OJK (Otoritas Jasa Keuangan) merupakan istilah yang sering kita dengar jika berhubungan dengan sektor keuangan. Tapi, apakah kamu sudah paham arti apa itu OJK? Secara garis besar OJK merupakan lembaga pengawas seluruh aktivitas finansial yang ada di Indonesia.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) didirikan oleh pemerintah Indonesia untuk mengamati semua jenis transaksi hingga mengurus izin bagi lembaga perbankan atau non-bank. Tugas OJK pun sangat beragam dan sejalan dengan wewenang yang diberikan. Kini saatnya untuk mempelajari tentang apa itu OJK, fungsi, hingga wewenangnya dalam ulasan di bawah ini!
Apa itu OJK?
OJK adalah lembaga resmi negara di sektor keuangan dengan landasan Undang-undang Nomor 21 Tahun 2011. Ditulis di undang-undang bahwa OJK adalah badan penyelenggara aturan serta pengawasan secara langsung pada sektor keuangan pasar modal, perbankan, hingga jasa non-bank seperti asuransi, lembaga jasa keuangan, dan sejenisnya.
Menurut Pasal 4 UU 2011 tentang OJK, tercatat bahwa OJK dibentuk oleh negara untuk menjaga sektor keuangan di Indonesia agar berjalan transparan, adil, dan juga akuntabel. Hal ini untuk menjaga perekonomian serta melindungi konsumen dalam sebuah sistem keuangan yang stabil.
Dilansir dari situs resminya, OJK memiliki beberapa visi dan misi utama yaitu mampu menyelenggarakan semua kegiatan di sektor keuangan dengan transparan, akuntabel, dan adil. Kemudian, OJK harus bisa membuat sistem pengawasan keuangan yang berkelanjutan sehingga bisa melindungi kepentingan konsumen bank serta masyarakat.
Baca Juga: Memulai Investasi: Langkah-Langkah Menuju Kebebasan Finansial
Tugas OJK Indonesia
Setelah mengetahui apa itu OJK, sekarang kamu harus memahami apa saja cakupan tugas yang dilakukan oleh Otoritas Jasa Keuangan Indonesia:
1. Pembuat Regulasi
OJK bertanggung jawab untuk merumuskan peraturan-peraturan yang mengatur berbagai aspek dalam industri keuangan, seperti perbankan, pasar modal, asuransi, dan lembaga keuangan non-bank lainnya. Tujuannya adalah untuk menciptakan lingkungan yang sehat dan berdaya saing.
2. Pengawasan Langsung
Tugas kedua dari OJK adalah melakukan pengawasan terhadap lembaga-lembaga keuangan untuk memastikan bahwa mereka mematuhi peraturan dan standar yang telah ditetapkan. Pengawasan dilakukan secara berkala melalui audit, inspeksi, dan pemantauan terhadap kinerja lembaga-lembaga keuangan.
3. Pemberian Izin
Selain itu, OJK juga memiliki fungsi sebagai pemberi izin. Artinya, OJK bertugas memberikan izin atau perizinan kepada lembaga-lembaga keuangan yang memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan. Izin tersebut diperlukan agar lembaga keuangan dapat beroperasi secara legal dan teratur. Cakupan izin yang diberikan pun beragam mulai dari sektor perbankan, pasar modal, maupun jasa keuangan non-bank lainnya.
4. Perlindungan Seluruh Konsumen
Sebagai lembaga pemerintah yang independen, OJK memiliki tugas untuk melindungi seluruh konsumen sektor keuangan secara penuh. Lembaga OJK harus melindungi kepentingan dan hak-hak konsumen dalam industri keuangan. Hal ini dilakukan melalui penyuluhan, edukasi, penyelesaian sengketa, dan penegakan peraturan terkait perlindungan konsumen.
5. Penanganan Krisis Keuangan
Tak hanya itu, OJK juga memiliki peran dalam melakukan penanganan krisis keuangan di Indonesia apabila terjadi. Hal ini mencakup penanganan bank-bank yang mengalami kesulitan likuiditas atau solvabilitas serta penanganan situasi-situasi krisis sistemik lainnya.
Kemudian, OJK juga harus secara aktif memberikan penyuluhan dan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya pengelolaan keuangan yang baik, investasi yang bijak, serta pemahaman tentang produk-produk keuangan dan risiko yang terkait.
