Apa itu Moving Average? Cara Menghitung dan Contohnya
Apakah kamu sudah pernah mendengar tentang moving average? Moving average adalah salah satu indikator teknikal paling populer di dunia trading yang digunakan untuk membantu para trader menganalisis pergerakan harga. Moving average menyederhanakan analisis pasar dengan memplot harga rata-rata aset selama periode tertentu pada grafik. Artikel ini akan mengupas secara mendalam mengenai moving average dan cara menghitungnya dengan benar. Yuk, kita bahas lebih lanjut!
Pengertian Moving Average
Moving average adalah indikator teknikal yang digunakan untuk melihat tren pergerakan harga dalam jangka waktu tertentu. Dengan menghilangkan fluktuasi harga jangka pendek, moving average memberikan gambaran yang lebih jelas tentang tren umum di pasar, apakah sedang bullish, bearish, atau bergerak datar. Oleh karena itu, moving average adalah alat yang penting bagi para trader dalam menentukan titik masuk dan keluar dari posisi trading mereka.
Ada berbagai jenis moving average, tetapi tiga jenis utama yang paling umum digunakan adalah Simple Moving Average (SMA), Exponential Moving Average (EMA), dan Weighted Moving Average (WMA). Masing-masing memiliki perbedaan cara menghitung dan sensitivitas terhadap perubahan harga terbaru.
Pentingnya Moving Average
Keuntungan dari moving average adalah penyederhanaan analisis pasar. Dengan memfilter fluktuasi harga yang terjadi dari waktu ke waktu, trader dapat lebih fokus pada tren pasar yang lebih besar. Selain itu, moving average adalah indikator yang berguna dalam menentukan level support dan resisten. Level ini memberikan gambaran area di mana harga mungkin berbalik arah, baik naik maupun turun, sehingga sangat membantu dalam mengambil keputusan trading yang tepat.
Jenis-Jenis Moving Average
- Simple Moving Average (SMA)
SMA menghitung rata-rata harga dari sejumlah periode waktu yang ditentukan, memberikan bobot yang sama pada setiap data harga. Rumus moving average adalah:
SMA = Penjumlahan Harga dalam Periode/Jumlah Periode
Contoh: jika kamu menggunakan SMA 5-hari, kamu cukup menambahkan harga penutupan dari lima hari terakhir dan membaginya dengan lima. Dengan metode ini, moving average adalah representasi rata-rata dari harga dalam periode tersebut, tanpa memperhatikan seberapa lama data harga.
- Exponential Moving Average (EMA)
EMA memberikan bobot lebih besar pada harga terbaru, sehingga lebih responsif terhadap perubahan harga terkini. Rumus moving average ini sedikit lebih kompleks:
EMA = (Harga Terbaru×K) + (EMA Sebelumnya×(1−K))
Di mana K adalah faktor penghalusan, yang ditentukan berdasarkan periode yang digunakan. Karena itu, moving average adalah indikator yang cenderung lebih sensitif terhadap harga terbaru ketika menggunakan EMA.
- Weighted Moving Average (WMA)
Berbeda dengan SMA yang memberikan bobot sama pada setiap harga, Weighted Moving Average adalah indikator yang memberikan bobot lebih besar pada harga-harga terbaru, tetapi secara proporsional berkurang sesuai dengan lamanya data. Dengan demikian, moving average adalah alat yang lebih baik dalam mengidentifikasi perubahan harga terbaru dibandingkan SMA.
Cara Menghitung Moving Average
Untuk menghitung moving average, berikut langkah-langkah berikut yang dapat kamu ikuti:
- Tentukan periode waktu yang ingin kamu gunakan.
- Tambahkan harga-harga aset dalam periode tersebut.
- Bagikan hasil penjumlahan dengan jumlah periode.
Berikut adalah contoh sederhana:
- Penghitungan SMA:
(10 + 12 + 15 + 14 + 16) / 5 = 13.4
- Penghitungan EMA:
(10 x 0.33) + (12 x 0.33) + (15 x 0.33) + (14 x 0.33) + (16 x 0.33) = 13.2
- Penghitungan WMA:
(10 x 1) + (12 x 2) + (15 x 3) + (14 x 4) + (16 x 5) = 13.5
Moving average adalah cara untuk mendapatkan rata-rata yang memberikan indikasi tren secara lebih jelas, tanpa terlalu dipengaruhi oleh pergerakan harga yang acak.
Moving average adalah salah satu indikator teknikal paling populer dalam dunia trading. Moving average adalah alat yang membantu trader mengidentifikasi tren pasar dan level-level support maupun resisten. Tiga jenis moving average yaitu SMA, EMA, dan WMA, masing-masing dengan cara perhitungan yang berbeda dan sensitivitas yang bervariasi terhadap harga. Rumus moving average adalah hal dasar yang harus dipahami trader agar dapat menggunakan indikator ini dengan lebih efektif. Dengan memahami perbedaan dan cara menghitungnya, kamu dapat memanfaatkan moving average sebagai bagian dari strategi trading yang solid.
Baca juga: Menabung 20rb per Hari Dapat Berapa? Ini Jawabannya
Ingin Jadi Ahli Kripto?
Dapatkan pengetahuan eksklusif di sini dan tingkatkan strategi investasi kamu. Download Reku dan mulailah trading dengan percaya diri.
Aplikasi Reku kini tersedia di Android dan App Store. Dengan Reku, kamu bisa mulai investasi di lebih dari 100 aset kripto yang terdaftar. Kenapa Reku jadi pilihan utama bagi jutaan pengguna di Indonesia?
- Transaksi dengan fee rendah
- Mode Pro dan Lightning sesuai preferensi investor
- Staking dengan APY hingga 12.5% di bawah pengawasan BAPPEBTI
- Bisa mulai dengan modal hanya Rp5.000
- Analisa mingguan dari tim Crypto Researcher Reku
Yuk, unduh aplikasinya sekarang dan mulai investasi kripto dengan aman dan nyaman!
Foto diambil dari Freepik.