MarketTrade
Products
Wallet
Learning Hub
Unduh Aplikasi Reku
google-icon

Reku Kampus

Blog
Teori
Tutorial
Kamus Kripto
Apa Itu Yield Obligasi dan Bagaimana Cara Menghitungnya?
Teori
Bagikan!

Apa Itu Yield Obligasi dan Bagaimana Cara Menghitungnya?

09 May 2024
5 menit membaca
Apa Itu Yield Obligasi dan Bagaimana Cara Menghitungnya?

Mungkin kamu sering mendengar istilah yield saat membahas tentang obligasi. Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan yield pada obligasi? Dalam artikel ini, kita akan mengenal lebih dalam tentang yield obligasi beserta cara menghitungnya.

Mengenal Lebih dalam Tentang Yield Obligasi

Yield pada obligasi merupakan pengukuran atau tingkat pengembalian dari investasi obligasi. Secara sederhana, yield bisa diartikan sebagai persentase dari jumlah dana yang diterima investor dari obligasi dibandingkan dengan harga pembeliannya. Yield ini sangat penting bagi para investor karena memberikan gambaran mengenai potensi pengembalian investasi yang akan diperoleh.

Yield obligasi bisa dinyatakan dalam bentuk persentase atau tingkat kupon. Biasanya, yield obligasi ini diukur dalam bentuk tingkat kupon tahunan yang dibagi dengan harga beli obligasi tersebut. Misalnya, jika sebuah obligasi memiliki tingkat kupon 7% per tahun dan dibeli dengan harga Rp 1.000.000, yield obligasi tersebut adalah 7%.

Bagaimana Cara Menghitung Yield Obligasi?

Terdapat beberapa metode yang dapat digunakan untuk menghitung yield obligasi. Berikut adalah dua metode yang sering digunakan:

1. Yield sampai jatuh tempo (Yield to Maturity/YTM)

Metode pertama adalah yield sampai jatuh tempo (YTM). YTM ini mengacu pada pengembalian yang diharapkan oleh investor jika obligasi tersebut diperhitungkan sampai saat jatuh tempo. Untuk menghitung YTM, kamu membutuhkan nilai nominal obligasi (par value), harga pembelian obligasi (purchase price), tingkat kupon, dan jangka waktu obligasi.

Formula untuk menghitung YTM adalah sebagai berikut:

YTM = ((C + (F-P)/n) / (F+P)/2) * 100%

  •   YTM: Yield to Maturity
  •   C: Tingkat kupon tahunan
  •   F: Nilai nominal obligasi (par value)
  •   P: Harga pembelian obligasi (purchase price)
  •   n: Jangka waktu obligasi (tahun)

Selanjutnya, kita akan melihat contoh penggunaan rumus di atas:

Misalnya kamu membeli obligasi dengan tingkat kupon 8% per tahun dan harga pembelian Rp1.200.000. Jangka waktu obligasi adalah 3 tahun dengan nilai nominal Rp1.000.000. Menggunakan rumus di atas, kita bisa menghitung:

  • YTM = ((8 + (1.000.000-1.200.000)/3) / (1.000.000+1.200.000)/2) * 100%
  • YTM = ((8 + (-200.000)/3) / (2.200.000/2)) * 100%
  • YTM = ((8 – 66.667) / 1.100.000) * 100%
  • YTM = (-58.667 / 1.100.000) * 100%
  • YTM = -0.053 * 100%
  • YTM = -5.3%

Jadi, YTM dari obligasi tersebut adalah -5.3%.

2. Yield to Call (YTC)

Metode kedua adalah yield to call (YTC), yang mengacu pada pengembalian yang diharapkan oleh investor jika obligasi tersebut diambil oleh penerbit sebelum jatuh tempo. Yield to call biasanya berlaku untuk obligasi yang dapat dipanggil atau di-redeem oleh penerbit sebelum jatuh tempo.

Formula untuk menghitung YTC sedikit berbeda dari YTM:

YTC = ((C + (F-C)/n) / (F+P)/2) * 100%

  •   YTC: Yield to Call
  •   C: Tingkat kupon tahunan
  •   F: Nilai nominal obligasi (par value)
  •   P: Harga pembelian obligasi (purchase price)
  •   n: Jangka waktu obligasi (tahun)

Perbedaan utama antara YTM dan YTC terletak pada perhitungan nilai nominal (F) dan tingkat kupon (C). Dalam YTC, kita mengganti tingkat kupon dan nilai nominal dengan tingkat kupon dan nilai panggilan obligasi jika diambil oleh penerbit sebelum jatuh tempo.

Setelah kamu memiliki yield obligasi, baik itu YTM atau YTC, kamu bisa membandingkannya dengan potensi pengembalian investasi lain atau tingkat suku bunga yang berlaku pada saat ini untuk mendapatkan pemahaman lebih lanjut tentang keuntungan yang bisa diperoleh dari obligasi tersebut.

