17 Saham Energi Indonesia & Amerika dan Potensi Investasi

Energi adalah kebutuhan utama dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari bahan bakar kendaraan, listrik, hingga sumber daya untuk industri. Karena peran vital ini, saham energi sering dipandang sebagai pilihan investasi yang menjanjikan. Banyak perusahaan besar dunia yang bergerak di sektor energi, baik itu minyak, gas, maupun energi terbarukan.
Bagi kamu yang ingin memperluas portofolio, mengenal lebih dalam tentang saham energi bisa jadi langkah tepat. Artikel ini akan membahas potensi, risiko, tren masa depan, hingga cara mulai berinvestasi di sektor ini.
Apa itu Saham Energi?
Saham energi adalah saham yang diterbitkan oleh perusahaan yang bergerak di bidang energi, seperti minyak, gas, batu bara, hingga energi terbarukan seperti tenaga surya dan angin. Sektor ini sangat penting karena dunia tidak bisa lepas dari kebutuhan energi.
Contoh perusahaan energi global adalah ExxonMobil, Chevron, dan Shell, sementara di Indonesia ada PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) yang fokus pada energi terbarukan. Investasi di saham energi memberikan peluang keuntungan karena permintaan energi terus meningkat, meski tetap dipengaruhi fluktuasi harga global.
Potensi Investasi Saham Energi
Sektor energi menjadi salah satu pilar penting dalam perekonomian global. Permintaan yang terus meningkat, baik dari industri maupun rumah tangga, membuat saham energi memiliki daya tarik tersendiri bagi para investor.
-
Permintaan Energi yang Stabil
Kebutuhan energi, seperti listrik, minyak, dan gas, terus bertambah seiring pertumbuhan penduduk dan perkembangan teknologi. Hal ini menjadikan saham energi relatif tahan terhadap gejolak ekonomi. -
Peluang dari Energi Terbarukan
Peralihan menuju energi hijau, seperti tenaga surya, angin, dan bioenergi, menciptakan peluang investasi baru. Perusahaan yang berinovasi di bidang ini berpotensi mencatat pertumbuhan signifikan dalam jangka panjang. -
Dividen Menarik
Banyak perusahaan energi, khususnya di sektor minyak dan gas, memiliki tradisi membagikan dividen rutin dengan nilai yang kompetitif, sehingga cocok untuk investor yang mencari pendapatan pasif. -
Diversifikasi Portofolio
Memiliki saham energi dapat membantu investor menyeimbangkan portofolio, terutama di tengah volatilitas sektor lain seperti teknologi atau finansial.
7 Saham Energi di Indonesia
Berikut ini merupakan beberapa saham energi di Indonesia yang terdaftar di BEI :
1. Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO)
Adaro Energy Indonesia merupakan salah satu perusahaan tambang batubara terbesar di Indonesia. Selain fokus pada produksi batubara termal, Adaro juga terus mengembangkan lini bisnis energi terbarukan dan infrastruktur pendukung. Prospek saham ADRO cukup menjanjikan karena diversifikasi bisnisnya yang kuat, termasuk proyek pembangkit listrik dan energi hijau.
2. Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG)
Indo Tambangraya Megah dikenal sebagai salah satu produsen batubara berkualitas tinggi. ITMG memiliki jaringan distribusi yang luas, termasuk ekspor ke berbagai negara Asia. Dengan kinerja keuangan yang solid dan konsistensi dalam membagikan dividen, saham ITMG sering menjadi incaran investor jangka panjang.
3. Bukit Asam Tbk (PTBA)
Bukit Asam adalah perusahaan tambang batubara milik negara (BUMN) yang berperan penting dalam ketahanan energi nasional. Selain batubara, PTBA juga aktif dalam proyek hilirisasi energi dan pengembangan energi terbarukan. Statusnya sebagai BUMN memberi nilai tambah, terutama dalam stabilitas bisnis dan dukungan pemerintah.
4. Indika Energy Tbk (INDY)
Indika Energy memiliki portofolio bisnis yang luas, mulai dari pertambangan batubara hingga jasa energi terintegrasi. Dalam beberapa tahun terakhir, INDY agresif melakukan diversifikasi ke sektor energi baru dan terbarukan, kendaraan listrik, serta digitalisasi. Transformasi ini membuat saham INDY menarik bagi investor yang mencari peluang jangka panjang di luar batubara.
5. Harum Energy Tbk (HRUM)
Harum Energy merupakan perusahaan batubara yang belakangan fokus memperluas bisnisnya ke sektor nikel, salah satu komoditas penting dalam rantai pasokan baterai kendaraan listrik. Diversifikasi ini membuka peluang pertumbuhan baru, menjadikan HRUM sebagai pilihan investasi dengan prospek jangka panjang di sektor energi masa depan.
6. Bayan Resources Tbk (BYAN)
Bayan Resources dikenal dengan efisiensi operasionalnya dan kepemilikan konsesi tambang berkualitas tinggi. BYAN menjadi salah satu perusahaan batubara dengan margin keuntungan yang tinggi. Kinerja sahamnya sering mencatatkan pertumbuhan signifikan, menjadikan BYAN menarik bagi investor yang mengincar capital gain.
