Cari Tahu Apa Itu Kontrak Berjangka dan Keuntungannya untuk Investor

Dalam dunia investasi dan trading, ada berbagai instrumen yang bisa digunakan untuk meraih keuntungan. Salah satu yang cukup populer adalah kontrak berjangka. Futures Trading atau kontrak berjangka adalah perjanjian jual beli aset yang penyelesaiannya dilakukan di kemudian hari, bukan saat transaksi dibuat.
Banyak trader memanfaatkan kontrak ini untuk mendapatkan keuntungan dari pergerakan harga aset, termasuk di pasar saham, komoditas, dan aset kripto. Namun, kontrak berjangka juga memiliki risiko yang cukup tinggi, sehingga penting bagi kamu untuk memahami cara kerjanya sebelum mulai bertransaksi.
Apa Itu Kontrak Berjangka?
Kontrak berjangka adalah perjanjian antara dua pihak untuk membeli atau menjual suatu aset pada harga yang telah disepakati, dengan penyelesaian transaksi dilakukan di masa depan. Instrumen ini banyak digunakan di berbagai pasar keuangan, termasuk komoditas, indeks saham, mata uang, dan aset kripto.
Dalam kontrak berjangka, tidak terjadi pertukaran aset secara langsung saat kontrak dibuat. Sebaliknya, transaksi akan diselesaikan pada tanggal jatuh tempo yang telah ditentukan. Kontrak ini biasanya diperdagangkan di bursa berjangka dan memiliki regulasi ketat untuk memastikan transparansi dan keamanan transaksi.
Fungsi Kontrak Berjangka
Kontrak berjangka memiliki beberapa fungsi penting dalam dunia keuangan dan investasi. Berikut adalah beberapa manfaat utamanya:
1. Mengurangi Risiko Fluktuasi Harga
Salah satu fungsi utama kontrak berjangka adalah melindungi investor atau pelaku pasar dari ketidakpastian harga di masa depan. Dengan menetapkan harga jual atau beli sejak awal perjanjian, kontrak ini membantu menghindari kerugian akibat perubahan harga yang tidak terduga.
2. Menjaga Likuiditas Pasar
Karena kontrak berjangka dapat diperjualbelikan sebelum jatuh tempo, instrumen ini membantu menjaga perputaran aset di pasar. Semakin sering kontrak berpindah tangan, semakin tinggi tingkat likuiditasnya, sehingga memudahkan investor untuk masuk atau keluar dari pasar.
3. Memanfaatkan Pergerakan Harga untuk Keuntungan
Investor dapat menggunakan kontrak berjangka sebagai alat spekulasi. Jika mereka memperkirakan harga suatu aset akan naik, mereka bisa mengambil posisi beli (long position). Sebaliknya, jika memperkirakan harga akan turun, mereka bisa mengambil posisi jual (short position). Dengan strategi yang tepat, kontrak ini bisa menghasilkan keuntungan besar.
4. Mengelola Risiko dengan Lebih Baik
Kontrak berjangka memungkinkan investor dan perusahaan untuk mengelola risiko harga dengan lebih efektif. Perusahaan yang bergantung pada harga komoditas tertentu, seperti minyak atau logam, bisa menggunakan kontrak ini untuk mengamankan harga dan menjaga kestabilan keuangan mereka.
Secara keseluruhan, kontrak berjangka adalah instrumen penting dalam dunia keuangan yang dapat membantu melindungi investor dari fluktuasi harga, meningkatkan likuiditas pasar, memberikan peluang keuntungan, serta membantu perusahaan dalam mengelola risiko dengan lebih baik.
Ciri-Ciri Kontrak Berjangka
Kontrak berjangka memiliki beberapa karakteristik utama, di antaranya:
1. Memiliki Tanggal Jatuh Tempo
Kontrak ini memiliki batas waktu tertentu untuk dieksekusi.
2. Harga Ditentukan di Awal
Harga jual atau beli aset ditetapkan saat kontrak dibuat.
3. Dapat Diperdagangkan di Bursa
Kontrak ini diperjualbelikan di bursa berjangka, seperti Bursa Berjangka Jakarta (BBJ).
4. Membutuhkan Margin dan Leverage
Investor biasanya perlu menyetorkan margin sebagai jaminan dalam transaksi kontrak berjangka.
5. Bersifat Standarisasi
Kontrak ini memiliki standar tertentu terkait ukuran, kualitas aset, dan mekanisme penyelesaian.
