Pemegang Saham Amazon Minta Perusahaan untuk Investasi Bitcoin!
The National Center for Public Policy Research baru-baru ini mengusulkan kepada Dewan Komisaris Amazon untuk mempertimbangkan investasi dalam Bitcoin. Menurut lembaga tersebut, nilai sebuah perusahaan tidak hanya ditentukan dari keuntungan yang diperoleh, tetapi juga cara perusahaan menyimpan dan melindungi keuntungan tersebut, terutama di tengah tekanan inflasi global.
Dalam pernyataannya, mereka menyoroti pentingnya perusahaan mengelola aset dengan bijak untuk meningkatkan nilai pemegang saham. “Perusahaan yang menginvestasikan asetnya dengan bijak dapat, dan sering kali, meningkatkan nilai pemegang saham lebih banyak. Oleh karena itu, selama masa inflasi, perusahaan memiliki kewajiban fidusia untuk memaksimalkan nilai pemegang saham, tidak hanya dengan meningkatkan laba, tetapi juga melindungi laba tersebut dari penurunan nilai,” tulis mereka.
Kondisi Keuangan Amazon
Hingga 30 September 2024, Amazon tercatat memiliki total aset sebesar US$585 miliar, dengan US$88 miliar di antaranya berupa uang tunai, setara kas, dan surat berharga yang dapat dipasarkan. Aset ini mencakup obligasi pemerintah AS, obligasi pemerintah asing, serta obligasi korporasi.
Namun, permintaan untuk mempertimbangkan Bitcoin muncul karena uang tunai terus mengalami depresiasi, sementara imbal hasil obligasi cenderung lebih rendah dari tingkat inflasi sebenarnya. Lembaga tersebut menilai bahwa aset-aset tersebut tidak cukup untuk melindungi miliaran dolar nilai pemegang saham dari penurunan daya beli.
Bitcoin sebagai Alternatif
Menurut pernyataan tersebut, Amazon perlu mempertimbangkan menambahkan aset yang lebih terapresiasi ke dalam portofolionya, meskipun aset tersebut lebih fluktuatif dalam jangka pendek. “Amazon harus memiliki kewajiban fidusia untuk mempertimbangkan penambahan aset ke perbendaharaannya yang lebih terapresiasi daripada obligasi,” ujar mereka.
Investasi dalam Bitcoin dianggap sebagai salah satu cara potensial untuk melawan depresiasi uang tunai dan memanfaatkan sifatnya sebagai “store of value” di tengah ketidakpastian ekonomi. Beberapa perusahaan besar seperti Tesla dan MicroStrategy telah mengadopsi langkah ini sebagai bagian dari strategi manajemen aset mereka.
Tantangan dan Peluang
Meskipun investasi Bitcoin menawarkan peluang, volatilitas harga yang tinggi tetap menjadi perhatian utama. Amazon, sebagai salah satu perusahaan teknologi terbesar di dunia, dihadapkan pada tantangan untuk menyeimbangkan risiko dan potensi keuntungan dalam keputusan strategis seperti ini.
Apakah Amazon akan mempertimbangkan langkah ini? Jika ya, hal ini berpotensi menjadi preseden baru bagi perusahaan teknologi lainnya dalam menyusun strategi manajemen aset di era inflasi tinggi.
Cek Harga Saham Amazon (AMZN) di Sini!
Yuk Mulai Investasi di Saham AS di Reku Sekarang!
Sekarang kamu bisa beli saham AS dari perusahaan ternama seperti NVIDIA, Intel, AMD, Google, Apple, hingga Unilever di Reku. Download aplikasi Reku sekarang dan mulai berinvestasi di aset global!
Disclaimer: Analisa market ini adalah hal yang bersifat informasional. Ini bukan merupakan tawaran untuk menjual atau ajakan untuk membeli atau menjual aset kripto dan saham AS apa pun di PT Rekeningku Dotcom Indonesia, perusahaan yang dibatasi oleh pihak atau entitas lain yang diorganisir, dikendalikan, atau dikelola oleh Reku, dan oleh karena itu tidak dapat diandalkan penuh sehubungan dengan pembelian atau penjualan aset kripto dan saham AS.
Dengan melakukan perdagangan aset kripto dan saham AS berarti nasabah sudah mengetahui ada unsur resiko di dalam aktivitas tersebut. Perubahan harga aset kripto sangat fluktuatif. Diharapkan menggunakan analisa cermat sebelum melakukan aktivitas membeli atau menjual aset kripto dan saham AS. Kami tidak memaksa nasabah untuk melakukan jual-beli aset kripto dan saham AS sebagai investasi atau mencari keuntungan, yang berarti semua aktivitas perdagangan merupakan keputusan individu dari pengguna.