Investasi
Trade Kripto
Jelajah
Wallet
Learning Hub
Keamanan & Regulasi
Unduh Aplikasi Reku
google-icon

Reku Kampus

Blog
Teori
Tutorial
Kamus Kripto
Apa Itu Perpetual Trading? Ini Pengertian, Cara Kerja, dan Strateginya
Teori
Bagikan!

Apa Itu Perpetual Trading? Ini Pengertian, Cara Kerja, dan Strateginya

04 December 2024
4 menit membaca
Apa Itu Perpetual Trading? Ini Pengertian, Cara Kerja, dan Strateginya

Perpetual trading adalah salah satu inovasi menarik di dunia perdagangan modern yang semakin populer, khususnya di kalangan trader aset digital. Di tengah volatilitas pasar yang tinggi, perpetual trading menawarkan peluang besar untuk mendapatkan keuntungan, baik dari kenaikan maupun penurunan harga aset. Namun, strategi ini juga datang dengan risiko yang perlu dikelola dengan baik. Dalam artikel ini, kamu akan memahami apa itu perpetual trading, cara kerjanya, serta tips agar bisa sukses memanfaatkannya secara maksimal.

Apa Itu Perpetual Trading?

Perpetual trading adalah jenis perdagangan derivatif yang memungkinkan kamu membuka dan menutup posisi tanpa batas waktu. Tidak seperti kontrak berjangka (futures) yang memiliki tanggal jatuh tempo, kontrak perpetual memberikan fleksibilitas penuh untuk mempertahankan posisi selama margin masih mencukupi. Konsep ini populer di pasar aset kripto karena memberikan peluang besar dari pergerakan harga yang cepat, baik untuk posisi beli (long) maupun jual (short).

Perpetual trading adalah konsep yang sangat populer di pasar aset kripto, karena memberikan kemudahan dan peluang untuk mengambil keuntungan dari pergerakan harga yang cepat. Namun, perpetual trading tidak hanya berlaku di pasar aset kripto; kamu juga bisa menemukannya dalam instrumen lain seperti komoditas dan indeks.

Cara Kerja Perpetual Trading

Pada dasarnya, perpetual trading adalah cara trading fleksibel tanpa batas waktu. Sistem ini menggunakan funding rate untuk menjaga harga kontrak perpetual tetap sejalan dengan harga pasar (spot). Dengan begitu, trader bisa memanfaatkan potensi keuntungan tanpa khawatir perbedaan harga yang terlalu besar antara keduanya.

Berikut adalah dua jenis posisi yang biasa dilakukan dalam perpetual trading:

1. Posisi Long (Beli)

Kamu membuka posisi long saat yakin harga aset akan naik. Artinya, kamu membeli aset sekarang dan berharap menjualnya dengan harga lebih tinggi nanti. Jika harga naik sesuai prediksi, kamu bisa menutup posisi untuk mendapatkan keuntungan.

Contoh sederhana:
Misalnya, kamu membeli aset di harga $100 dengan harapan naik ke $120. Ketika harga benar-benar naik ke $120, kamu menjualnya dan mendapatkan keuntungan sebesar $20.

2. Posisi Short (Jual)

Posisi short dilakukan saat kamu yakin harga aset akan turun. Di sini, kamu meminjam aset dari platform untuk dijual di harga tinggi, lalu membelinya kembali di harga lebih rendah. Selisih harga jual dan beli menjadi keuntunganmu.

Contoh sederhana:
Misalnya, kamu menjual aset yang dipinjam di harga $100, lalu membelinya kembali saat harganya turun ke $80. Selisih $20 adalah keuntunganmu.

Dengan dua strategi ini, perpetual trading memberi peluang untuk mendapatkan untung dalam kondisi pasar naik (bullish) atau turun (bearish). Tapi pastikan kamu benar-benar memahami risikonya hingga bebet bobotnya sebelum memulai ya!

Kelebihan Perpetual Trading

1. Tidak Ada Batas Waktu

Keuntungan utama perpetual trading adalah tidak adanya tanggal kadaluarsa. Kamu bisa mempertahankan posisi selama yang kamu mau, selama margin mencukupi.

2. Potensi Keuntungan Tinggi

Dengan menggunakan leverage, kamu dapat memaksimalkan potensi keuntungan meskipun modal awal kecil.

3. Fleksibilitas Posisi

Kamu bisa dengan mudah membuka posisi long atau short, yang berarti kamu bisa menghasilkan profit di pasar yang sedang naik atau turun.

