MarketTrade
Products
Wallet
Learning Hub
Unduh Aplikasi Reku
google-icon

Reku Kampus

Blog
Teori
Tutorial
Kamus Kripto
Apa itu Bearish Market dan Bagaimana Karakteristiknya?
Teori
Bagikan!

Apa itu Bearish Market dan Bagaimana Karakteristiknya?

02 May 2024
3 menit membaca
Apa itu Bearish Market dan Bagaimana Karakteristiknya?

Bearish market adalah periode di mana harga aset secara umum mengalami penurunan, dan sentimen investor cenderung pesimis. Dalam artikel ini, kami akan mengulas karakteristik pasar bearish, faktor-faktor yang menyebabkan kondisi tersebut, serta strategi dan taktik yang dapat digunakan investor untuk mengelola portofolio mereka selama periode ini.

 

Apa itu Bearish Market?

Bearish market adalah kondisi pasar keuangan di mana harga aset cenderung turun atau mengalami penurunan secara signifikan dalam jangka waktu tertentu. Istilah “bearish” berasal dari gerakan serangan beruang yang cenderung menyerang dengan cara menekan atau menekan ke bawah. Dalam konteks pasar keuangan, kondisi ini sering kali terjadi karena sentimen pasar yang negatif, ketidakpastian ekonomi, atau berbagai faktor fundamental yang mempengaruhi permintaan dan penawaran aset.

 

Karakteristik Bearish Market

bearish market memiliki beberapa karakteristik yang membedakannya dari pasar bullish atau pasar yang mengalami kenaikan harga. Berikut adalah beberapa karakteristik kunci dari bearish market:

  1. Penurunan Harga

Karakteristik paling mencolok dari bearish market adalah penurunan harga aset secara keseluruhan atau pada sebagian besar aset di pasar. Penurunan harga ini bisa signifikan dan berlangsung dalam jangka waktu yang lama.

  1. Sentimen Negatif

bearish market sering kali didorong oleh sentimen negatif di kalangan investor dan pelaku pasar. Faktor-faktor seperti kekhawatiran tentang kondisi ekonomi, kinerja perusahaan yang buruk, atau ketidakpastian politik dapat menyebabkan penurunan kepercayaan dan keinginan untuk menjual aset.

  1. Volume Perdagangan Tinggi

Selama periode bearish market, volume perdagangan cenderung meningkat. Hal ini karena banyak investor yang melakukan jual-beli aset untuk mencoba memanfaatkan pergerakan harga atau membatasi kerugian mereka.

  1. Performa Sektor yang Buruk

Tidak semua sektor di pasar mengalami penurunan harga dalam bearish market. Beberapa sektor, seperti sektor defensif seperti konsumsi pokok atau perawatan kesehatan, mungkin lebih tahan terhadap tekanan pasar daripada sektor-s ekonomi yang lebih sensitif terhadap siklus bisnis.

  1. Volatilitas yang Tinggi

bearish market sering kali disertai dengan tingkat volatilitas yang tinggi, yang menciptakan kesempatan dan risiko bagi para trader. Pergerakan harga yang tajam dan cepat dapat membuat pasar menjadi sulit diprediksi dan menimbulkan ketidakpastian bagi investor.

  1. Pola Chart yang Menunjukkan Penurunan

Analis teknis sering menggunakan pola chart tertentu, seperti lower highs dan lower lows, untuk mengidentifikasi tren bearish dalam pasar. Pola-pola ini dapat memberikan sinyal bahwa tekanan jual masih dominan dan harga kemungkinan akan terus turun.

 

Baca juga: Apa itu Yield Farming?

 

Strategi Menghadapi Bearish Market

Menghadapi bearish market memerlukan strategi yang cerdas dan terencana. Di bawah ini adalah beberapa strategi yang dapat membantu investor mengatasi tantangan yang muncul selama periode bearish market:

  1. Diversifikasi Portofolio

Salah satu cara terbaik untuk melindungi diri dari risiko bearish market adalah dengan diversifikasi portofolio. Investasikan dana kamu dalam berbagai kelas aset seperti saham, obligasi, dan properti. Dengan cara ini, potensi kerugian dari satu aset dapat dikompensasi oleh kinerja positif dari aset lainnya.

  1. Pilih Saham yang Kokoh

Selama bearish market, saham perusahaan dengan fundamental yang kuat dan potensi pertumbuhan jangka panjang cenderung lebih stabil. Lakukan analisis fundamental yang cermat untuk memilih saham-saham ini. Perhatikan faktor-faktor seperti pendapatan, laba bersih, dan arus kas perusahaan.

  1. Manfaatkan Kelemahan

Saat bearish market, harga aset seringkali turun di bawah nilai intrinsiknya. Ini dapat menjadi kesempatan bagi investor untuk membeli aset dengan harga diskon. Lakukan riset yang mendalam dan identifikasi saham atau aset yang undervalued.

  1. Gunakan Stop-Loss Orders

Mengatur stop-loss orders dapat membantu melindungi posisi investasi kamu dari kerugian yang lebih besar. Tetapkan titik di mana kamu akan menjual aset jika harga jatuh di bawah level tertentu. Ini membantu membatasi kerugian dan mempertahankan modal kamu.

  1. Pertimbangkan Investasi Alternatif

Selama periode bearish market, investor dapat mempertimbangkan investasi alternatif seperti obligasi, logam mulia, atau dana lindung nilai. Ini dapat memberikan diversifikasi tambahan dan membantu melindungi portofolio kamu dari volatilitas pasar saham.

  1. Perhatikan Berita dan Peristiwa Ekonomi

Tetap terinformasi tentang berita dan peristiwa ekonomi yang mungkin mempengaruhi pasar. Berita negatif atau ketidakpastian politik dapat memperburuk sentimen bearish market. Dengan memahami faktor-faktor ini, kamu dapat membuat keputusan investasi yang lebih terinformasi.

Meskipun bearish market bisa menimbulkan ketegangan dan kekhawatiran bagi investor, pemahaman yang baik tentang karakteristik dan penyebabnya dapat membantu mengelola risiko dan melindungi portofolio dari kerugian yang lebih besar. Dengan menerapkan strategi yang tepat, investor dapat memanfaatkan peluang yang muncul di tengah kondisi pasar yang menurun untuk meraih hasil investasi yang lebih baik.

Apa kamu tertarik dengan edukasi lain seputar investasi dan keuangan? Kunjungi Reku Kampus sekarang atau download aplikasi Reku di sini!

 

Foto diambil dari Freepik.