MarketTrade
Products
Wallet
Learning Hub
Unduh Aplikasi Reku
google-icon

Reku Kampus

Blog
Teori
Tutorial
Kamus Kripto
Apa itu Moving Average? Cara Menghitung dan Contohnya
Teori
Bagikan!

Apa itu Moving Average? Cara Menghitung dan Contohnya

04 June 2024
3 menit membaca
Apa itu Moving Average? Cara Menghitung dan Contohnya

Apakah kamu sedang berinvestasi di pasar saham atau berdagang di pasar forex? Jika iya, maka kamu mungkin sudah mendengar tentang istilah “Moving Average”. Moving Average adalah salah satu indikator teknikal yang paling umum digunakan oleh para trader. Pada artikel ini, kita akan membahas tentang apa itu Moving Average, mengapa itu penting, dan cara menghitungnya. Jadi, mari kita mulai!

Apa itu Moving Average?

Moving Average (MA) adalah sebuah indikator yang digunakan untuk mengidentifikasi tren pasar. Tren pasar adalah arah pergerakan harga dalam jangka waktu tertentu. Moving Average menghitung harga rata-rata dari suatu aset dalam periode waktu tertentu, dan memplotnya pada grafik. Dengan melakukan ini, Moving Average membantu trader untuk mengidentifikasi arah tren pasar secara visual.

Moving Average juga dapat digunakan untuk mengidentifikasi level support dan resisten. Level support adalah level di bawah harga saat ini yang cenderung mencegah harga turun lebih jauh, sementara level resisten adalah level di atas harga saat ini yang cenderung mencegah harga naik lebih tinggi.

Keuntungan Menggunakan Moving Average

Ada beberapa keuntungan yang dapat diperoleh dengan menggunakan Moving Average dalam trading, antara lain:

  • Menyederhanakan analisis pasar: Moving Average membantu menyederhanakan analisis pasar dengan menyaring kebisingan dan fluktuasi harga yang kurang penting.
  • Identifikasi tren pasar: Moving Average membantu trader mengidentifikasi tren pasar dengan melihat apakah harga sedang bergerak naik, turun, atau sideways.
  • Identifikasi level support dan resisten: Moving Average dapat digunakan untuk mengidentifikasi level support dan resisten yang dapat digunakan sebagai acuan untuk menempatkan stop loss atau target profit.

Jenis-jenis Moving Average

Ada beberapa jenis Moving Average yang umum digunakan oleh trader. Berikut adalah tiga jenis Moving Average yang paling umum:

1. Simple Moving Average (SMA)

Simple Moving Average adalah jenis Moving Average yang paling sederhana. Metode ini hanya menghitung rata-rata harga dari periode waktu tertentu. Misalnya, SMA 20 akan menghitung harga rata-rata dari 20 candlestick terakhir. SMA memberikan bobot yang sama pada setiap harga dalam periode waktu tersebut.

2. Exponential Moving Average (EMA)

Exponential Moving Average adalah jenis Moving Average yang memberikan bobot lebih besar pada harga terbaru. Metode ini mengurangi bobot secara eksponensial saat harga semakin lama bergerak ke belakang. EMA memberikan perhatian lebih pada pergerakan harga terbaru dan dapat lebih responsif terhadap perubahan harga secara cepat.

3. Weighted Moving Average (WMA)

Weighted Moving Average adalah jenis Moving Average yang memberikan bobot berbeda pada harga-harga dalam periode waktu tertentu. Metode ini memberikan bobot yang lebih tinggi pada harga-harga terbaru. WMA memberikan perhatian lebih pada pergerakan harga terbaru, tetapi tidak seberat EMA.

Cara Menghitung Moving Average dan Contohnya

Untuk menghitung Moving Average, kamu dapat mengikuti langkah-langkah berikut:

  1. Tentukan periode waktu yang ingin kamu gunakan untuk menghitung Moving Average. Periode waktu dapat berupa hari, minggu, bulan, atau periode waktu lainnya tergantung pada preferensimu.
  2. Jumlahkan harga-harga dalam periode waktu tersebut. Misalnya, jika kamu menggunakan periode waktu 5 hari, tambahkan harga-harga dari lima candlestick terakhir.
  3. Bagi hasil penjumlahan dengan jumlah periode waktu yang kamu tentukan. Misalnya, jika kamu menggunakan periode waktu 5 hari, bagi hasil penjumlahan dengan angka 5 untuk mendapatkan Moving Average.

Contoh penghitungan Moving Average menggunakan Simple Moving Average (SMA):

  • Periode waktu yang dipilih: 5 (hari)
  • Data harga: 10, 12, 15, 14, 16

1. Menghitung SMA

(10 + 12 + 15 + 14 + 16) / 5 = 13.4

Jadi, SMA dari data harga tersebut adalah 13.4.

Contoh penghitungan Moving Average menggunakan Exponential Moving Average (EMA):

  • Periode waktu yang dipilih: 5 (hari)
  • Data harga: 10, 12, 15, 14, 16

2. Menghitung EMA

(10 x (2/6)) + (12 x (2/6)) + (15 x (2/6)) + (14 x (2/6)) + (16 x (2/6)) = 13.2

Jadi, EMA dari data harga tersebut adalah 13.2.

Contoh penghitungan Moving Average menggunakan Weighted Moving Average (WMA):

  • Periode waktu yang dipilih: 5 (hari)
  • Data harga: 10, 12, 15, 14, 16

3. Menghitung WMA

(10 x (1/15)) + (12 x (2/15)) + (15 x (3/15)) + (14 x (4/15)) + (16 x (5/15)) = 13.5

Jadi, WMA dari data harga tersebut adalah 13.5.

Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, kamu dapat menghitung Moving Average sesuai dengan preferensimu. Gunakan Moving Average sebagai indikator untuk membantu mendapatkan informasi tentang tren pasar dan level support dan resisten yang penting dalam keputusan tradingmu.

Ringkasan

Moving Average adalah indikator yang populer digunakan oleh trader untuk mengidentifikasi tren pasar dan level support dan resisten. Terdapat beberapa jenis Moving Average, seperti SMA, EMA, dan WMA. Cara menghitung Moving Average melibatkan menentukan periode waktu yang diinginkan, menjumlahkan harga-harga dalam periode waktu tersebut, dan membaginya dengan jumlah periode waktu. Contoh penghitungan Moving Average menggunakan SMA, EMA, dan WMA menunjukkan bagaimana hasil dapat bervariasi tergantung pada jenis Moving Average yang digunakan. Dengan memahami cara menghitung Moving Average, kamu dapat menggunakan indikator ini dengan lebih efektif dalam tradingmu.