Investasi
Trade Kripto
Futures
Jelajah
Wallet
Learning Hub
Keamanan & Regulasi
Unduh Aplikasi Reku
google-icon

Reku Kampus

Finansial
Kamus
Teori
Crypto
Saham
Trading
Investasi
Apa itu Indeks S&P500, dan Bagaimana Cara Menghitungnya?
Teori
Bagikan!

Apa itu Indeks S&P500, dan Bagaimana Cara Menghitungnya?

28 May 2024
4 menit membaca
Apa itu Indeks S&P500, dan Bagaimana Cara Menghitungnya?

Investasi di pasar saham memang punya banyak pilihan, salah satunya adalah mengikuti pergerakan indeks saham. Nah, dari sekian banyak indeks yang ada, S&P 500 menjadi salah satu yang paling terkenal dan dihormati. Bukan cuma di Amerika Serikat, indeks ini juga jadi acuan penting bagi investor di seluruh dunia.

S&P 500 mencerminkan kinerja 500 perusahaan besar yang terdaftar di bursa saham AS, mencakup berbagai sektor industri. Karena cakupannya yang luas, banyak orang melihat indeks ini sebagai gambaran umum tentang kesehatan ekonomi dan pasar keuangan.

Kalau kamu baru mulai belajar soal investasi atau penasaran kenapa S&P 500 sering dibahas, artikel ini akan membantumu memahami semuanya mulai dari pengertian, sejarah, perbedaannya dengan indeks lain, sampai cara berinvestasi di dalamnya. Yuk, kita mulai!

Apa Itu Indeks S&P 500?

S&P 500 adalah salah satu indeks saham paling terkenal di dunia, yang mewakili kinerja 500 perusahaan besar yang tercatat di bursa saham Amerika Serikat. Indeks ini sering digunakan sebagai tolak ukur kesehatan pasar saham AS secara keseluruhan karena mencakup berbagai sektor industri. Banyak investor, baik pemula maupun profesional, menggunakan S&P 500 untuk mengukur performa portofolio atau memutuskan langkah investasi berikutnya.

Mengapa S&P 500 Penting?

S&P 500 menjadi penting karena memberikan gambaran luas tentang perekonomian dan sentimen pasar. Karena mencakup 500 perusahaan besar dari berbagai sektor, indeks ini dianggap representatif terhadap keseluruhan pasar saham AS. Pergerakan S&P 500 sering dijadikan acuan utama dalam analisis ekonomi, pengambilan keputusan investasi, hingga pembuatan kebijakan moneter.

Perbedaan S&P 500 dengan Indeks Lain

1. S&P 500 vs NASDAQ 100

Meskipun sama-sama populer, S&P 500 dan NASDAQ 100 punya perbedaan mendasar. NASDAQ 100 hanya berisi 100 perusahaan non-keuangan terbesar yang tercatat di NASDAQ, dan cenderung didominasi oleh perusahaan teknologi. Sedangkan S&P 500 lebih seimbang karena mencakup berbagai sektor seperti keuangan, kesehatan, energi, hingga konsumer.

2. S&P 500 vs DJIA (Dow Jones Industrial Average)

DJIA hanya terdiri dari 30 perusahaan besar dan dihitung berdasarkan harga saham, bukan kapitalisasi pasar.  Artinya, saham dengan harga tertinggi di DJIA memiliki pengaruh lebih besar terhadap pergerakan indeks. Sedangkan S&P 500 mencakup 500 perusahaan dan menggunakan metode kapitalisasi pasar dalam perhitungannya. Ini membuat S&P 500 lebih mencerminkan gambaran luas kondisi pasar saham AS dibandingkan DJIA, yang hanya berfokus pada perusahaan besar tertentu.

Sejarah dan Latar Belakang

S&P 500 pertama kali diperkenalkan oleh Standard & Poor’s pada tahun 1957. Awalnya, indeks ini merupakan perluasan dari indeks saham yang lebih kecil. Sejak saat itu, S&P 500 menjadi salah satu barometer utama untuk mengukur kekuatan ekonomi Amerika Serikat. Dengan berkembangnya dunia keuangan, S&P 500 terus menjadi acuan penting bagi para investor global.

Bagaimana Indeks S&P 500 Dihitung?

S&P 500 dihitung berdasarkan kapitalisasi pasar perusahaan. Artinya, perusahaan dengan nilai pasar yang lebih besar punya bobot lebih besar dalam indeks. Rumus perhitungan ini memperhitungkan harga saham dan jumlah saham yang beredar, lalu membaginya dengan faktor penyesuaian tertentu. Inilah yang membuat S&P 500 lebih akurat dalam mencerminkan nilai total pasar dibandingkan indeks berbasis harga.

