Potensi Google (GOOG) di 2025: Money Generator?

Google menguasai dunia digital. Dari mesin pencari yang menangani miliaran query per hari, YouTube sebagai platform video terbesar, dominasi dalam digital advertising, hingga ekspansi agresif ke AI dan self-driving cars—Google ada di mana-mana. Dengan lebih dari $90 miliar dalam bentuk kas dan laba tahunan melebihi $100 miliar, Alphabet (induk Google) tetap menjadi salah satu perusahaan paling berpengaruh di dunia. Namun, dengan ancaman regulasi dan persaingan ketat di cloud serta AI, bisakah Google terus memberikan keuntungan bagi investornya?
Mesin Uang Digital
Google masih menjadi mesin uang yang tangguh. Bisnis advertising tetap tumbuh, sementara inovasi di cloud dan AI semakin berkembang. Pada 2024, Alphabet membukukan laba lebih dari $100 miliar dan menutup tahun dengan cadangan kas mencapai $90 miliar.
Saat ini, Alphabet diperdagangkan pada 21,5x forward earnings, yang tergolong menarik mengingat valuasinya lebih rendah dibandingkan S&P 500 yang berada di 23x price-to-earnings.
Wall Street optimis terhadap Alphabet: 59 analis memberikan rating “Buy,” 15 “Hold,” dan tidak ada yang merekomendasikan “Sell.” Target harga rata-rata mencapai $218,60, mengindikasikan potensi kenaikan sekitar 14%.
Cek Harga Saham Google Disini!
Sumber Pendapatan Alphabet
Google mendapatkan pendapatan utama dari digital advertising yang mencapai $265 miliar pada 2024. Namun, bisnisnya jauh lebih luas dari sekadar mesin pencari. Pendapatannya terbagi menjadi tiga segmen utama:
-
Google Services (87% dari total pendapatan)
- Search – Tulang punggung Google, menangani lebih dari 8,5 miliar pencarian per hari dan menghasilkan miliaran dolar dari iklan.
- YouTube – Platform video terbesar di dunia dan mesin pencari terbesar kedua setelah Google sendiri, dimonetisasi melalui iklan.
- Android & Google Play – Android menguasai 72% pangsa pasar sistem operasi mobile, jauh di atas iOS yang hanya 27,5% (Statista). Monetisasi berasal dari penjualan aplikasi, langganan, dan biaya Play Store.
- Chrome, Gmail, dan Maps – Walaupun gratis, layanan ini mempertahankan pengguna dalam ekosistem Google dan memperkuat bisnis iklannya.
-
Google Cloud (12% dari total pendapatan)
- Google Cloud mendukung bisnis, AI, dan layanan digital global, bersaing dengan AWS (Amazon) dan Microsoft Azure.
- Menyediakan layanan cloud untuk penyimpanan data, aplikasi bisnis, dan AI tools.
- Google Workspace (Meet, Drive, Docs) menjadi bagian penting dari segmen ini.
- Meskipun masih tertinggal dari AWS dan Microsoft, Google Cloud menjadi segmen dengan pertumbuhan tercepat dalam Alphabet.
-
Other Bets (Kurang dari 1% dari total pendapatan)
- Waymo – Teknologi self-driving yang bisa mengubah industri transportasi.
- DeepMind – Riset AI canggih.
- Nest – Divisi smart home Google
Persaingan Ketat di Dunia Teknologi
Alphabet menghadapi kompetisi sengit di berbagai lini bisnisnya:
- Digital Advertising: Meta (Facebook, Instagram) terus menekan dominasi Google, sementara TikTok semakin kuat melawan YouTube.
- Search Engine: Google tetap unggul, tetapi AI-powered search seperti Perplexity AI berusaha mengubah model pencarian tradisional. Microsoft juga mengintegrasikan AI ke Bing melalui OpenAI.
- Cloud Computing: AWS (Amazon) dan Azure (Microsoft) masih mendominasi, sementara Google Cloud terus mengejar dengan pertumbuhan yang menjanjikan.
