Investasi reksadana semakin populer karena mudah diakses dan tidak memerlukan modal besar. Buat kamu yang baru ingin terjun ke dunia investasi, memahami cara memulai investasi reksadana untuk pemula adalah langkah awal yang penting.

Reksadana memungkinkan kamu berinvestasi tanpa harus repot memilih saham atau obligasi secara langsung. Cukup serahkan pengelolaannya kepada manajer investasi yang sudah berpengalaman. Namun, sebelum mulai, ada beberapa hal yang perlu kamu ketahui agar bisa berinvestasi dengan aman dan menguntungkan.

Apa Itu Reksadana?

Reksadana adalah instrumen investasi yang mengumpulkan dana dari banyak investor untuk kemudian dikelola oleh manajer investasi. Dana tersebut akan diinvestasikan ke berbagai aset, seperti saham, obligasi, atau pasar uang, tergantung pada jenis reksadana yang dipilih.

Keuntungan utama reksadana adalah kemudahan akses dan diversifikasi investasi. Dengan modal kecil, kamu bisa memiliki portofolio investasi yang tersebar di berbagai instrumen keuangan, sehingga risikonya lebih terkelola.

Jenis-Jenis Reksadana

Sebelum membahas lebih lanjut cara memulai investasi reksadana untuk pemula, kamu perlu tahu jenis-jenis reksadana yang tersedia:

1. Reksadana Pasar Uang

Investasi pada instrumen keuangan jangka pendek seperti deposito dan obligasi dengan tenor kurang dari satu tahun. Risiko paling rendah, cocok untuk pemula yang ingin investasi dengan aman.

2. Reksadana Pendapatan Tetap

Sebagian besar dana dialokasikan ke obligasi dengan return lebih tinggi dari reksadana pasar uang. Cocok untuk investor yang ingin keuntungan stabil dengan risiko moderat.

3. Reksadana Campuran

Mengombinasikan investasi di saham, obligasi, dan pasar uang. Potensi keuntungan lebih besar, tetapi risikonya juga lebih tinggi.

4. Reksadana Saham

Mayoritas dana diinvestasikan ke saham, memberikan potensi return tertinggi dalam jangka panjang. Cocok untuk investor yang siap menghadapi fluktuasi pasar.

Cara Memulai Investasi Reksadana untuk Pemula

Sekarang, mari kita bahas langkah-langkah cara memulai investasi reksadana untuk pemula:

1. Tentukan Tujuan Investasi

Sebelum membeli reksadana, tentukan tujuan keuanganmu. Apakah untuk dana darurat, pendidikan, atau persiapan pensiun? Dengan begitu, kamu bisa memilih jenis reksadana yang paling sesuai.

2. Pilih Platform atau Aplikasi Investasi

Kini, investasi reksadana bisa dilakukan dengan mudah melalui berbagai platform digital. Pilih platform yang sudah terdaftar di OJK dan memiliki berbagai pilihan produk reksadana.

3. Pelajari Risiko dan Profil Investasi

Setiap orang memiliki toleransi risiko yang berbeda. Jika kamu tipe konservatif, reksadana pasar uang bisa menjadi pilihan. Jika ingin keuntungan lebih besar dan siap menghadapi risiko, reksadana saham bisa dicoba.

4. Mulai dengan Modal Kecil

Jangan takut untuk memulai dengan nominal kecil, misalnya Rp100.000. Hal ini memungkinkan kamu belajar memahami pergerakan reksadana tanpa harus mengambil risiko besar.

5. Pilih Reksadana yang Sesuai

Bandingkan beberapa produk reksadana berdasarkan historis keuntungan, manajer investasi, dan komposisi portofolio. Pilih yang sesuai dengan tujuan dan profil risikomu.

6. Beli dan Lakukan Pemantauan Secara Berkala

Setelah membeli reksadana, lakukan pemantauan rutin. Meski tidak perlu dipantau setiap hari, sebaiknya cek kinerja reksadanamu secara berkala untuk memastikan sesuai dengan target keuanganmu.

7. Gunakan Strategi Dollar Cost Averaging (DCA)

Cara terbaik untuk investasi reksadana adalah dengan konsisten menyisihkan dana setiap bulan. Dengan strategi Dollar Cost Averaging, kamu akan membeli reksadana di berbagai kondisi pasar, sehingga risiko volatilitas bisa dikurangi.

Tips Agar Investasi Reksadana Sukses

1. Hindari FOMO (Fear of Missing Out)

Jangan membeli reksadana hanya karena sedang tren. Selalu lakukan analisis sebelum mengambil keputusan investasi.

2. Pahami Biaya dan Pajak

Beberapa reksadana memiliki biaya pembelian, penjualan, dan pengelolaan. Pastikan kamu memahami biaya ini agar tidak terkejut saat melihat return investasi.

3. Jangan Panik Saat Pasar Turun

Fluktuasi adalah hal biasa dalam investasi. Jika harga reksadana turun, jangan langsung panik. Fokuslah pada tujuan jangka panjang.

4. Diversifikasi Investasi

Jangan menaruh semua uang di satu jenis reksadana saja. Diversifikasi ke beberapa jenis reksadana bisa mengurangi risiko investasi.

Investasi reksadana bisa jadi langkah awal yang tepat buat kamu yang ingin mulai berinvestasi tanpa ribet. Dengan modal kecil dan pengelolaan yang dilakukan oleh manajer investasi, kamu bisa belajar sambil tetap mendapat peluang keuntungan.

Penting untuk memahami cara memulai investasi reksadana dengan memilih jenis yang sesuai dengan tujuan dan profil risikomu. Mulailah dengan nominal kecil, pelajari perkembangannya, dan tingkatkan investasi seiring waktu. Dengan langkah yang tepat, investasi reksadana bisa jadi awal yang baik untuk mencapai kebebasan finansial.

Jadi, sudah tau kan bagaimana cara memulai investasi reksadana yang benar? Ini saatnya kamu jelajahi lebih banyak seputar investasi. Kalau kamu masih bingung mau mulai investasi di mana, tak perlu khawatir karena kamu bisa download aplikasi Reku yang punya 800+ aset global. Kamu bisa membeli crypto seperti Bitcoin, Ethereum, Tether, Dogecoin, atau coin lainnya mulai dari Rp5.000 aja. 

 

Atau kamu mau punya saham dari brand ternama seperti Apple, Google, Tesla, McDonalds, hingga Unilever? Tenang, karena sekarang kamu bisa beli saham AS tersebut dan 600+ perusahaan lainnya di Reku. Tunggu apalagi, download aplikasinya sekarang dan jadi investor aset global!