Baca Juga: Apa Itu Literasi Finansial? Panduan Bijak Kelola Keuangan
Fungsi OJK
Fungsi OJK di masyarakat pun tidak jauh berbeda dengan tugas utamanya, berikut ini adalah beberapa fungsi utama dari Otoritas Jasa Keuangan Indonesia:
- Lembaga OJK dituntut untuk bisa membangun sebuah ekosistem keuangan yang saling menguntungkan atau badan keuangannya. Dalam hal ini, OJK harus bisa menjadi regulator yang transparan sehingga bisa mewujudkan sebuah sistem yang terbuka dan tidak berpihak.
- Karena sektor keuangan adalah ladang basah kegiatan penipuan, OJK memiliki fungsi untuk mencegah angka penipuan di kalangan masyarakat naik. Pengawasan yang ketat dari setiap lembaga bank dan non-bank menjadi langkah yang dilakukan untuk mengurangi maraknya penipuan. Secara bersamaan, OJK juga sering melakukan kampanya awareness pada masyarakat mengenai sektor keuangan dan sejenisnya.
- Fungsi terakhir dari OJK adalah harus bisa menjamin keamanan transaksi keuangan masyarakat. Aturan dan kebijakan yang dibuat oleh OJK harus bisa menjamin keuangan masyarakat secara aman dan transparan, sehingga tidak menimbulkan masalah di kemudian hari.
Wewenang OJK
Wewenang OJK pun sudah tertera jelas di undang-undang, di bawah ini adalah penjelasan lengkapnya:
1. Memberi Perizinan Jasa Keuangan
Maksud dari wewenang ini adalah bahwa sebelum sebuah lembaga keuangan dapat memulai operasinya, mereka harus mendapatkan izin resmi dari OJK. Izin ini menunjukkan bahwa lembaga keuangan tersebut telah memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh OJK, baik dari segi keuangan, manajemen risiko, kepatuhan terhadap regulasi, maupun aspek-aspek lainnya yang relevan.
Proses pemberian izin ini melibatkan evaluasi menyeluruh terhadap profil perusahaan, struktur keuangan, manajemen risiko, kepatuhan terhadap peraturan, serta kelayakan dan integritas pemegang saham dan pengurus perusahaan. OJK juga dapat meminta informasi tambahan atau melakukan pemeriksaan lebih lanjut sebelum memutuskan untuk memberikan izin.
2. Mengawasi Pengelolaan Uang di Jasa Keuangan
Wewenang OJK berikutnya adalah bertanggung jawab untuk memastikan bahwa lembaga keuangan menjalankan kegiatan pengelolaan dana secara bertanggung jawab, aman, dan sesuai dengan prinsip-prinsip yang telah ditetapkan.
Lembaga Otoritas Jasa Keuangan harus mengawasi bagaimana lembaga keuangan mengelola risiko dalam pengelolaan dana, termasuk risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, dan risiko lainnya. OJK memastikan bahwa lembaga keuangan memiliki kebijakan dan prosedur yang tepat untuk mengidentifikasi, mengukur, dan mengelola risiko tersebut.
3. Membuat Kebijakan dan Sanksi untuk Pelaku Pelanggaran
OJK memiliki wewenang untuk menciptakan sistem pengaturan dan penegakan hukum yang efektif dalam sektor keuangan. Dengan memiliki kebijakan yang jelas dan sanksi yang tegas, OJK bertujuan untuk mendorong kepatuhan terhadap peraturan, mengurangi pelanggaran, dan memperkuat integritas serta stabilitas sistem keuangan secara keseluruhan.
Baca Juga: Modal Investasi: Panduan Lengkap untuk Memulai Investasi yang Sukses
Demikian informasi mengenai apa itu OJK beserta wewenang hingga fungsinya. Sebagai konsumen, kita diharapkan selalu selektif dalam memilih jasa keuangan yang digunakan, baik itu perbankan maupun non-bank.
Dalam sektor investasi, peran OJK berfungsi besar untuk verifikasi apakah sebuah lembaga investasi aman untuk investornya dan mampu menjalankan transaksi secara transparan. Salah satu jenis investasi yang aman untuk dicoba adalah crypto dengan jenis bitcoin.
Bitcoin sangat cocok untuk diversifikasi portofolio untuk bisa mendapatkan keuntungan berlipat. Modal yang dikeluarkan untuk investasi Bitcoin pun tak melulu besar dan dibantu dengan teknologi blockchain yang memiliki prospek besar di masa depan. Tertarik untuk mencoba berinvestasi di Bitcoin? Yuk, pelajari selengkapnya di Market Kripto Reku!