7. ABM Investama Tbk (ABMM)
ABM Investama bergerak di bidang energi dan jasa penunjang pertambangan. Keunggulan ABMM terletak pada diversifikasi usaha, mulai dari tambang batubara, kontraktor pertambangan, hingga logistik energi. Kombinasi bisnis yang terintegrasi ini membuat ABMM memiliki potensi pertumbuhan stabil di tengah fluktuasi harga komoditas.
10 Saham Energi Amerika
Selain dari daftar saham energi Indonesia, ada banyak pilihan saham energi yang bisa di beli di pasar saham Amerika. Tidak perlu khawatir karena semua saham berikut bisa kamu beli dari Indonesia saja melalui aplikasi Reku dengan biaya transaksi dan modal rendah. Simak daftar berikut ini.
1. ExxonMobil (XOM)
Exxon Mobil adalah salah satu raksasa minyak dan gas dunia yang kini juga mulai serius masuk ke bisnis energi rendah karbon. Dalam lima tahun terakhir, saham XOM mencatat total return lebih dari 300% termasuk dividen. Perusahaan juga menawarkan yield dividen sekitar 3–4% dengan tradisi pembayaran stabil. Arus kas operasional yang kuat, ditambah program buyback dan dividen senilai puluhan miliar dolar, menunjukkan komitmen Exxon untuk memberikan nilai tambah bagi investor. Selain itu, divisi Low Carbon Solutions mereka mulai mengembangkan hidrogen, penangkapan karbon, dan bahan bakar bersih. Kombinasi bisnis inti energi fosil dan inovasi hijau membuat Exxon menarik sebagai investasi jangka panjang.
Cek harga saham ExxonMobil hari ini →
2. Chevron (CVX)
Chevron dikenal sebagai salah satu perusahaan minyak dan gas dengan rekam jejak dividen yang sangat solid. Dengan yield dividen sekitar 4% dan konsistensi menaikkan pembayaran selama puluhan tahun, saham CVX menjadi pilihan populer bagi investor yang mengutamakan pendapatan pasif. Ditambah lagi, struktur keuangan yang konservatif memberi ketahanan dalam menghadapi fluktuasi harga minyak. Stabilitas, dividen menarik, dan prospek jangka panjang menjadikan Chevron salah satu pilar investasi di sektor energi.
Cek harga saham Chevron hari ini →
3. ConocoPhillips (COP)
ConocoPhillips adalah perusahaan eksplorasi dan produksi minyak serta gas yang berfokus pada proyek ber-margin tinggi. Sebagai pemain “pure play upstream,” COP sangat diuntungkan ketika harga energi naik, karena lonjakan harga langsung tercermin pada peningkatan laba. Karakteristik ini menjadikannya saham dengan potensi return yang signifikan saat pasar energi bullish, meskipun investor perlu siap menghadapi volatilitas yang lebih tinggi.
Cek harga saham ConocoPhillips hari ini →
4. EOG Resources, Inc. (EOG)
EOG adalah salah satu produsen minyak dan gas terbesar di Amerika Serikat yang dikenal efisien dalam operasi shale. Keunggulannya terletak pada kemampuan menekan biaya produksi sehingga tetap kompetitif bahkan ketika harga energi menurun. EOG kerap dipandang sebagai perusahaan yang mampu memberikan pertumbuhan laba stabil berkat efisiensi operasional dan fokus pada aset berkualitas tinggi. Saham ini cocok bagi investor yang mencari eksposur langsung pada tren produksi minyak AS.
Cek harga saham EOG Resources hari ini →
5. Schlumberger Ltd. (SLB)
Schlumberger adalah pemimpin global di bidang jasa layanan energi, termasuk teknologi pengeboran, log sumur, hingga perawatan fasilitas minyak dan gas. Model bisnisnya membuat Schlumberger dapat tumbuh seiring meningkatnya aktivitas eksplorasi di seluruh dunia, terlepas dari siapa yang memproduksi minyak. Diversifikasi geografis serta basis teknologi yang kuat memberikan stabilitas tambahan. Bagi investor, SLB menarik sebagai cara memperoleh keuntungan tidak hanya dari harga minyak, tetapi juga dari meningkatnya kebutuhan layanan energi secara global.
Referensi: sumber industri energi global
Cek harga saham Schlumberger hari ini →
6. The Williams Companies, Inc. (WMB)
Williams fokus pada infrastruktur energi, khususnya jaringan pipa gas alam dan fasilitas pengolahan. Model bisnis berbasis tarif penggunaan membuat pendapatan perusahaan lebih stabil dibanding perusahaan eksplorasi. Dengan gas alam yang semakin penting sebagai energi transisi dari batu bara, Williams berada di posisi strategis untuk jangka panjang. Investor juga bisa mengharapkan dividen stabil berkat sifat bisnisnya yang berbasis kontrak jangka panjang.
