Investasi
Trade Kripto
Futures
Jelajah
Wallet
Learning Hub
Keamanan & Regulasi
Unduh Aplikasi Reku
google-icon

Reku Kampus

Crypto
Saham
Trading
Investasi
Finansial
Teori
Kamus
Tips Investasi Saat Resesi, Strategi Cerdas Kelola Uang di Masa Sulit
Investasi
Bagikan!

Tips Investasi Saat Resesi, Strategi Cerdas Kelola Uang di Masa Sulit

23 September 2025
3 menit membaca
Tips Investasi Saat Resesi, Strategi Cerdas Kelola Uang di Masa Sulit

Resesi sering kali membuat banyak orang panik. Harga-harga naik, daya beli turun, dan ketidakpastian ekonomi bikin orang lebih berhati-hati mengatur uang. Namun, justru di masa sulit inilah investasi saat resesi bisa jadi strategi jangka panjang yang menguntungkan. Dengan langkah yang tepat, uangmu tetap bisa berkembang meski kondisi ekonomi sedang tertekan. Lewat artikel ini, kita akan bahas kenapa investasi saat resesi penting, instrumen apa saja yang aman, serta bagaimana kamu bisa memulai investasi dengan mudah!

Kenapa Investasi Saat Resesi Itu Penting?

Banyak orang berpikir resesi adalah waktu untuk berhenti berinvestasi. Padahal, justru sebaliknya. Ketika harga aset sedang turun, kamu bisa mendapatkan peluang membeli di harga murah.

Beberapa alasan kenapa investasi di saat resesi penting:

  • Nilai aset tertekan → saham, obligasi, atau aset lain sering kali lebih murah.
  • Kesempatan jangka panjang → setelah resesi berakhir, aset biasanya rebound dan nilainya naik kembali.
  • Lindungi daya beli → dengan investasi, uangmu tidak tergerus inflasi sepenuhnya.

Artinya, resesi bukan sekadar tantangan, tapi juga peluang untuk memperkuat fondasi keuanganmu.

Instrumen Investasi yang Aman Saat Resesi

Setiap orang punya profil risiko berbeda, tapi ada beberapa instrumen yang dianggap lebih aman saat ekonomi tidak stabil.

1. Emas

Sejak dulu, emas dikenal sebagai aset lindung nilai. Saat harga saham anjlok, emas sering kali tetap stabil atau bahkan naik.

2. Obligasi Pemerintah

Instrumen ini cocok buat kamu yang ingin stabilitas. Obligasi, terutama yang diterbitkan pemerintah, punya risiko lebih rendah dibanding saham.

3. Saham Perusahaan Blue Chip

Investasi saat resesi bukan berarti kamu harus menjauh dari saham. Saham perusahaan besar yang punya fundamental kuat justru cenderung tahan banting dan bisa pulih lebih cepat.

4. Reksa Dana Pasar Uang

Buat pemula, reksa dana pasar uang bisa jadi pilihan. Risikonya rendah dan cocok untuk menunggu momentum sebelum masuk ke aset berisiko lebih tinggi.

Strategi Investasi Saat Resesi

Hanya tahu instrumennya tidak cukup, kamu juga perlu strategi. Berikut beberapa tips yang bisa kamu ikuti:

1. Diversifikasi portofolio

Jangan taruh semua uangmu di satu aset. Campurkan saham, emas, dan obligasi untuk menyeimbangkan risiko.

2. Dollar-cost averaging (DCA)

Tetap beli aset secara rutin dengan nominal tetap, meski harganya turun atau naik. Strategi ini bikin kamu tidak terlalu khawatir dengan fluktuasi pasar.

3. Fokus jangka panjang

Resesi biasanya hanya berlangsung beberapa tahun. Tapi kalau kamu punya horizon investasi 5–10 tahun, peluang keuntungan tetap terbuka lebar.

4. Pilih platform yang aman dan transparan

Kalau mau masuk ke saham Amerika atau kripto, pastikan kamu pakai platform terpercaya seperti Reku yang punya izin resmi.

Bagaimana Cara Investasi Saham Amerika Saat Resesi?

Salah satu peluang terbesar saat resesi adalah membeli saham perusahaan besar di Amerika, terutama yang terdaftar di bursa seperti NASDAQ dan NYSE.

Lewat Reku, kamu bisa beli saham Amerika dengan mudah tanpa harus repot buka rekening di luar negeri. Beberapa keuntungan beli saham lewat Reku:

  1. Akses langsung ke saham global → termasuk perusahaan raksasa seperti Apple, Tesla, atau Microsoft.
  2. Modal terjangkau → kamu bisa mulai dengan jumlah kecil, tidak perlu beli 1 lot penuh.
  3. Aplikasi simpel → cocok untuk pemula, semua proses transaksi transparan.

Dengan cara ini, investasi di saat resesi bisa lebih terarah dan menguntungkan.

👉 Tertarik mencoba? Cek langsung di beli saham Amerika.

Kesalahan yang Harus Dihindari Saat Resesi

Selain tahu strategi, kamu juga perlu menghindari beberapa kesalahan umum berikut:

1. Menjual semua aset karena panik

Banyak orang buru-buru jual ketika harga turun, padahal harga bisa naik lagi setelah ekonomi pulih.

2. Tidak punya dana darurat

Sebelum berinvestasi, pastikan kamu punya tabungan minimal 3–6 bulan biaya hidup untuk berjaga-jaga.

3. Ikut-ikutan tren tanpa riset

Resesi sering memunculkan banyak spekulasi. Jangan mudah tergoda aset yang lagi naik tanpa memahami risikonya.

4. Fokus ke jangka pendek

Investasi saat resesi bukan soal cepat kaya, tapi soal strategi jangka panjang.

Resesi memang menantang, tapi juga membuka peluang bagi kamu yang cerdas mengatur strategi. Dengan memilih instrumen yang tepat seperti emas, obligasi, atau saham blue chip, serta memanfaatkan platform aman seperti Reku untuk beli saham Amerika, investasi saat resesi bisa jadi langkah cerdas menjaga sekaligus mengembangkan asetmu.

Jadi, jangan hanya menunggu resesi berakhir. Mulailah atur strategi dari sekarang, biar kondisi ekonomi apapun, keuanganmu tetap tangguh.

Yuk Mulai Investasi di Saham AS Sekarang! 

Sekarang kamu bisa beli saham AS dari perusahaan ternama seperti Tesla, McDonalds, Google, Apple, hingga Unilever di Reku. Download aplikasi Reku sekarang dan mulai berinvestasi di aset global!

 

Kasih Maharani
PenulisKasih Maharani
Bagikan!
Artikel Terkait
    Apakah Crypto Selain Bitcoin Layak Untuk Diinvestasikan?
  1. Apakah Crypto Selain Bitcoin Layak Untuk Diinvestasikan?
  2. 24 September 2025
    1 menit membaca
    Investasi
    Punya Uang 200 Juta Investasi Apa? Begini Cara Cerdas Mengembangkannya
  3. Punya Uang 200 Juta Investasi Apa? Begini Cara Cerdas Mengembangkannya
  4. 23 September 2025
    1 menit membaca
    Investasi
Analisis
Liat analisis pasar hingga makro secara mendalam dan lengkap
Blog
Pelajari lebih lanjut strategi investasi dan serba-serbi dunia finansial
FAQ
Cari tahu berbagai berita kripto dan saham terbaru
Market
Mulai jelajahi dan investasi aset Crypto dan Saham AS di Reku