Cari Gas Fee Termurah? Ini Tips dan Jaringan Blockchain yang Bisa Kamu Coba

Gas fee bisa jadi hal yang bikin kamu mikir dua kali sebelum transaksi aset kripto. Biaya ini memang terlihat sepele, tapi kalau ditotal, bisa lumayan menggerus keuntungan. Apalagi kalau kamu sering kirim atau beli aset dalam jumlah kecil, ujung-ujungnya malah boros di fee. Untungnya, sekarang ada banyak pilihan jaringan blockchain yang menawarkan gas fee termurah, bahkan bisa nyaris nol!
Nah, di artikel ini, kamu bakal tahu jaringan mana saja yang terkenal dengan biaya transaksi super rendah dan gimana cara pintar memilih jaringan agar dompetmu tetap aman tanpa harus bayar mahal untuk tiap transaksi.
Apa Itu Gas Fee dan Kenapa Bisa Mahal?
Dalam dunia aset kripto, gas fee adalah biaya yang dibayarkan untuk memproses transaksi di jaringan blockchain. Sederhananya, biaya ini seperti ongkos kirim saat kamu belanja online. Tapi, bedanya, besarannya bisa berubah-ubah tergantung seberapa padat jaringan saat itu.
Di jaringan Ethereum misalnya, gas fee bisa melambung tinggi saat traffic sedang padat. Jadi, kalau kamu pernah heran kenapa saldo kamu berkurang lebih dari yang dikirim, gas fee bisa jadi penyebabnya.
Itulah kenapa banyak orang mulai mencari alternatif jaringan yang menawarkan gas fee termurah. Tujuannya jelas: supaya setiap transaksi tetap efisien dan tidak memakan biaya yang terlalu besar.
Mengapa Penting Mencari Gas Fee Termurah?
Mungkin terdengar sepele, tapi gas fee yang terlalu mahal bisa secara signifikan mengurangi keuntungan, apalagi kalau kamu sering bertransaksi.
Misalnya kamu ingin membeli aset kripto senilai Rp200.000, tapi ternyata gas fee-nya Rp100.000. Jelas tidak masuk akal, bukan? Karena itu, mencari gas fee termurah adalah langkah penting agar strategi keuanganmu tetap sehat dan efisien.
Selain itu, bagi para pengguna baru, tingginya gas fee bisa jadi penghalang untuk mulai bertransaksi. Bayangkan saja, baru belajar trading atau staking, tapi sudah harus bayar biaya mahal. Frustrasi bukan?
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Besarnya Gas Fee
Sebelum mencari gas fee termurah, kamu perlu tahu dulu kenapa biayanya bisa bervariasi. Ini dia beberapa faktor utamanya:
1. Jenis Jaringan Blockchain
Ethereum dikenal dengan gas fee-nya yang tinggi karena volume transaksi yang besar. Sementara itu, jaringan seperti Binance Smart Chain (BSC), Solana, atau Polygon menawarkan biaya jauh lebih rendah.
2. Tingkat Kepadatan Jaringan
Semakin ramai jaringan, semakin mahal biayanya. Saat terjadi hype atau FOMO (fear of missing out), biasanya banyak pengguna yang berlomba-lomba bertransaksi, sehingga biaya melonjak drastis.
3. Jenis Transaksi
Transfer antar dompet biasanya lebih murah dibanding aktivitas seperti smart contract, staking, atau trading di DEX. Jadi, jenis transaksi juga menentukan biaya gas fee.
Rekomendasi Jaringan dengan Gas Fee Termurah di 2025
Kalau kamu lagi cari jaringan dengan gas fee termurah, beberapa blockchain ini bisa jadi pilihan:
1. Polygon (MATIC)
Polygon punya reputasi bagus sebagai jaringan dengan gas fee yang sangat rendah, bahkan bisa di bawah Rp1.000 per transaksi. Kecepatannya juga tinggi, cocok buat pemula maupun trader aktif.
2. Binance Smart Chain (BSC)
BSC jadi favorit karena biaya transaksi yang terjangkau dan kompatibilitas dengan banyak aplikasi kripto. Banyak platform populer juga support jaringan ini.
3. Solana (SOL)
Solana dikenal dengan skalabilitas tinggi dan biaya rendah. Di tahun 2025, jaringan ini tetap jadi pilihan dengan gas fee termurah untuk aktivitas seperti staking atau NFT.
Tips Mendapatkan Gas Fee Termurah Saat Bertransaksi
Biar transaksi kamu makin hemat, coba ikuti beberapa tips berikut:
1. Pilih Waktu yang Sepi
Transaksi saat jaringan sepi (biasanya dini hari atau akhir pekan) bisa bantu menekan biaya gas fee. Kurangi transaksi saat momen rame seperti rilis token baru atau berita besar.
2. Gunakan Jaringan Alternatif
Kalau gak butuh transaksi spesifik di Ethereum, pertimbangkan jaringan lain seperti Polygon atau BSC. Banyak platform sekarang mendukung multi-chain, jadi kamu bisa pilih jaringan dengan gas fee termurah.
3. Cek dan Bandingkan Biaya
Sebelum konfirmasi transaksi, periksa dulu estimasi biaya. Beberapa dompet seperti MetaMask memungkinkan kamu melihat estimasi gas fee dan bahkan mengaturnya secara manual.
4. Gunakan Platform Lokal Terpercaya
Platform lokal seperti Reku sering menawarkan kemudahan dalam hal biaya transaksi. Dengan infrastruktur yang efisien, biaya transfer antar pengguna Reku bisa jauh lebih hemat.
Risiko Terlalu Fokus ke Gas Fee Termurah
Meskipun hemat itu penting, terlalu fokus pada gas fee termurah juga ada risikonya. Beberapa jaringan dengan biaya rendah mungkin belum terlalu teruji keamanannya. Bisa saja biaya rendah itu “murah tapi berisiko”.
Jadi, penting juga untuk memastikan jaringan tersebut punya reputasi baik dan didukung oleh komunitas serta developer aktif.
Mengetahui cara mendapatkan gas fee termurah bukan hanya soal hemat biaya, tapi juga tentang bagaimana kamu bisa bertransaksi dengan lebih bijak dan efisien di dunia aset kripto.
Dengan pemilihan jaringan yang tepat, waktu transaksi yang strategis, dan platform yang mendukung, kamu bisa lebih leluasa memanfaatkan potensi aset digital tanpa harus terbebani biaya tinggi.
Yuk, mulai evaluasi kembali kebiasaan transaksi kamu. Jangan biarkan gas fee yang tinggi menggerus keuntunganmu. Selalu utamakan efisiensi dan keamanan, dan pastikan kamu terus update informasi terbaru tentang jaringan dengan gas fee termurah di tahun 2025!
Aplikasi Crypto Indonesia untuk Staking dan Trading
Gabung bersama jutaan pengguna lain di Reku, aplikasi crypto Indonesia yang menawarkan fitur staking crypto dan trading yang aman. Download aplikasi Reku sekarang dan mulai berinvestasi!