- Regulasi: Pemerintah AS menuding Google memiliki monopoli dalam pencarian dan iklan online. Jika dipaksa untuk memisahkan bisnisnya, hal ini bisa mengubah Google secara fundamental. Namun, pemerintahan yang lebih pro-bisnis seperti Trump bisa meredakan tekanan regulasi ini.
Kinerja Keuangan dan Tantangan
Alphabet baru saja merilis laporan keuangan Q4 yang kurang memuaskan:
- Total Pendapatan: $96,47 miliar (+12% YoY), sedikit di bawah estimasi $96,62 miliar.
- Pendapatan Iklan: $72,46 miliar (+11% YoY), di atas estimasi $71,73 miliar.
- YouTube Ads: $10,47 miliar (+14% YoY), lebih tinggi dari estimasi $10,22 miliar.
- Google Cloud: $11,96 miliar (+30% YoY), di bawah estimasi $12,19 miliar.
Meskipun pendapatan iklan tetap kuat, pertumbuhan bisnis cloud yang lebih lambat mengecewakan investor. Kekhawatiran muncul karena Google berencana mengalokasikan belanja modal sebesar $75 miliar pada 2025, $20 miliar lebih tinggi dari ekspektasi analis. Hal ini menunjukkan komitmen Google dalam membangun pusat data dan infrastruktur AI, tetapi investor menginginkan hasil yang lebih cepat.
Google Cloud tetap menjadi harapan utama pertumbuhan. EBIT margin segmen ini naik dari -74% pada 2018 menjadi 14% pada 2024, bahkan mencapai 17,5% pada laporan terakhir. Secara keseluruhan, margin profit Alphabet semakin kuat, dengan free cash flow mencapai $25 miliar pada kuartal terakhir dan cadangan kas yang diprediksi tumbuh menjadi $153 miliar pada 2025.
Kesimpulan
Alphabet masih menjadi raksasa teknologi dengan cash flow yang kuat. Namun, tantangan regulasi, persaingan di AI, dan kebutuhan untuk membuktikan investasi besarnya di cloud akan menjadi faktor penentu dalam pergerakan sahamnya ke depan. Jika Alphabet bisa mengoptimalkan monetisasi AI dan cloud, maka sahamnya tetap menarik untuk jangka panjang. Namun, jika pertumbuhan tidak sesuai ekspektasi, investor mungkin akan kehilangan kesabaran. 2025 akan menjadi tahun yang penting bagi Google untuk membuktikan bahwa mereka masih bisa memimpin dunia teknologi.
Yuk Mulai Investasi di Saham AS Sekarang!
Sekarang kamu bisa beli saham AS dari perusahaan ternama seperti NVIDIA, Intel, AMD, Google, Apple, hingga Unilever di Reku. Download aplikasi Reku sekarang dan mulai berinvestasi di aset global!
Disclaimer: Analisa market ini adalah hal yang bersifat informasional. Ini bukan merupakan tawaran untuk menjual atau ajakan untuk membeli atau menjual aset kripto dan saham AS apa pun di PT Rekeningku Dotcom Indonesia, perusahaan yang dibatasi oleh pihak atau entitas lain yang diorganisir, dikendalikan, atau dikelola oleh Reku, dan oleh karena itu tidak dapat diandalkan penuh sehubungan dengan pembelian atau penjualan aset kripto dan saham AS.
Dengan melakukan perdagangan aset kripto dan saham AS berarti nasabah sudah mengetahui ada unsur resiko di dalam aktivitas tersebut. Perubahan harga aset kripto sangat fluktuatif. Diharapkan menggunakan analisa cermat sebelum melakukan aktivitas membeli atau menjual aset kripto dan saham AS. Kami tidak memaksa nasabah untuk melakukan jual-beli aset kripto dan saham AS sebagai investasi atau mencari keuntungan, yang berarti semua aktivitas perdagangan merupakan keputusan individu dari pengguna.