Bull trap adalah istilah yang sering digunakan dalam trading dan investasi, terutama dalam pasar saham dan pasar crypto. Bull Trap mengacu pada kondisi dimana harga suatu aset yang mengalami kenaikan, lalu kemudian jatuh kembali dengan tajam. Di situasi ini, investor cenderung berpikir jika harga aset akan naik namun sebenarnya harga hanya menunjukan kenaikan sementara lalu kemudian kembali turun.

Bull trap bisa diibaratkan sebagai sinyal palsu yang diikuti dengan penurunan yang tajam. Kondisi ini akan terjadi selama tren bullish atau pada saat permintaan pembeli meningkat. Bull trap akan menyebabkan kerugian bagi investor yang terlambat keluar dari pasar atau terjebak dalam transaksi jual beli yang salah. Bull trap terjadi di berbagai jenis aset, seperti saham, forex, komoditas dan juga crypto. 

Cara Mengidentifikasi Bull Trap

Ada banyak cara yang bisa Sobat Reku ikuti untuk mengidentifikasi sinyal Bull Trap, yaitu:

• Peningkatan harga akan diikuti oleh volume perdagangan rendah bisa jadi pertanda bull trap. Hal ini menunjukan kalau hanya ada sedikit orang yang membeli aset, sehingga kenaikan harga hanya akan bersifat sementara. 
• Bull trap terjadi setelah suatu aset mengalami tren penurunan dalam jangka panjang. Ketika harga naik setelah tren turun, hal ini akan jadi tanda kalau pasar masih dalam tren turun dan kenaikan harga yang terjadi hanya sementara.
• Jika harga aset naik di atas level resistance tertentu lalu kemudian turun, maka itu bisa jadi salah satu tanda bull trap. Level resistance yang tembus hanya merupakan level sementara dan bukan indikasi perubahan tren jangka panjang.
• Kenaikan harga tidak didukung oleh beberapa indikator teknikal seperti RSI, MACD, dan lainnya. 

Cara Menghindari Bull Trap

Bull Trap menjadi tantangan bagi investor dan trader di pasar keuangan, namun sinyal palsu ini bisa dihindari dengan beberapa cara, seperti:

• Melakukan analisis fundamental kepada setiap aset yang ingin dibeli, termasuk kinerja perusahaan, proyeksi beberapa waktu mendatang, dan berita paling update. 
• Memanfaatkan indikator Moving Average dan RSI untuk menganalisa teknikal pada grafik harga.
• Memperhatikan setiap perubahan pasar dan tanda-tanda penurunan harga. Jangan terjebak pada tren pasar atau rekomendasi analis yang belum teruji kebenarannya.
• Selalu membuat plan tambahan. Atur strategi trading dengan sempurna dan membuat strategi exit untuk meminimalisir risiko jika strategi awal tidak berjalan lancar.

Bull trap jadi sebuah fenomena di pasar crypto yang sangat dihindari oleh investor dan trader. Hal ini membuat investor mengalami kerugian dan kehilangan kepercayaan terhadap pasar. Namun, dengan mengetahui cara mengidentifikasi dan menghindari Bull trap, investor bisa meminimalisir risiko kerugian dari sinyal palsu ini. 

Foto diambil dari Viktor Forgacs on Unsplash