Investasi
Trade Kripto
Jelajah
Wallet
Learning Hub
Keamanan & Regulasi
Unduh Aplikasi Reku
google-icon

Reku Kampus

Blog
Teori
Tutorial
Kamus Kripto
Mengenal Apa itu Exchange-Traded Fund (ETF)?
Teori
Bagikan!

Mengenal Apa itu Exchange-Traded Fund (ETF)?

10 October 2024
6 menit membaca
Mengenal Apa itu Exchange-Traded Fund (ETF)?

 

Di dunia investasi, Exchange-Traded Fund (ETF) telah menjadi instrumen yang populer bagi investor ritel dan institusional. ETF menawarkan berbagai keuntungan, mulai dari diversifikasi portofolio hingga likuiditas yang tinggi. Artikel ini akan menjelaskan apa itu ETF, bagaimana cara kerjanya, manfaatnya, dan beberapa pertimbangan penting sebelum berinvestasi dalam ETF.

Apa Itu Exchange Traded Fund (ETF)?

ETF adalah singkatan dari Exchange-Traded Fund, yang merupakan jenis investasi kolektif mirip dengan reksa dana. Namun, perbedaan utamanya adalah ETF diperdagangkan di bursa saham seperti saham biasa. ETF dirancang untuk melacak indeks tertentu, seperti S&P 500, atau sektor tertentu seperti teknologi atau energi, atau mungkin mencakup berbagai kelas aset, termasuk saham, obligasi, dan komoditas. Dengan kata lain, ETF adalah sekuritas yang mewakili kepemilikan dalam portofolio aset yang lebih besar. Dengan membeli saham ETF, investor memperoleh akses ke portofolio yang terdiversifikasi dengan baik tanpa harus membeli secara langsung setiap aset individu dalam portofolio tersebut. Salah satu keuntungan utama ETF adalah likuiditas yang tinggi dan kemampuan untuk diperdagangkan sepanjang hari di pasar saham, memberikan fleksibilitas yang besar bagi investor.

 

Bagaimana Cara Kerja Exchange Traded Fund (ETF)?

ETF dapat memegang berbagai jenis aset, dan tujuan utamanya adalah untuk melacak kinerja indeks atau sektor tertentu. Misalnya, ETF yang melacak S&P 500 akan memegang saham yang termasuk dalam indeks tersebut dalam proporsi yang sama dengan bobotnya dalam indeks. Ketika nilai indeks naik atau turun, nilai ETF juga akan berfluktuasi.

Selain itu, ETF dapat diperdagangkan di pasar sekunder, yang berarti investor dapat membeli dan menjualnya kapan saja selama jam perdagangan bursa. Hal ini memberikan fleksibilitas dan likuiditas yang tinggi bagi investor.

Keuntungan Exchange Traded Fund (ETF)

Seperti halnya instrumen investasi lainnya, Exchange Traded Fund (ETF) juga menawarkan sejumlah keunggulan yang menguntungkan bagi para investor. Berikut adalah beberapa keunggulan yang dimiliki oleh Exchange Traded Fund (ETF):

1. Likuiditas yang Tinggi

ETF diperdagangkan di bursa saham, memungkinkan investor untuk dengan mudah membeli atau menjual sahamnya kapan saja selama jam perdagangan tanpa perlu menunggu penutupan pasar.

2. Transparansi

Portofolio ETF secara rutin dipublikasikan, memberikan informasi yang jelas kepada investor tentang aset yang dimiliki oleh ETF tersebut. Dengan demikian, investor dapat memantau kinerja portofolio secara real-time dimanapun mereka berada.

3. Biaya yang Rendah

Biaya manajemen ETF cenderung lebih rendah daripada reksa dana lainnya. Sementara reksa dana memerlukan pembayaran biaya manajemen kepada manajer investasi, ETF memungkinkan investor untuk mengelola portofolio mereka sendiri tanpa biaya tambahan.