Cek harga saham Williams Companies hari ini →
7. Kinder Morgan, Inc. (KMI)
Kinder Morgan adalah salah satu operator infrastruktur energi terbesar di Amerika Utara. Perusahaan ini mengoperasikan jaringan pipa dan fasilitas penyimpanan minyak serta gas dengan pendapatan yang sebagian besar berasal dari kontrak jangka panjang. Hal ini membuat bisnis Kinder Morgan relatif tahan terhadap fluktuasi harga komoditas. Selain itu, perusahaan dikenal rutin memberikan dividen yang menarik, sehingga cocok bagi investor yang mengutamakan pendapatan pasif dengan risiko lebih moderat.
Cek harga saham Kinder Morgan hari ini →
8. Enbridge Inc. (ENB)
Enbridge adalah perusahaan energi asal Kanada dengan jaringan pipa minyak dan gas yang sangat besar, termasuk distribusi ke Amerika Serikat. Perusahaan ini populer di kalangan investor karena membagikan dividen tinggi dan konsisten, menjadikannya salah satu pilihan utama di sektor infrastruktur energi. Dengan posisi sebagai penghubung utama pasokan energi Amerika Utara, Enbridge memiliki basis pendapatan yang stabil, meski tetap menghadapi tantangan regulasi dan kebijakan lingkungan.
Cek harga saham Enbridge hari ini →
9. NextEra Energy, Inc. (NEE)
NextEra adalah salah satu pemimpin global dalam energi terbarukan dan utilitas listrik. Perusahaan ini berhasil mencatatkan pendapatan operasional miliaran dolar per kuartal dan kerap melampaui estimasi laba per saham. Dividen mereka tumbuh sekitar 10% per tahun dengan yield di kisaran 3%, menjadikannya kombinasi unik antara pertumbuhan dan pendapatan stabil. Dengan portofolio yang mencakup listrik konvensional serta proyek energi terbarukan berskala besar, NextEra menjadi representasi ideal dari transisi energi bersih.
Cek harga saham NextEra Energy hari ini →
10. First Solar, Inc. (FSLR)
First Solar adalah perusahaan yang fokus pada produksi panel surya dan solusi fotovoltaik. Tidak seperti perusahaan utilitas, First Solar tidak membayar dividen, tetapi menawarkan potensi pertumbuhan modal yang besar. Permintaan global terhadap energi surya terus meningkat, dan perusahaan ini berada di garis depan dalam inovasi teknologi panel dengan efisiensi lebih tinggi. Bagi investor yang berorientasi pada pertumbuhan jangka panjang, FSLR menjadi salah satu kandidat menarik dalam sektor energi hijau.
Cek harga saham First Solar hari ini →
Tips Investasi Saham Energi
Berinvestasi di sektor energi memiliki peluang besar, tetapi juga tantangan tersendiri karena sektor ini dipengaruhi banyak faktor global. Agar lebih bijak dalam mengambil keputusan, berikut beberapa tips yang bisa diterapkan:
-
Pahami Siklus Energi
Harga saham energi sangat dipengaruhi oleh siklus komoditas seperti minyak, gas, dan batubara. Ketika harga naik, laba perusahaan melonjak, tetapi saat harga turun, risikonya juga besar. Investor perlu memahami dinamika siklus ini sebelum masuk. -
Pilih Perusahaan dengan Diversifikasi
Perusahaan yang tidak hanya bergantung pada energi fosil, tetapi juga masuk ke energi terbarukan, biasanya lebih tahan terhadap perubahan tren global. Diversifikasi ini bisa mengurangi risiko jangka panjang. -
Perhatikan Dividen dan Arus Kas
Banyak perusahaan energi besar rutin membagikan dividen. Pilih saham dengan arus kas kuat dan track record pembayaran dividen stabil agar investasi tidak hanya bergantung pada capital gain. -
Ikuti Tren Transisi Energi
Dunia sedang bergerak menuju energi bersih. Investor perlu memperhatikan perusahaan yang mulai beradaptasi ke arah ini, karena di masa depan transisi energi akan menjadi faktor penting dalam kinerja saham. -
Lakukan Diversifikasi Portofolio
Jangan menaruh semua dana hanya pada satu jenis saham energi. Kombinasikan antara perusahaan energi tradisional, infrastruktur, dan energi terbarukan untuk menyeimbangkan risiko dan potensi keuntungan.
Saham energi adalah salah satu sektor yang penuh potensi karena berhubungan langsung dengan kebutuhan dasar manusia. Namun, sama seperti investasi lain, risiko tetap ada, mulai dari fluktuasi harga hingga perubahan regulasi.
Dengan memahami potensi, risiko, serta tren masa depan, kamu bisa membuat keputusan investasi yang lebih bijak. Jika kamu ingin memperluas portofolio, mempertimbangkan saham energi bisa menjadi langkah strategis untuk jangka panjang.
Yuk Mulai Investasi di Saham AS Sekarang!
Sekarang kamu bisa beli saham AS dari perusahaan ternama seperti Tesla, McDonalds, Google, Apple, hingga Unilever di Reku. Download aplikasi Reku sekarang dan mulai berinvestasi di aset global!