Risiko dalam Perpetual Trading

1. Risiko Leverage Tinggi

Menggunakan leverage bisa memperbesar potensi kerugian. Jika harga bergerak melawan prediksi, kamu bisa kehilangan seluruh margin.

2. Volatilitas Pasar

Pasar yang terlalu fluktuatif bisa menyebabkan likuidasi posisi lebih cepat, terutama jika kamu menggunakan leverage tinggi.

3. Funding Rate

Funding rate bisa menjadi beban tambahan, terutama jika kamu mempertahankan posisi dalam jangka waktu lama.

Baca juga: Tips Trading untuk Pemula

Strategi Perpetual Trading Terbaik

Perpetual trading adalah salah satu fitur populer dalam dunia aset kripto. Berbeda dengan kontrak berjangka tradisional, perpetual trading tidak memiliki tanggal jatuh tempo, sehingga posisi trading dapat tetap terbuka selama trader menginginkannya, asalkan margin terpenuhi. Berikut adalah beberapa kelebihan dari perpetual trading yang membuatnya menarik bagi banyak trader:

1. Scalping

Scalping adalah strategi trading yang fokus pada mengambil keuntungan kecil dari pergerakan harga dalam waktu yang sangat singkat. Dalam strategi ini, trader membuka dan menutup posisi hanya dalam hitungan menit atau jam. Di perpetual trading, scalping menjadi menarik karena adanya leverage, yang memungkinkan keuntungan lebih besar dari perubahan harga kecil dibandingkan dengan pasar spot. Trader scalping harus aktif memantau pergerakan pasar dan membuat keputusan cepat. Strategi ini cocok untuk kamu yang memiliki waktu dan keahlian dalam menganalisis pergerakan harga jangka pendek.

2. Day Trading

Day trading adalah strategi di mana trader membuka dan menutup posisi dalam satu hari untuk memanfaatkan pergerakan harga harian. Di pasar perpetual, leverage memberikan peluang besar untuk memperbesar keuntungan meskipun harga hanya bergerak sedikit. Ini membuat day trading di perpetual lebih menguntungkan dibandingkan pasar spot, karena kamu tidak memerlukan modal besar untuk mendapatkan hasil yang sama. Strategi ini cocok untuk trader yang ingin mengambil keuntungan dari tren harga jangka pendek tanpa perlu mempertahankan posisi terlalu lama.

3. Hedging

Hedging adalah strategi untuk melindungi nilai aset kripto yang kamu miliki dari risiko penurunan harga. Caranya adalah dengan membuka posisi short di perpetual trading. Ketika harga asetmu turun, keuntungan dari posisi short dapat mengimbangi kerugian dari penurunan nilai aset tersebut. Selain itu, dengan leverage, kamu bisa melakukan hedging dengan modal yang lebih kecil, sehingga lebih efisien dibandingkan harus menjual aset secara langsung. Strategi ini sangat bermanfaat jika kamu ingin menjaga nilai aset tetap stabil saat pasar sedang tidak menentu.

Perpetual trading adalah solusi modern bagi trader yang menginginkan fleksibilitas dan potensi keuntungan tinggi. Namun, risiko leverage dan volatilitas pasar perlu dikelola dengan hati-hati. Jika kamu ingin mencoba strategi ini, pastikan kamu memahami pasar dengan baik, menggunakan strategi yang tepat, dan menyesuaikan trading dengan profil risikomu. Dengan pemahaman yang matang, perpetual futures bisa menjadi alat yang efektif untuk memaksimalkan peluang di pasar kripto.

Satu Aplikasi, Banyak Peluang Investasi!

Hanya dalam satu aplikasi, kamu bisa berinvestasi di 800+ pilihan aset global. Mulai jual beli crypto hingga beli saham AS dari perusahaan ternama, semua bisa kamu lakukan hanya di Reku. Setelah menjadi aplikasi crypto unggulan di Indonesia, sekarang kamu bisa membeli saham AS seperti saham Google, Apple, Microsoft, Tesla, McDonalds, hingga Unilever hanya dalam genggaman tangan. Yuk download aplikasinya sekarang!

 

Foto diambil dari Pixabay.

PenulisKasih Maharani
Bagikan!
Analisis
Liat analisis pasar hingga makro secara mendalam dan lengkap
Blog
Pelajari lebih lanjut strategi investasi dan serba-serbi dunia finansial
FAQ
Cari tahu berbagai berita kripto dan saham terbaru
Market
Mulai jelajahi dan investasi aset Crypto dan Saham AS di Reku