Cara Kerja Indeks S&P 500

Indeks S&P 500 bekerja sebagai indikator kinerja gabungan dari 500 perusahaan terbesar di AS. Setiap perubahan harga saham perusahaan dalam daftar akan mempengaruhi nilai indeks, terutama perusahaan-perusahaan dengan kapitalisasi pasar besar. Misalnya, pergerakan saham seperti Apple, Microsoft, atau Amazon bisa memberikan dampak besar pada indeks secara keseluruhan.

Perusahaan dalam S&P 500

Sebelum melihat daftar perusahaan, penting dipahami bahwa tidak semua perusahaan bisa masuk ke dalam S&P 500. Ada kriteria ketat yang harus dipenuhi, mulai dari kapitalisasi pasar minimum, profitabilitas, hingga likuiditas.

Berikut ini adalah daftar 20 perusahaan terbesar dalam S&P 500 (berdasarkan kapitalisasi pasar terbaru):

  1. Apple Inc. (AAPL)

  2. Microsoft Corporation (MSFT)

  3. Amazon.com Inc. (AMZN)

  4. Nvidia Corporation (NVDA)

  5. Alphabet Inc. (GOOGL)

  6. Alphabet Inc. (GOOG)

  7. Berkshire Hathaway Inc. (BRK.B)

  8. Meta Platforms Inc. (META)

  9. UnitedHealth Group Incorporated (UNH)

  10. Exxon Mobil Corporation (XOM)

  11. Johnson & Johnson (JNJ)

  12. JPMorgan Chase & Co. (JPM)

  13. Visa Inc. (V)

  14. Procter & Gamble Co. (PG)

  15. Broadcom Inc. (AVGO)

  16. Home Depot Inc. (HD)

  17. Eli Lilly and Company (LLY)

  18. Mastercard Incorporated (MA)

  19. Chevron Corporation (CVX)

  20. Costco Wholesale Corporation (COST)

Melihat dominasi perusahaan teknologi dan keuangan dalam daftar ini, tidak heran kalau pergerakan S&P 500 sangat sensitif terhadap dinamika kedua sektor tersebut.

Kelebihan dan Kekurangan S&P 500

Kelebihan S&P 500 Kekurangan S&P 500
Diversifikasi tinggi karena terdiri dari 500 perusahaan besar di Amerika Serikat. Tetap rentan terhadap volatilitas pasar, terutama saat terjadi krisis ekonomi.
Menjadi indikator utama kesehatan ekonomi AS dan sering dijadikan acuan global. Mayoritas sahamnya adalah perusahaan besar, kurang mencerminkan pertumbuhan perusahaan kecil.
Historisnya memberikan return jangka panjang yang solid. Kinerja masa lalu tidak menjamin hasil di masa depan.
Akses investasi yang mudah, termasuk lewat ETF seperti SPY dan VOO. Fluktuasi nilai tukar bisa berdampak jika kamu berinvestasi dari luar AS.
Transparansi tinggi, karena daftar komponennya diperbarui dan diawasi secara ketat. Beberapa sektor bisa mendominasi indeks, seperti sektor teknologi, sehingga mengurangi keseimbangan.

 

Cara Investasi di S&P 500

Mau ikut merasakan pertumbuhan pasar AS melalui S&P 500? Caranya cukup mudah! Kamu bisa membeli reksa dana indeks atau ETF (Exchange Traded Fund) yang mengikuti pergerakan S&P 500. Saat ini, di Reku, kamu juga bisa mulai berinvestasi pada aset terkait pasar saham AS mulai dari modal kecil. Bahkan, kamu bisa beli saham AS mulai dari hanya $1 aja, praktis banget buat pemula!

Kalau ingin lebih simpel, kamu bisa juga memilih produk Reku Packs, yang sudah mengkurasi aset terbaik termasuk saham dan kripto, sesuai profil risiko kamu. Dengan begitu, investasi di S&P 500 maupun aset lainnya bisa lebih mudah, fleksibel, dan tetap terjangkau.

Yuk Mulai Investasi di Saham AS Sekarang! 

Sekarang kamu bisa beli saham AS dari perusahaan ternama seperti Tesla, McDonalds, Google, Apple, hingga Unilever di Reku. Download aplikasi Reku sekarang dan mulai berinvestasi di aset global!

Kasih Maharani
PenulisKasih Maharani
Bagikan!
Analisis
Liat analisis pasar hingga makro secara mendalam dan lengkap
Blog
Pelajari lebih lanjut strategi investasi dan serba-serbi dunia finansial
FAQ
Cari tahu berbagai berita kripto dan saham terbaru
Market
Mulai jelajahi dan investasi aset Crypto dan Saham AS di Reku