MarketTrade
Products
Wallet
Learning Hub
Unduh Aplikasi Reku
google-icon

Reku Kampus

Blog
Teori
Tutorial
Kamus Kripto
Apa itu Saham Blue Chip, dan Bagaimana Ciri-cirinya?
Teori
Bagikan!

Apa itu Saham Blue Chip, dan Bagaimana Ciri-cirinya?

25 April 2024
3 menit membaca
Apa itu Saham Blue Chip, dan Bagaimana Ciri-cirinya?

Saham blue chip adalah istilah yang sering terdengar di dunia investasi, tetapi apa sebenarnya yang dimaksud dengan saham blue chip? 

 

Apa itu Saham Blue Chip?

Saham blue chip mengacu pada saham dari perusahaan-perusahaan besar, mapan, dan terkemuka yang memiliki reputasi kuat dalam industri mereka. Istilah “blue chip” sendiri diambil dari permainan poker di mana chip berwarna biru memiliki nilai tertinggi.

 

Karakteristik Perusahaan Saham Blue Chip

Saham blue chip memiliki sejumlah karakteristik yang membuatnya diakui dalam pasar keuangan. Berikut adalah beberapa ciri utama perusahaan yang termasuk dalam kategori saham blue chip.

  1. Kapitalisasi Pasar yang Besar

Salah satu ciri utama dari saham blue chip adalah memiliki kapitalisasi pasar yang besar. Kapitalisasi pasar mengacu pada nilai total perusahaan jika seluruh sahamnya dibeli. Untuk saham blue chip, kapitalisasi pasar biasanya mencapai triliunan rupiah.

  1. Dividen Konsisten

Saham blue chip cenderung memberikan dividen secara konsisten kepada pemegang saham mereka. Dividen merupakan bagian dari laba perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham selama kurun waktu tertentu, seringkali setiap tahun, sebagai bentuk penghargaan atas investasi mereka.

  1. Kinerja Perusahaan yang Solid

Perusahaan saham blue chip biasanya memiliki kinerja yang stabil dan solid. Mereka mungkin memiliki catatan laba yang konsisten, produk berkualitas yang populer, dan pertumbuhan yang terus menerus dari tahun ke tahun.

  1. Likuiditas Tinggi

Saham blue chip cenderung memiliki likuiditas yang tinggi, yang berarti banyak investor memperdagangkan saham-saham ini secara aktif. Mereka sering menjadi bagian dari indeks-indeks pasar saham yang terkemuka dan tercatat dalam daftar saham yang paling banyak diperdagangkan di bursa.

 

Keuntungan Saham Blue Chip

Keistimewaan saham Blue Chip meliputi beberapa faktor yang membuatnya menonjol di pasar keuangan:

  1. Stabilitas

Perusahaan blue chip sering memiliki sejarah panjang dan track record yang kuat dalam kinerja keuangan. Mereka telah terbukti bertahan dan berkembang dalam berbagai kondisi ekonomi.

  1. Kinerja Konsisten

Saham blue chip cenderung memberikan dividen secara teratur dan memiliki pertumbuhan laba yang stabil dari waktu ke waktu. Ini membuatnya menarik bagi investor yang mencari pendapatan tetap dan pertumbuhan investasi jangka panjang.

  1. Likuiditas Tinggi

Saham blue chip sering diperdagangkan secara aktif di pasar, menjadikannya mudah untuk dibeli atau dijual tanpa mengganggu harga pasar.

  1. Kepercayaan Investor

Blue chip adalah perusahaan yang memiliki reputasi yang kuat di pasar. Keyakinan investor dalam kualitas dan stabilitas perusahaan ini membuatnya menjadi pilihan yang populer di portofolio investasi.

 

Kelemahan Saham Blue Chip

Meskipun saham Blue Chip sering dianggap sebagai pilihan yang stabil dan terpercaya, namun ada beberapa kelemahan yang perlu dipertimbangkan oleh investor:

  1. Pertumbuhan yang Lambat

Karena banyak perusahaan Blue Chip telah mencapai tahap kedewasaan dalam siklus bisnis mereka, pertumbuhan laba dan nilai saham mereka mungkin cenderung lebih lambat daripada perusahaan yang lebih muda dan lebih berkembang.

  1. Rendahnya Potensi Pengembalian

Saham Blue Chip cenderung memiliki harga yang lebih tinggi dan dividen yang stabil, tetapi hal ini juga berarti bahwa potensi pengembalian investasi jangka panjang mungkin lebih rendah dibandingkan dengan saham dari perusahaan-perusahaan dengan pertumbuhan yang lebih cepat.

  1. Rentan terhadap Perubahan Pasar

Meskipun dianggap sebagai pilihan yang stabil, saham Blue Chip tidak kebal terhadap perubahan pasar. Mereka masih dapat terpengaruh oleh peristiwa ekonomi makro dan perubahan dalam industri mereka.

  1. Likuiditas yang Terbatas

Meskipun banyak saham Blue Chip diperdagangkan secara aktif, beberapa saham mungkin memiliki likuiditas yang lebih rendah daripada saham-saham dari perusahaan yang lebih kecil atau baru. Ini dapat membuat sulit bagi investor untuk membeli atau menjual saham mereka dengan cepat tanpa mempengaruhi harga pasar.

 

Baca juga: Dividen Internim Saham

 

Contoh Saham Blue Chip

Di Indonesia, beberapa contoh saham Blue Chip yang terkenal di Bursa Efek Indonesia (BEI) antara lain:

  1. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA): Salah satu bank terbesar di Indonesia dengan jaringan cabang yang luas dan layanan perbankan yang beragam.
  2. PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM): Perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia yang menyediakan layanan telekomunikasi, internet, dan jaringan data.
  3. PT Astra International Tbk (ASII): Konglomerasi bisnis yang terdiversifikasi, termasuk otomotif, agribisnis, pertambangan, konstruksi, dan layanan keuangan.
  4. PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR): Perusahaan yang bergerak dalam produksi dan pemasaran produk konsumen seperti makanan, minuman, kecantikan, dan produk rumah tangga.
  5. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI): Salah satu bank terbesar di Indonesia yang fokus pada layanan perbankan ritel, mikro, dan korporat.

Ini hanya beberapa contoh saham Blue Chip di Indonesia, dan daftar ini dapat berubah seiring waktu tergantung pada kinerja dan status perusahaan di pasar saham.

 

Saham blue chip menawarkan kestabilan, dividen yang konsisten, dan reputasi yang kuat di pasar. Bagi investor yang mencari investasi jangka panjang dengan risiko yang lebih rendah, saham blue chip seringkali menjadi pilihan yang menarik. 

Namun, seperti semua investasi, penting untuk melakukan penelitian yang cermat dan mempertimbangkan tujuan investasi kamu sebelum memutuskan untuk berinvestasi dalam saham blue chip.

 

Foto diambil dari Freepik.