Perbedaan Kontrak Opsi dengan Kontrak Berjangka
Meskipun kontrak opsi dan kontrak berjangka sering digunakan dalam strategi investasi, keduanya memiliki perbedaan utama:
1. Kewajiban Eksekusi
Dalam kontrak berjangka, kedua pihak wajib melaksanakan transaksi sesuai dengan kesepakatan. Sementara dalam kontrak opsi, pemegang opsi memiliki hak, tetapi tidak berkewajiban, untuk membeli atau menjual aset pada harga tertentu sebelum jatuh tempo.
2. Pembayaran di Awal
Kontrak opsi membutuhkan pembayaran premi di awal, sedangkan kontrak berjangka biasanya menggunakan sistem margin.
3. Fleksibilitas
Kontrak opsi lebih fleksibel karena pemegang opsi dapat memilih untuk tidak mengeksekusi kontrak jika kondisi pasar tidak menguntungkan.
Kontrak berjangka adalah instrumen penting dalam dunia perdagangan dan investasi. Dengan memahami cara kerja, manfaat, serta perbedaannya dengan kontrak opsi, kamu bisa lebih bijak dalam mengambil keputusan investasi di pasar berjangka.
Manfaat Kontrak Berjangka
1. Lindung Nilai (Hedging)
Kontrak berjangka sering digunakan oleh investor atau perusahaan untuk melindungi diri dari fluktuasi harga. Contohnya, perusahaan yang membutuhkan bahan baku minyak dapat membeli kontrak berjangka minyak untuk menghindari kenaikan harga di masa mendatang.
2. Spekulasi dan Keuntungan dari Dua Arah
Dalam trading aset kripto, kontrak berjangka adalah alat yang memungkinkan kamu mendapatkan keuntungan baik saat harga naik maupun turun. Jika kamu yakin harga akan naik, kamu bisa mengambil posisi long. Sebaliknya, jika kamu memprediksi harga turun, kamu bisa mengambil posisi short.
3. Penggunaan Leverage
Salah satu fitur menarik dari kontrak berjangka adalah leverage, yang memungkinkan kamu mengontrol posisi yang lebih besar dengan modal yang lebih kecil. Misalnya, dengan leverage 10x, kamu bisa membuka posisi senilai Rp10 juta hanya dengan modal Rp1 juta.
Namun, leverage juga bisa menjadi pedang bermata dua karena dapat memperbesar keuntungan sekaligus meningkatkan risiko kerugian.
Risiko Kontrak Berjangka
Meskipun menawarkan banyak keuntungan, kontrak berjangka juga memiliki risiko yang perlu kamu pahami sebelum terjun ke dalamnya:
1. Risiko Pasar
Jika harga aset bergerak berlawanan dengan prediksi kamu, maka kamu bisa mengalami kerugian yang cukup besar.
2. Risiko Leverage
Semakin besar leverage yang digunakan, semakin besar pula potensi keuntungan dan kerugiannya. Jika pasar tidak bergerak sesuai harapan, kamu bisa kehilangan seluruh modal hanya dalam waktu singkat.
3. Risiko Likuiditas
Tidak semua kontrak berjangka memiliki likuiditas tinggi. Jika tidak ada cukup pembeli atau penjual di pasar, kamu mungkin kesulitan menutup posisi dengan harga yang diinginkan.
Kontrak berjangka adalah instrumen keuangan yang memungkinkan transaksi jual beli aset dengan harga yang telah disepakati untuk penyelesaian di masa depan. Instrumen ini sering digunakan untuk lindung nilai dan spekulasi di berbagai pasar, termasuk aset kripto.
Dengan fitur leverage, kontrak berjangka bisa menghasilkan keuntungan besar, tetapi juga membawa risiko tinggi. Oleh karena itu, penting untuk memahami cara kerja, manfaat, dan risikonya sebelum mulai trading.
Jika kamu ingin mencoba trading aset kripto dengan modal kecil, Reku menyediakan layanan trading dengan modal mulai Rp10.000. Dengan platform yang aman dan transparan, kamu bisa mulai belajar dan mengembangkan strategi trading yang tepat.
Baca juga Apa Itu Futures Trading untuk mengetahui lebih lanjut dan mulai eksplorasi dunia trading berjangka dengan mudah!
Satu Aplikasi, Banyak Peluang Investasi!
Hanya dalam satu aplikasi, kamu bisa berinvestasi di 800+ pilihan aset global. Mulai jual beli crypto hingga beli saham AS dari perusahaan ternama, semua bisa kamu lakukan hanya di Reku. Setelah menjadi aplikasi crypto unggulan di Indonesia, sekarang kamu bisa membeli saham AS seperti saham Google, Apple, Microsoft, Tesla, McDonalds, hingga Unilever hanya dalam genggaman tangan. Yuk download aplikasinya sekarang!