hawkish (ketat) terhadap masa depan. Untuk suku bunga, hanya satu pemangkasan lagi diproyeksikan pada 2026, dengan perpecahan opini: tujuh pejabat memprediksi tidak ada pemangkasan, sementara delapan mendukung setidaknya dua kali. Inflasi PCE diproyeksikan mencapai 2,9% pada 2025 dan 2,4% pada 2026, masih di atas target 2%, sebagian karena dampak tarif impor dari pemerintahan Trump. Pertumbuhan GDP ditingkatkan menjadi 2,3% untuk 2026, sementara tingkat pengangguran diprediksi mencapai 4,5% pada 2025 sebelum turun.

Berikut tabel ringkasan proyeksi ekonomi The Fed:

Indikator 2025 2026 2027 2028 Longer Run
Pertumbuhan GDP (real, %) 1,7% 2,3% 2,0% 1,9% 1,8%
Tingkat Pengangguran (%) 4,5% 4,4% 4,2% 4,2% 4,2%
Inflasi PCE (%) 2,9% 2,4% 2,1% 2,0% 2,0%
Inflasi Core PCE (%) 3,0% 2,5% 2,1% 2,0%
Federal Funds Rate (akhir tahun, %) 3,6% 3,4% 3,1% 3,1% 3,0%

Dalam konferensi pers, Ketua The Fed Jerome Powell menekankan bahwa kebijakan saat ini berada di posisi “netral”, dan The Fed akan memantau data ekonomi, khususnya pasar tenaga kerja. Inflasi baru-baru ini naik karena faktor tarif impor, dengan puncak dampak di kuartal pertama 2026. Powell juga menyatakan optimisme terhadap penurunan inflasi dan tidak khawatir berlebih terhadap pertumbuhan, meskipun angka lapangan kerja mungkin direvisi turun.

Secara keseluruhan, keputusan ini dianggap hawkish oleh pasar, karena menandakan sikap yang lebih ketat daripada ekspektasi pemangkasan agresif. Hal ini memicu reaksi negatif di pasar keuangan, termasuk penurunan nilai dolar AS dan fluktuasi saham.

Mengapa Harga Bitcoin Turun Meskipun Suku Bunga Dipangkas?

Bitcoin, sebagai aset berisiko tinggi, sering kali bereaksi terhadap perubahan kebijakan moneter. Setelah mencapai puncak di atas $120.000 pada Oktober 2025, harga BTC anjlok sekitar 25%, kini berada di bawah $90.000. Penurunan ini bukan karena kegagalan fundamental BTC, melainkan kombinasi faktor makro dan dinamika pasar. Berikut penjelasannya:

  1. Reaksi Hawkish terhadap The Fed: Meskipun ada pemangkasan 25 bps, proyeksi hanya satu pemangkasan lagi di 2026 dan inflasi yang lebih tinggi karena tarif impor membuat pasar khawatir likuiditas akan melambat. Ini menekan aset berisiko seperti BTC. Selain itu, penurunan cadangan bank di The Fed mengurangi minat bank terhadap investasi berisiko.
  2. Pengaruh Global: Yield Obligasi Jepang: Yield obligasi 2-tahun Jepang melonjak di atas 1% untuk pertama kalinya sejak 2008, menandakan potensi pengetatan Bank of Japan. Hal ini mengganggu carry trade global, memaksa investor keluar dari aset seperti BTC, terutama saat likuiditas rendah seperti akhir pekan.
  3. Dinamika Internal Pasar Kripto: Pasar BTC penuh dengan posisi leverage tinggi. Penurunan awal memicu liquidations paksa senilai hampir $500 juta dalam 24 jam, mayoritas posisi long, yang memperburuk cascade selling. Selain itu, ada profit-taking setelah rally kuat, outflows dari ETF seperti BlackRock, dan penjualan dari whale di exchange seperti Binance dan Coinbase.
  4. Korelasi dengan Pasar Lain dan Ketakutan Umum: BTC semakin berkorelasi dengan saham, dengan penurunan futures Nasdaq memperburuk situasi. Berita negatif seperti regulasi terhadap Terraform Labs menambah ketidakpastian. Ada juga kekhawatiran likuiditas tipis dan potensi penjualan dari holder besar seperti negara atau MicroStrategy.

Kesimpulan dan Prospek ke Depan

Penurunan harga BTC ini lebih merupakan koreksi teknis dan makro daripada masalah struktural. Sejarah BTC menunjukkan rebound setelah drop serupa, asal didukung data ekonomi positif dan kebijakan The Fed yang lebih dovish. Investor disarankan memantau level support di $84.000-$90.000. Di tengah volatilitas ini, diversifikasi dan pemahaman risiko tetap kunci dalam berinvestasi kripto.

Cek Harga BTC Hari Ini!

Disclaimer: Analisa market ini adalah hal yang bersifat informasional. Ini bukan merupakan tawaran untuk menjual atau ajakan untuk membeli atau menjual aset kripto apa pun di PT Rekeningku Dotcom Indonesia, perusahaan yang dibatasi oleh pihak atau entitas lain yang diorganisir, dikendalikan, atau dikelola oleh Reku, dan oleh karena itu tidak dapat diandalkan penuh sehubungan dengan pembelian atau penjualan aset kripto.

Dengan melakukan perdagangan aset kripto berarti nasabah sudah mengetahui ada unsur resiko di dalam aktivitas tersebut. Perubahan harga aset kripto sangat fluktuatif. Diharapkan menggunakan analisa cermat sebelum melakukan aktivitas membeli atau menjual aset kripto. Kami tidak memaksa nasabah untuk melakukan jual-beli aset kripto sebagai investasi atau mencari keuntungan, yang berarti semua aktivitas perdagangan merupakan keputusan individu dari pengguna.

Andri Fauzan
PenulisAndri Fauzan
Bagikan!
Artikel Terkait
    ETF XRP Tembus $1 Miliar Lebih Cepat dari ETF Kripto AS Lainnya, Apa Alasannya?
  1. ETF XRP Tembus $1 Miliar Lebih Cepat dari ETF Kripto AS Lainnya, Apa Alasannya?
  2. 09 December 2025
    1 menit membaca
    Analisa Kripto
    FOMC Malam Ini, Bull Run Siap Dimulai Kembali?
  3. FOMC Malam Ini, Bull Run Siap Dimulai Kembali?
  4. 09 December 2025
    1 menit membaca
    Analisa Kripto
Analisis
Analisa pasar yang mendalam
Blog
Pelajari lebih lanjut strategi investasi dan serba-serbi dunia finansial
FAQ
Cari tahu berbagai berita kripto dan saham terbaru
Market
Mulai jelajahi dan investasi aset Crypto dan Saham AS di Reku