Ada Isu Penarikan Investasi dari China, BlackRock Akhirnya Buka Suara!
BlackRock si perusahaan manajemen aset terbesar di dunia, baru-baru ini menyangkal laporan media yang mengklaim bahwa mereka akan menarik investasi mereka dari China. Walaupun sebetulnya, BlackRock baru saja menutup salah satu dana fokusnya di China.
Berdasarkan rilis pada 7 September kemarin melalui surat kabar China Daily, seorang juru bicara dari BlackRock menyatakan bahwa mereka masih memiliki komitmen yang besar, di China.
Pernyataan ini tentu membuat banyak kebingungan. Bagaimana tidak? berita ini muncul hanya berselang beberapa hari setelah BlackRock mengumumkan pada tanggal 31 Agustus lalu, bahwa mereka akan menghentikan China Flexible Equity Fund-nya.
FYI, Dana China Flexible Equity Fund adalah dana luar negeri yang berfokus pada investasi di China. Per tanggal 4 September lalu, nilainya hanya sekitar $22,3 juta. BlackRock menjelaskan penutupan ini sebagai bagian dari evaluasi rutin manajemen dana untuk melindungi kepentingan investor.
Hal ini menimbulkan banyak kritik yang merujuk pada kinerja kurang memuaskan dari dana ini sejak diluncurkan pada Oktober 2017, sebagai bukti bahwa BlackRock gagal menarik minat signifikan dari para investor. BlackRock sendiri mengakui kurangnya minat dari investor jadi salah satu alasan penutupan fund ini.
Tekanan politik terhadap investasi di China juga semakin meningkat di Amerika dalam beberapa tahun terakhir. Ketegangan ini meningkat selama pemerintahan Trump dan masih tinggi di bawah pemerintahan Presiden Joe Biden. Beberapa calon dari Partai Republik yang berpotensi bertarung dalam pemilihan presiden 2024 secara terbuka menentang China.
Selain itu, pada 31 Juli lalu, Komite Khusus DPR untuk Partai Komunis Tiongkok menuduh BlackRock telah menginvestasikan uang dalam perusahaan Tiongkok yang disebut berkontribusi pada militer China atau melanggar hak asasi manusia. Komite tersebut telah meminta dokumen-dokumen tentang investasi BlackRock di China.
Untuk saat ini, BlackRock telah mengulangi komitmennya pada pasar Tiongkok, tetapi laporan yang saling bertentangan dan tekanan politik terus menciptakan bayangan ketidakpastian atas situasi ini. Mari kita tunggu kabar selanjutnya, Sobat Reku!
Referensi:
BeinCrypto, diakses pada 8 September
Foto diambil dari FinancialTimes.