Exchange Traded Fund (ETF) merupakan pilihan investasi yang fleksibel bagi para investor, memungkinkan mereka untuk mendiversifikasi portofolio dengan biaya yang relatif rendah. Namun, sebelum mengambil keputusan untuk berinvestasi dalam ETF, penting untuk memahami karakteristik ETF secara menyeluruh, serta mempertimbangkan potensi risiko dan imbal hasil yang terkait.

 

Baca juga: Apa itu Acid Test Ratio?

Risiko Investasi Exchange Traded Fund (ETF)

Meskipun Exchange-Traded Fund (ETF) menawarkan sejumlah keuntungan, seperti diversifikasi yang mudah, biaya rendah, dan likuiditas tinggi, ada juga risiko yang perlu dipertimbangkan oleh investor sebelum memutuskan untuk berinvestasi dalam ETF. Berikut adalah beberapa risiko utama yang terkait dengan ETF:

1. Risiko Pasar

Seperti semua investasi pasar modal, harga ETF dapat mengalami fluktuasi yang signifikan sebagai respons terhadap perubahan kondisi pasar. Faktor-faktor seperti perubahan suku bunga, kondisi ekonomi global, dan sentimen investor dapat memengaruhi harga ETF.

2. Risiko Kinerja Indeks

Banyak ETF didesain untuk melacak kinerja indeks tertentu, seperti S&P 500 atau Dow Jones Industrial Average. Jika kinerja indeks tersebut buruk, nilai ETF juga bisa turun. Hal ini terutama berlaku bagi ETF yang melacak indeks pasar saham yang lebih khusus atau sektor yang lebih spesifik.

3. Risiko Likuiditas

Meskipun likuiditas ETF cenderung tinggi, ada kemungkinan bahwa likuiditasnya bisa menurun dalam kondisi pasar yang tidak stabil atau saat terjadi gejolak eksternal. Hal ini bisa membuat sulit untuk membeli atau menjual ETF dengan harga yang diinginkan.

4. Risiko Diversifikasi Terbatas

Meskipun ETF secara umum memberikan akses ke portofolio yang terdiversifikasi, ada beberapa ETF yang mungkin memiliki fokus yang lebih terbatas, misalnya pada sektor industri tertentu atau negara tertentu. Ini dapat meningkatkan risiko terkait dengan kinerja sektor atau negara yang spesifik.

5. Risiko Pengelolaan

Beberapa ETF dikelola secara aktif, sementara yang lainnya melacak indeks secara pasif. ETF yang dikelola secara aktif memiliki risiko tambahan terkait dengan keputusan investasi yang dibuat oleh manajer portofolio.

6. Biaya Tersembunyi

Meskipun biaya manajemen ETF cenderung lebih rendah daripada reksa dana aktif, masih ada biaya lain yang perlu dipertimbangkan, seperti biaya transaksi dan spread bid-ask.

 

10 ETF Menarik

Berikut adalah penjelasan dari beberapa ETF (Exchange-Traded Funds) terbaik yang tersedia di platform Reku, meliputi sektor teknologi, kesehatan, keuangan, dan lainnya:

1. CIBR (First Trust Cybersecurity ETF)

CIBR berfokus pada perusahaan yang terlibat dalam keamanan siber, sebuah sektor yang semakin penting di dunia digital. ETF ini mencakup perusahaan seperti Palo Alto Networks, CrowdStrike, dan Fortinet. Dengan meningkatnya ancaman siber, sektor ini memiliki potensi pertumbuhan yang kuat di masa depan.

2. SKYY (First Trust Cloud Computing ETF)

SKYY berinvestasi pada perusahaan yang bergerak di bidang cloud computing, termasuk Amazon Web Services, Microsoft Azure, dan Google Cloud. Penggunaan cloud yang terus meningkat di berbagai industri membuat ETF ini menarik bagi mereka yang ingin terlibat dalam teknologi masa depan.

