Biaya Overhead Adalah: Pengertian, Jenis, dan Cara Menghitungnya dalam Bisnis
Banyak pelaku bisnis fokus pada biaya produksi utama, seperti bahan baku dan tenaga kerja langsung. Tapi sebenarnya, ada satu jenis biaya lain yang sangat penting untuk menjaga keberlangsungan operasional bisnis, yaitu biaya overhead.
Secara sederhana, biaya overhead adalah semua biaya yang tidak berhubungan langsung dengan proses produksi barang atau jasa, namun tetap diperlukan agar bisnis bisa berjalan lancar. Tanpa manajemen biaya overhead yang baik, keuntungan bisa tergerus tanpa disadari.
Apa Itu Biaya Overhead?
Secara definisi, biaya overhead adalah seluruh biaya operasional yang tidak secara langsung berkontribusi pada pembuatan produk atau jasa. Contohnya seperti sewa gedung, listrik, air, gaji staf administrasi, asuransi, hingga biaya kebersihan kantor.
Bayangkan kamu memiliki bisnis kopi. Biji kopi dan gaji barista termasuk biaya langsung. Namun, listrik, sewa toko, dan gaji kasi, itu semua termasuk biaya overhead. Artinya, meskipun tidak terlihat dalam proses pembuatan kopi, biaya-biaya tersebut tetap perlu dibayar agar bisnis berjalan.
Jenis-Jenis Biaya Overhead dalam Bisnis
Untuk mengelolanya dengan baik, kamu perlu tahu bahwa biaya overhead adalah kumpulan dari beberapa kategori berbeda. Berikut pembagiannya:
1. Biaya Overhead Tetap
Biaya ini tidak berubah meskipun volume produksi naik atau turun. Contohnya sewa gedung, asuransi, atau gaji manajer. Berapa pun jumlah produk yang dibuat, biaya ini tetap sama setiap bulan.
2. Biaya Overhead Variabel
Jenis biaya ini bisa berubah tergantung pada tingkat aktivitas atau volume produksi. Contohnya seperti biaya listrik, bahan pembersih, atau biaya transportasi. Semakin tinggi produksi, semakin besar pula biaya overhead variabel.
3. Biaya Overhead Semi-Variabel
Seperti namanya, biaya ini bersifat campuran. Ada bagian tetap dan ada bagian yang berubah. Contohnya adalah tagihan listrik, yang memiliki biaya minimum tetap ditambah biaya tambahan tergantung pemakaian.
Dengan memahami jenis-jenis tersebut, kamu bisa memantau pengeluaran dengan lebih akurat dan menekan biaya yang tidak perlu.
Contoh Biaya Overhead di Dunia Nyata
Agar lebih mudah dipahami, berikut contoh nyata penerapan biaya overhead adalah dalam beberapa jenis bisnis:
- Bisnis restoran: sewa lokasi, listrik dapur, gaji kasir, dan biaya kebersihan.
- Bisnis ritel: biaya keamanan, gaji staf gudang, serta biaya pemeliharaan toko.
- Bisnis digital atau startup: biaya server, domain, langganan software, serta sewa kantor co-working.
Dari contoh di atas, terlihat bahwa biaya overhead memang tidak berkaitan langsung dengan produk yang dijual, tapi tetap penting untuk menjaga bisnis tetap beroperasi dengan lancar.
Cara Menghitung Biaya Overhead dengan Tepat
Untuk memastikan efisiensi bisnis, kamu perlu tahu cara menghitung biaya overhead. Berikut langkah-langkah sederhananya:
1. Identifikasi Semua Biaya Tidak Langsung
Catat semua pengeluaran yang tidak berkaitan langsung dengan produksi. Misalnya, listrik, air, gaji staf non-produksi, dan biaya perawatan alat.
2. Hitung Total Biaya Overhead per Bulan
Jumlahkan semua pengeluaran tersebut untuk mendapatkan total biaya overhead bulanan.
3. Tentukan Rasio Overhead terhadap Produksi
Gunakan rumus berikut untuk mengetahui rasio overhead:
Rasio Overhead = (Total Biaya Overhead ÷ Total Biaya Produksi) x 100%
Contoh: jika biaya overhead Rp20 juta dan biaya produksi Rp80 juta, maka rasio overhead = (20/80) x 100% = 25%.
Artinya, 25% dari biaya produksimu berasal dari overhead.
Dengan mengetahui rasio ini, kamu bisa lebih mudah menilai efisiensi operasional dan menentukan harga jual produk agar tetap kompetitif.
Cara Mengelola dan Menekan Biaya Overhead
Mengelola biaya overhead adalah salah satu kunci agar bisnis tetap sehat secara finansial. Berikut beberapa strategi yang bisa kamu lakukan:
1. Gunakan Teknologi untuk Efisiensi
Otomatiskan pekerjaan administratif dengan software akuntansi atau aplikasi manajemen keuangan agar bisa memangkas biaya tenaga kerja dan waktu.
2. Evaluasi Kontrak dan Langganan Rutin
Periksa kembali biaya sewa, langganan software, atau kontrak vendor. Jika ada yang tidak lagi relevan, hentikan atau cari alternatif yang lebih hemat.
3. Pangkas Pengeluaran Tidak Produktif
Coba analisis pengeluaran bulanan dan temukan area yang bisa dikurangi tanpa mengganggu kinerja bisnis, misalnya penghematan energi atau biaya perjalanan.
4. Outsourcing atau Remote Work
Beberapa pekerjaan administratif bisa dilakukan secara jarak jauh atau dengan sistem outsourcing agar lebih efisien secara biaya.
Mengapa Bisnis Perlu Memahami Biaya Overhead?
Bagi pelaku bisnis, memahami biaya overhead adalah hal yang sangat penting karena berdampak langsung pada harga jual dan margin keuntungan.
Jika biaya overhead tidak dikelola dengan baik, kamu bisa kehilangan keuntungan tanpa sadar karena pengeluaran “tak terlihat” yang terus membengkak.
Selain itu, pemahaman biaya overhead juga membantu kamu membuat keputusan strategis seperti ekspansi, efisiensi operasional, atau pengalokasian sumber daya yang lebih tepat.
Dari semua penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa biaya overhead adalah komponen penting dalam struktur biaya bisnis yang sering kali diabaikan, padahal sangat berpengaruh pada profitabilitas.
Dengan memahami jenis, cara menghitung, dan strategi pengelolaannya, kamu bisa menjaga bisnis tetap efisien, kompetitif, dan berkelanjutan.
Kalau kamu tertarik memahami biaya overhead adalah langkah penting sebelum memulai usaha, kini saatnya melangkah lebih jauh! Pelajari juga ide-ide bisnis yang bisa kamu mulai dengan modal terjangkau lewat artikel Mulai Bisnis Pertama Kamu dengan 15 Usaha yang Cocok untuk Pemula. Siapa tahu, dari sana kamu bisa menemukan inspirasi bisnis yang paling pas buatmu!
Mulailah menganalisis pengeluaranmu hari ini dan lihat di mana kamu bisa melakukan efisiensi. Karena pada akhirnya, bisnis yang sukses bukan hanya yang memiliki penjualan tinggi, tapi juga yang mampu mengelola biaya dengan cerdas.
Aplikasi Crypto Indonesia untuk Staking dan Trading
Gabung bersama jutaan pengguna lain di Reku, aplikasi crypto Indonesia yang menawarkan fitur staking crypto dan trading yang aman. Download aplikasi Reku sekarang dan mulai berinvestasi!

