MarketTrade
Products
Wallet
Learning Hub
Unduh Aplikasi Reku
google-icon

Reku Kampus

Blog
Teori
Tutorial
Kamus Kripto
Apa Itu Limit Order? Apa Bedanya dengan Market Order?
Teori
Bagikan!

Apa Itu Limit Order? Apa Bedanya dengan Market Order?

16 May 2024
3 menit membaca
Apa Itu Limit Order? Apa Bedanya dengan Market Order?

Bagi kamu yang senang berinvestasi dengan instrumen saham atau trading, mengetahui apa itu limit order bisa menjadi salah satu faktor yang dapat menentukan seberapa maksimal keuntungan yang akan kamu dapatkan.

Memangnya, apa, sih, yang dimaksud dengan limit order itu sendiri? Mengapa mengetahui hal yang satu ini bisa membuat kita lebih untung saat trading? Apa yang membedakan limit order dengan market order? Kapan waktu terbaik untuk menggunakan limit order dan kapan waktu terbaik untuk menggunakan market order?

Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, bagaimana jika kita coba menjawabnya bersama-sama, mulai dari definisinya hingga perbedaannya dengan market order. Setelah memahami maknanya, tentu kita akan lebih mudah pula untuk menentukan kapan waktu terbaik untuk menggunakannya, kan?

Yuk, daripada berlama-lama, langsung saja kita bahas bersama!

Apa Itu Limit Order?

Untuk mengetahui apa itu limit order, kita perlu memahami dulu bahwa dalam proses trading di era yang sudah serba modern dan instan seperti sekarang, kita bisa menggunakan dengan mudah memanfaatkan jasa pialang untuk mengeksekusi penawaran, baik secara langsung maupun melalui aplikasi.

Saat melakukan trading di pasar yang tersentralisasi, kita perlu memperhatikan perubahan harga saham secara saksama. Terkadang, praktik ini membutuhkan waktu dan tenaga yang tidak sedikit hingga harga saham yang ingin dibeli atau dijual sesuai dengan harapan. Namun, dengan limit order, kamu bisa tetap memasukkan pesanan tanpa harus terus-menerus memperhatikan pergerakan harga saham yang diinginkan.

Dengan limit order, kamu dapat menentukan untuk menjual atau membeli suatu saham di harga tertentu. Nantinya, ketika saham yang diincar harga jual atau harga belinya sudah berada pada rentang yang telah dibatasi, pialang bisa langsung mengeksekusi penawaranmu.

Tanpa Limit order, otomatis kamu harus memasukkan penawaran secara manual ke pasar saham, sesuai dengan harga jual atau harga beli yang kamu incar.

Baca juga: Apa itu Beli Saham? Ini Proses, Keuntungan, dan Tipsnya

Perbedaan Antara Limit Order dan Market Order

Selain limit order, dalam mengeksekusi penawaran kita juga bisa menggunakan metode market order.

Dalam limit order, kita menentukan terlebih dahulu batasan penawaran yang akan dilakukan, dan transaksi hanya akan dilakukan apabila harga saham yang diinginkan sudah sesuai dengan batasan tersebut. Sebaliknya, untuk market order penawaran akan diproses saat itu juga sesuai dengan harga pasar yang berlaku.

Dengan kata lain, perbedaan antara limit order dan market order terletak pada pengambilan keputusan dalam mengeksekusi penawaran. Untuk limit order, penawaran bisa jadi tidak diproses karena harga saham yang ingin dijual atau dibeli belum sesuai dengan batasan yang ditentukan dalam kurun waktu tertentu.

Sementara itu, eksekusi penawaran dengan market order tidak akan menunggu hingga harga jualnya naik atau harga belinya turun ke level tertentu. Oleh karena itu, praktir market order sering kali disebut juga dengan istilah ‘haka’ atau ‘hajar kanan’.

Baca juga: Apa itu Saham dan Bagaimana Cara Memilih Saham untuk Trading?

Limit Order vs Market Order: Kapan Waktu yang Tepat?

Setelah mengetahui apa itu limit order dan perbedaannya dengan market order, pertanyaan berikutnya tentu terkait kapan waktu yang tepat untuk menentukan apakah ingin menggunakan metode limit order, atau justru market order.

Secara umum, ada dua faktor utama yang bisa menjadi penentu pertimbangan. Faktor pertama adalah ketersediaan waktu yang kita miliki. Apabila waktu dan tenagamu cukup terbatas, limit order bisa jadi pilihan tepat karena penawaran akan dieksekusi secara otomatis.

Namun, jika memang memiliki waktu dan tenaga yang cukup, market order bisa sangat menguntungkan karena kamu bisa melakukan analisis pasar terlebih dahulu untuk mengetahui nilai saham yang diinginkan.

Faktor berikutnya adalah ketersediaan saham itu sendiri. Apabila saham yang kamu incar cukup populer atau banyak diminati, market order bisa mengurangi risikomu kehabisan stok saham tersebut karena eksekusi akan dilakukan saat itu juga. Akan tetapi, untuk saham yang cenderung stagnan dan tak banyak diperebutkan, bersabar dengan limit order bisa menjadi pilihan terbaik.

Tak hanya untuk saham saja, mengetahui apa itu limit order dan market order juga bermanfaat untuk instrumen investasi lainnya, misalnya saja aset kripto seperti Bitcoin dan Ethereum. Kamu bisa mempraktikkan kemampuan analisis pasarmu di Market Kripto Reku berikut!