3. VGT (Vanguard Info Technology ETF)

VGT mencakup perusahaan teknologi besar seperti Apple, Microsoft, dan Nvidia. ETF ini merupakan salah satu yang terbesar di sektor teknologi, menawarkan eksposur ke perusahaan yang memimpin inovasi digital dan teknologi informasi.

4. VIG (Vanguard DivApp ETF)

VIG berfokus pada perusahaan yang memiliki rekam jejak panjang dalam meningkatkan dividen mereka. ETF ini cocok bagi investor yang mencari pendapatan stabil dari dividen sekaligus potensi pertumbuhan jangka panjang. Perusahaan yang ada dalam VIG cenderung solid secara fundamental.

5. SMH (VanEck Semiconductor ETF)

SMH mencakup perusahaan semikonduktor terkemuka seperti Taiwan Semiconductor Manufacturing Company (TSMC) dan Nvidia. Permintaan untuk chip dan komponen semikonduktor terus meningkat seiring perkembangan teknologi seperti AI, 5G, dan kendaraan listrik.

6. XLV (Health Care Select Sector SPDR Fund)

XLV menawarkan eksposur ke perusahaan-perusahaan besar di sektor kesehatan, termasuk farmasi, peralatan medis, dan layanan kesehatan. Nama-nama besar seperti Johnson & Johnson dan Pfizer ada di dalam portofolio ETF ini, menjadikannya pilihan menarik bagi mereka yang ingin berinvestasi di sektor kesehatan.

7. DIA (SPDR Dow Jones ETF Trust)

DIA melacak 30 perusahaan terbesar di Amerika Serikat yang tergabung dalam indeks Dow Jones. ETF ini memberikan eksposur kepada perusahaan-perusahaan blue-chip yang kuat dan stabil, seperti Apple, Boeing, dan Goldman Sachs.

8. XLF (Health Care Select Sector SPDR)

XLF berfokus pada perusahaan-perusahaan di sektor keuangan seperti perbankan, asuransi, dan manajemen aset. ETF ini mencakup nama-nama besar seperti JPMorgan Chase, Bank of America, dan Goldman Sachs, yang memiliki pengaruh besar di pasar finansial global.

9. DBA (Invesco DB Agriculture Fund)

DBA menawarkan eksposur ke komoditas pertanian seperti gandum, jagung, kopi, dan lainnya. ETF ini ideal bagi investor yang ingin mendiversifikasi portofolionya dengan aset berbasis komoditas, yang sering kali bergerak terpisah dari saham tradisional.

10. VYM (Vanguard High Dividend ETF)

VYM mencakup perusahaan yang memberikan dividen tinggi, seperti Johnson & Johnson dan JPMorgan Chase. ETF ini cocok untuk investor yang mencari pendapatan pasif melalui dividen yang konsisten dari perusahaan besar dan mapan. 

Meskipun Exchange-Traded Fund (ETF) dapat menjadi pilihan investasi yang menarik bagi banyak investor karena keuntungan-keuntungannya, penting untuk diingat bahwa setiap investasi memiliki risiko yang terkait dengannya. Sebelum berinvestasi dalam ETF, penting untuk melakukan riset yang cermat, memahami risiko-risiko yang terkait, dan mempertimbangkan tujuan keuangan serta toleransi risiko kamu.

Yuk Mulai Investasi di Saham AS Sekarang! 

Sekarang kamu bisa beli saham AS dari perusahaan ternama seperti Tesla, McDonalds, Google, Apple, hingga Unilever di Reku. Download aplikasi Reku sekarang dan mulai berinvestasi di aset global!

Foto diambil dari Freepik. 

 

PenulisKasih Maharani
Bagikan!
Analisis
Liat analisis pasar hingga makro secara mendalam dan lengkap
Blog
Pelajari lebih lanjut strategi investasi dan serba-serbi dunia finansial
FAQ
Cari tahu berbagai berita kripto dan saham terbaru
Market
Mulai jelajahi dan investasi aset Crypto dan Saham AS di Reku