Dalam era digital yang terus berkembang, pertukaran aset kripto telah menjadi pusat perhatian bagi para investor dan pengguna crypto. Namun, masalah keamanan, biaya transaksi tinggi, dan ketergantungan pada pihak ketiga seringkali menjadi tantangan yang dihadapi oleh pertukaran crypto tradisional. Di tengah dinamika ini, muncul sebuah solusi revolusioner yang bertujuan untuk mengubah paradigma pertukaran aset kripto, Loopring. Mari kita telaah lebih dalam tentang apa itu Loopring dan bagaimana protokol ini membawa perubahan besar dalam ekosistem pertukaran aset kripto.
Apa itu Loopring?
Loopring adalah protokol pertukaran terdesentralisasi (DEX) yang bertujuan untuk menyediakan solusi yang aman, cepat, dan hemat biaya untuk pertukaran aset digital. Dibangun di atas protokol terdesentralisasi menggunakan kontrak pintar di blockchain Ethereum, Loopring berfungsi sebagai platform yang memfasilitasi perdagangan aset digital dengan cara yang aman dan efisien.
Sejarah Loopring dimulai pada tahun 2017 oleh Daniel Wang sebagai upaya untuk mengatasi masalah biaya tinggi dan keterbatasan skalabilitas yang sering dihadapi oleh bursa crypto pusat. Melalui penggunaan teknologi zk-rollup, Loopring mampu memproses transaksi di luar rantai, yang secara dramatis meningkatkan kecepatan dan mengurangi biaya transaksi yang diperlukan.
Bagaimana Loopring Bekerja?
Loopring beroperasi dengan memanfaatkan jaringan node yang dijalankan oleh validator. Node-node ini memiliki tanggung jawab untuk memverifikasi transaksi dan menggabungkannya ke dalam blockchain Ethereum. Saat pengguna hendak melakukan perdagangan, mereka mengirimkan pesanan mereka ke jaringan Loopring.
Pesanan-pesanan tersebut kemudian dipasangkan dengan pesanan lain yang terdapat dalam jaringan, dan transaksi dilakukan di luar blockchain utama. Setelah transaksi selesai, hasilnya tercatat dalam blockchain Ethereum.
Keuntungan Loopring
- Likuiditas Tinggi: Dengan teknik agregasi likuiditas, Loopring dapat menyediakan likuiditas yang tinggi untuk berbagai pasangan perdagangan aset digital.
- Kecepatan dan Efisiensi: Dengan menggunakan teknologi zkRollup, Loopring dapat memproses transaksi dengan cepat dan efisien, sementara tetap mempertahankan tingkat keamanan yang tinggi.
- Biaya Rendah: Biaya transaksi di Loopring jauh lebih rendah daripada pertukaran terpusat tradisional, membuatnya menjadi pilihan yang menarik bagi para pedagang.
Tantangan Loopring
- Adopsi: Meskipun Loopring menawarkan banyak manfaat, masih ada tantangan dalam mengadopsi protokol ini secara luas di pasar pertukaran aset digital yang sangat kompetitif.
- Kompleksitas: Pengguna baru mungkin menghadapi hambatan dalam memahami teknologi yang kompleks di balik Loopring dan cara menggunakannya dengan benar.
Pemanfaatan Layanan Loopring
Loopring menyediakan beberapa layanan yang dapat dimanfaatkan oleh pengguna untuk berbagai keperluan. Berikut adalah beberapa layanan utama Loopring:
- Protokol Loopring
Ini adalah fondasi utama Loopring, yang menggunakan teknologi zkRollup untuk membangun pertukaran terdesentralisasi di Ethereum. Ini memungkinkan pengguna untuk melakukan perdagangan aset kripto tanpa perlu mengandalkan pihak ketiga atau mengorbankan keamanan.
- Loopring Relayer
Ini adalah mesin di balik layar yang menggerakkan Protokol Loopring. Loopring Relayer bekerja tanpa henti untuk memastikan bahwa pertukaran terdesentralisasi berjalan lancar dan efisien.
- Loopring Exchange (Aplikasi Loopring Layer2)
Ini adalah pertukaran terdesentralisasi yang dikembangkan oleh tim Loopring dengan menggunakan Protokol Loopring. Ini menyediakan platform untuk pengguna melakukan perdagangan dengan aman dan efisien tanpa perlu mempercayai pihak ketiga.
- Loopring Wallet
Ini adalah dompet digital untuk menyimpan aset kripto yang dikembangkan oleh Loopring. Dikenal sebagai wallet aset kripto yang dapat diatur sendiri (self-custodial crypto wallet), Loopring Wallet memberikan pengguna kendali penuh atas aset kripto mereka sendiri, meningkatkan keamanan dan privasi.
Token LRC
Loopring memiliki token bawaan yang disebut LRC (Loopring Coin). Dibangun di atas blockchain Ethereum, LRC memiliki berbagai fungsi dalam protokol Loopring, termasuk sebagai pembayaran biaya transaksi, insentif bagi node penyelenggara, dan hak suara dalam pengambilan keputusan protokol.
Token LRC digunakan oleh pengguna untuk membayar biaya transaksi saat melakukan perdagangan di platform Loopring. Selain itu, LRC juga memberikan insentif kepada node penyelenggara yang membantu memvalidasi transaksi di jaringan Loopring. Node-node ini diberi imbalan dalam bentuk LRC sebagai pengakuan atas kontribusi mereka terhadap keamanan dan keandalan jaringan.
Selain fungsi tersebut, pemegang LRC juga memiliki hak suara dalam proses pengambilan keputusan protokol. Hal ini memungkinkan mereka untuk berpartisipasi dalam pemilihan perubahan atau upgrade protokol Loopring, serta manajemen treasury yang terkait dengan perkembangan ekosistem Loopring.
Dengan demikian, token LRC memainkan peran penting dalam menjaga operasional dan pengembangan ekosistem Loopring, sambil memberikan insentif kepada pengguna dan node penyelenggara yang berkontribusi dalam jaringan.
Loopring adalah protokol terdesentralisasi yang penting dalam ekosistem crypto. Dengan Loopring, kamu dapat melakukan perdagangan aset digital secara aman, efisien, dan tanpa perantara. Protokol ini menawarkan fitur-fitur dan keuntungan yang menonjol, seperti keamanan tinggi, biaya transaksi yang rendah, dan akses ke likuiditas yang lebih besar.
Meskipun Loopring masih dalam tahap pengembangan, ia memiliki potensi besar untuk membawa inovasi yang signifikan dalam perdagangan aset digital. Dalam beberapa tahun mendatang, kita dapat melihat adopsi Loopring yang semakin luas dan penggunaan protokol ini oleh aplikasi dan pengembang yang lebih banyak dalam industri crypto.
Tertarik dengan informasi lain seputar dunia crypto dan investasi? Kunjungi Reku Kampus. Mulai perjalanan investasi bijakmu di Reku, download aplikasinya di sini!