Baca Juga: Apa Itu Dividend Yield Saham? Ini Faktor, Rumus, dan Keuntungan

Jenis dan Faktor yang Memengaruhi Yield

Yield obligasi dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Berikut adalah beberapa faktor yang memengaruhi yield obligasi:

1. Tingkat suku bunga

Tingkat suku bunga yang berlaku saat itu akan memengaruhi yield obligasi. Semakin tinggi suku bunga, semakin tinggi pula yield obligasi. Hal ini karena harga obligasi yang ada di pasar akan turun, sehingga yield-nya naik.

2. Rating kredit

Rating kredit penerbit obligasi juga memengaruhi yield. Jika sebuah obligasi memiliki rating kredit yang rendah, investor mungkin meminta yield yang lebih tinggi sebagai kompensasi atas risiko yang lebih tinggi.

3. Tenor obligasi

Tenor obligasi, atau jangka waktu hingga jatuh tempo, juga berpengaruh terhadap yield. Umumnya, obligasi dengan jangka waktu yang lebih lama memiliki yield yang lebih tinggi dibandingkan dengan obligasi dengan jangka waktu yang lebih pendek.

4. Likuiditas pasar

Likuiditas pasar juga memengaruhi yield obligasi. Likuiditas pasar yang tinggi akan memberikan akses yang lebih mudah ke pembeli potensial, sehingga bisa menurunkan yield obligasi.

Baca Juga: Mengenal Yield Farming, Strategi Mengoptimalkan Pendapatan di Pasar Crypto

Perbedaan antara Tingkat Kupon dan Yield Obligasi

Mungkin kamu masih bingung mengenai perbedaan antara tingkat kupon dan yield obligasi. Meskipun keduanya berhubungan dengan pembayaran bunga dari obligasi, ada perbedaan penting antara keduanya:

Tingkat kupon

Tingkat kupon mengacu pada tingkat bunga tetap yang dibayarkan oleh obligasi kepada pemegang obligasi. Tingkat kupon ditentukan pada saat obligasi diterbitkan dan umumnya dinyatakan dalam bentuk persentase tahunan. Misalnya, obligasi dengan tingkat kupon 5% akan membayar bunga sebesar 5% per tahun dari nilai nominal obligasi.

Yield obligasi

Yield obligasi, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, mengacu pada pengukuran atau tingkat pengembalian dari investasi obligasi. Yield obligasi ini bisa dinyatakan dalam bentuk persentase dari jumlah dana yang diterima investor dibandingkan dengan harga pembeliannya. Yield obligasi mencerminkan potensi pengembalian investasi dan melibatkan faktor-faktor seperti harga pembelian obligasi, tingkat kupon, dan jangka waktu obligasi.

Dalam beberapa kasus, yield obligasi bisa lebih tinggi daripada tingkat kupon obligasi tersebut. Hal ini bisa terjadi saat harga obligasi di pasar turun karena suku bunga naik, sehingga yield-nya naik melebihi tingkat kupon.

Sebaliknya, jika harga obligasi naik karena suku bunga turun, yield-nya bisa lebih rendah dari tingkat kupon. Oleh karena itu, yield obligasi memberikan gambaran yang lebih akurat mengenai potensi pengembalian investasi dibandingkan dengan tingkat kupon obligasi.

Baca Juga: 4 Tips Ampuh DYOR Yield Farming di DeFi!

Yield pada obligasi adalah pengukuran atau tingkat pengembalian dari investasi obligasi. Yield obligasi bisa dihitung dengan menggunakan metode yield sampai jatuh tempo (YTM) atau yield to call (YTC), tergantung pada kondisi obligasi.

Faktor-faktor seperti tingkat suku bunga, rating kredit penerbit, tenor obligasi, dan likuiditas pasar memengaruhi yield obligasi. Perbedaan antara tingkat kupon dan yield obligasi adalah tingkat kupon adalah tingkat bunga tetap yang dibayarkan oleh obligasi kepada pemegang obligasi, sedangkan yield obligasi mencerminkan potensi pengembalian investasi dan melibatkan faktor-faktor lain seperti harga pembelian obligasi dan jangka waktu obligasi. Dengan memahami yield obligasi, kamu dapat mengambil keputusan investasi yang lebih baik dalam memilih obligasi yang sesuai dengan tujuan dan risiko investasi kamu.

Dengan memahami yield obligasi, kamu dapat mengambil keputusan investasi yang lebih baik dalam memilih obligasi yang sesuai dengan tujuan dan risiko investasi kamu. Namun, dunia keuangan tidak hanya tentang obligasi.

Bagi yang ingin menjelajahi investasi yang lebih dinamis dan berpotensi memberikan hasil yang lebih tinggi, ada dunia kripto yang menanti untuk dieksplorasi. Reku adalah platform dan aplikasi yang menawarkan kemudahan dan keamanan dalam membeli dan menjual Bitcoin, Ethereum, dan koin lainnya dengan biaya transaksi termurah.

Dengan menginvestasikan sebagian dana kamu ke dalam kripto melalui Reku, kamu bisa memperluas portofolio investasi kamu dengan potensi keuntungan yang menarik. Jadi, sambil tetap mempertimbangkan obligasi sebagai opsi investasi, jangan ragu untuk menjelajahi potensi yang ditawarkan oleh pasar kripto melalui Reku.

Foto diambil dari Freepik