Situasi Pasar Crypto Saat Ini dan Kemungkinan Dimulainya Fase Bullish
Harga Bitcoin telah berhasil bertahan pada area $30.000 selama hampir tiga bulan terhitung sejak 22 Juni 2023 sampai sekarang tanpa adanya tanda-tanda yang signifikan akan melanjutkan kenaikan maupun koreksi. Hal ini menimbulkan sebuah pertanyaan kemana arah pasar berikutnya terlebih ditengah situasi ekonomi secara umum yang masih relatif cukup tertekan dan adopsi crypto yang relatif cukup stagnan terlepas dari inovasi-inovasi baru yang sedang berkembang. Tim riset Reku mencoba mengkompilasi beberapa analisis berdasarkan metriks-metriks yang menurut kami memiliki relevansi untuk memetakan situasi yang ada.
Kondisi pasar secara umum saat ini menurut kami dapat dikategorikan berada pada tahap akhir fase bearish atau yang kami biasa istilahkan dengan fase keheningan. Pada fase ini biasanya pembicaraan terkait Bitcoin dan crypto berada pada titik terendahnya dan para investor cenderung meluangkan waktu lebih sedikit baik untuk mengelola portofolio cryptonya atau mencari informasi terkait crypto. Beberapa investor besar yang telah kehabisan likuiditas biasanya sudah mulai selesai melakukan penjualan aset-asetnya di harga rendah, namun kapital baru yang masuk di pasar biasanya masih dapat dikatakan relatif minim. Fase ini merupakan fase yang dapat dikatakan masih cukup nyaman bagi investor jangka panjang untuk melakukan entry, namun memiliki potensi koreksi jangka pendek. Hal ini turut diindikasikan oleh grafik 2-Year MA Multiplier di bawah ini.
Sumber: LookIntoBitcoin
Harga Bitcoin pada grafik 2-Year MA Multiplier di atas, berada sangat sedikit di bawah garis hijau. Terjadinya cross antara garis harga (garis hitam) dan garis MA (garis hijau) pada grafik di atas dapat menandakan sinyal yang cukup kuat untuk berlanjutnya kenaikan harga, namun hal itu belum terjadi saat ini. Dengan demikian, harga Bitcoin memiliki potensi untuk mengalami koreksi kedua. Namun, terlepas dari itu, area harga masih berada di sekitar garis hijau yang menandakan area yang relatif cukup baik untuk melakukan pembelian atau melanjutkan akumulasi.
Sumber: LookIntoBitcoin
Secara psikologis, para pelaku pasar saat ini dapat dikatakan pada area pertengahan antara fear dan greed, yaitu fase optimism / anxiety. Pada fase ini, biasanya banyak investor dan trader, termasuk para whale, merasa bimbang untuk membuat keputusan. Mereka yang lebih konservatif biasanya memilih untuk mengamankan keuntungan yang telah didapat dengan melakukan penjualan baik sebagian dari aset kripto yang dimiliki maupun keseluruhan. Mereka yang optimis biasanya mulai melakukan pembelian dalam skala yang besar (aka all in). Hal ini juga dapat dilihat pada fluktuasi grafik usia UTXO Bitcoin di bawah ini.
Unspent Transaction Output Age. Sumber: IntoTheBlock
UTXO yang berusia di bawah 6 bulan (yang merepresentasikan short term hodlers) saat ini berada pada persentase 21,64%, yang mana sedikit turun dari angka pada April lalu di 23,11%, yang sempat kami paparkan pada analisis siklus pasar sebelumnya. Hal ini dikarenakan adanya konversi dari beberapa address short term holder ke long term holder yang diikuti dengan sedikitnya jumlah address baru yang melakukan pembelian Bitcoin.
Minimnya pertumbuhan short term holder atau mereka yang baru-baru ini melakukan pembelian Bitcoin juga dapat diatribusikan salah satunya dengan adanya opportunity cost yang cukup menarik dengan menguatnya nilai USD. Investor yang pada kuartal IV 2022 dihadapkan pada pelemahan mata uang USD seperti yang diindikasikan oleh grafik di bawah ini, kemudian mencari alternatif aset lain yang memiliki kekuatan lebih baik, seperti aset crypto, yang kemudian turut memicu kenaikan harga aset-aset crypto di pasar pada kuartal I 2023 lalu. Sejak Februari hingga Agustus ini, USD dapat dikatakan berfluktuasi pada area konsolidasi, namun peningkatan suku bunga lanjutan dan beberapa data macro yang positif di AS terlihat berhasil memperkuat nilai USD. Hal ini dapat dilihat dari garis merah pada grafik di bawah yang mulai mengalami kenaikan. Penguatan lanjutan pada USD dapat berarti meningkatnya potensi koreksi pada pasar crypto.
Indeks DXY. Sumber: TradingView
Pada saat yang bersamaan, masih belum begitu terlihat tanda-tanda investor besar melakukan pembelian kembali Bitcoin yang telah mereka jual pada siklus bullish yang lalu. Hal ini dapat dilihat dari cenderung stagnannya jumlah wallet dengan kepemilikan saldo di atas 1.000 BTC di bawah. Wallet pada klaster ini bahkan sedikit mengalami penurunan jumlah dalam beberapa minggu terakhir. Namun, investor pada skala yang lebih kecil yakni mereka yang memiliki saldo di atas 1 BTC masih terlihat melanjutkan tren peningkatan yang telah terjadi sejak 2022 lalu.
Sumber: LookIntoBitcoin
Pasar crypto saat ini berada pada persimpangan yang cukup menentukan. Harga Bitcoin berpotensi melanjutkan kenaikan namun untuk saat ini kenaikan tersebut belum dapat dikonfirmasi oleh beberapa indikator yang menurut kami relevan dalam situasi ini. Di sisi lain, tekanan yang dihadapi oleh pasar crypto dapat dikatakan mulai meningkat, namun terlepas dari tekanan-tekanan tersebut, pasar masih membuktikan kekuatannya yang didorong oleh kekuatan investor-investor ritel dalam skala kapital kecil hingga menengah.