MarketTrade
Products
Wallet
Learning Hub
Unduh Aplikasi Reku
google-icon

Reku Kampus

Blog
Teori
Tutorial
Kamus Kripto
Apa Penyebab Naik-turunnya Harga Aset Kripto?
Blog
Bagikan!

Apa Penyebab Naik-turunnya Harga Aset Kripto?

07 February 2023
2 menit membaca
Apa Penyebab Naik-turunnya Harga Aset Kripto?

Apakah kalian pernah memperhatikan harga aset kripto yang naik atau turun secara drastis dalam waktu singkat? Pada dasarnya naik turunnya harga aset kripto dipengaruhi oleh dinamika permintaan dan penawaran terhadap aset tersebut di pasar. Fluktuasi tingkat permintaan dan penawaran tersebut biasanya dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut:

Perkembangan Adopsi

Secara umum, berkembangnya adopsi terhadap suatu aset kripto berarti banyak pihak menggunakan dan menerima aset tersebut, dan tentu saja ini berpengaruh dalam kenaikan harga dari aset. Contohnya, jika aset kripto diterima dan diadopsi secara luas sebagai metode pembayaran oleh banyak penjual retail dan konsumennya, kemungkinan besar itu akan meningkatkan kegunaan aset secara praktis yang akan mendorong adopsi dan tentunya juga meningkatkan permintaan dari aset kripto tersebut. Sebaliknya, apabila platform kripto tersebut mulai ditinggalkan oleh penggunanya, karena misalnya ada platform lain yang lebih menarik, (dll.) maka bisa memicu penurunan harga aset kripto tersebut.

Regulasi

Regulasi atau peraturan yang diberlakukan oleh pemerintah atau otoritas keuangan negara terkait dapat juga mempengaruhi harga aset kripto. Pemerintah atau otoritas keuangan yang memberlakukan regulasi yang membatasi atau melarang penggunaan aset kripto akan berimbas pada permintaan yang menurun dan seiring dengan itu harga aset kripto juga akan menurun. Namun, kita makin melihat banyak pemerintahan mulai mendukung adopsi dan pemakaian aset kripto secara resmi. El Salvador, misalnya, telah bereksperimen menggunakan Bitcoin sebagai instrumen investasi dan transaksi negaranya. Hal ini dapat turut mendorong peningkatan kepercayaan investor terhadap Bitcoin yang mempengaruhi fluktuasi harga di pasar.

Isu, Rumor, dan Peristiwa Tertentu

Isu, rumor, dan peristiwa tertentu juga merupakan faktor yang akhir akhir ini banyak mempengaruhi volatilitas harga dari aset kripto. Pemberitaan buruk tentunya akan berpengaruh kepada minat investor untuk berinvestasi ke aset kripto terkait dan tentunya akan berdampak kepada turunnya animo dan permintaan akan aset tersebut. Peristiwa jatuhnya FTX dan koin FTT, serta insiden Terra/LUNA merupakan dua kejadian penting yang bisa dijadikan pelajaran bagi seluruh pengguna dan investor aset kripto. Pemberitaan yang ramai tentang kedua institusi dan koin itu berimbas kepada hampir keseluruhan harga aset kripto secara massal.

Faktor Makro

Kejadian dalam skala makro yang meliputi stabilitas dunia dalam segi geopolitik, ekonomi, keamanan, dan lain lain juga bisa menjadi penentu besar juga dalam volatilitas harga aset kripto. Kita bisa membayangkan skenario di mana terjadinya Perang Dunia ketiga yang diyakini dapat memicu perlambatan ekonomi, sehingga banyak investor berbondong-bondong mengkonversikan aset kriptonya ke aset lain yang dipercaya memiliki risiko lebih rendah.

Dinamika di Pasar Derivatif 

Ada beberapa jenis produk derivatif, seperti options, futures, dan forward contracts, yang bisa digunakan oleh investor untuk melakukan hedging dan spekulasi, juga dapat turut mempengaruhi fluktuasi harga aset kripto. Data-data dari pasar derivatif seringkali dijadikan acuan oleh investor di pasar spot untuk memprediksi arah pergerakan harga aset.

Itulah beberapa faktor yang dapat mempengaruhi harga aset kripto. Memahami faktor-faktor ini dapat membantu kita untuk lebih memahami pergerakan harga dan membuat strategi investasi yang lebih baik. Namun perlu diingat, investasi atau aktivitas trading pada aset kripto juga memiliki risiko dan sebaiknya dilakukan dengan riset yang menyeluruh. Setiap investor juga memiliki profil risiko yang berbeda, dan penting untuk mengetahui profil risiko Sobat Reku sendiri dan tidak secara gamblang mengikuti gaya investor lainnya tanpa pemahaman yang cukup.

Photo by Behnam Norouzi on Unsplash