
Bagi kamu yang tertarik dengan dunia investasi, khususnya di pasar obligasi, ada satu istilah yang wajib dipahami: yield to maturity (YTM). Dalam bahasa sederhana, yield to maturity adalah tingkat keuntungan yang kamu dapatkan jika memegang obligasi hingga jatuh tempo.
Memahami YTM sangat penting karena membantu kamu mengevaluasi potensi keuntungan dari obligasi dan membandingkannya dengan instrumen investasi lainnya. Artikel ini akan membahas yield to maturity, cara kerjanya, dan bagaimana konsep ini dapat membantu kamu membuat keputusan investasi yang lebih baik.
Apa Itu Yield to Maturity?
Secara sederhana, yield to maturity adalah tingkat pengembalian tahunan yang diharapkan jika kamu membeli obligasi dan menahannya hingga jatuh tempo. Nilai ini mencakup semua pembayaran bunga (kupon) dan potensi keuntungan atau kerugian dari selisih harga pembelian dan nilai nominal obligasi saat jatuh tempo.
Sebagai contoh, jika kamu membeli obligasi seharga Rp950.000 dengan nilai nominal Rp1.000.000 dan bunga tahunan 5%, YTM akan menghitung keuntungan total yang kamu peroleh selama masa obligasi tersebut berjalan.
YTM mencerminkan tingkat pengembalian yang lebih akurat karena mempertimbangkan:
- Harga pasar obligasi saat ini.
- Jumlah kupon tahunan.
- Nilai nominal obligasi.
- Waktu yang tersisa hingga jatuh tempo.
Mengapa Yield to Maturity Penting dalam Investasi?
Yield to maturity adalah indikator yang sangat berguna bagi investor obligasi karena memberikan gambaran lengkap tentang potensi keuntungan dari investasi tersebut. Berikut beberapa alasan mengapa YTM penting:
1. Membantu Perbandingan Antar Obligasi
Dengan YTM, kamu bisa membandingkan berbagai obligasi, baik yang memiliki tenor berbeda, tingkat bunga berbeda, maupun harga pasar yang bervariasi.
2. Mengukur Risiko dan Keuntungan
YTM membantu kamu memahami apakah obligasi tertentu menawarkan keuntungan yang sepadan dengan risiko yang diambil.
3. Menyusun Portofolio Investasi
Investor biasanya menggunakan YTM untuk memastikan bahwa obligasi yang mereka pilih sesuai dengan target pengembalian yang diinginkan.
Cara Menghitung Yield to Maturity
Menghitung YTM bisa cukup rumit karena memerlukan rumus matematika yang melibatkan iterasi. Namun, secara umum, berikut adalah formula dasar:
YTM = (C + (F – P) / N) / ((F + P) / 2)
Keterangan:
- C = Kupon tahunan (bunga).
- F = Nilai nominal obligasi (face value).
- P = Harga pasar obligasi saat ini.
- N = Sisa waktu hingga jatuh tempo.
Contoh Perhitungan
Kamu membeli obligasi dengan:
- Harga pasar: Rp950.000
- Nilai nominal: Rp1.000.000
- Kupon tahunan: Rp50.000 (5%)
- Sisa waktu: 5 tahun
Masukkan angka tersebut ke rumus:
YTM = (Rp50.000 + (Rp1.000.000 – Rp950.000) / 5) / ((Rp1.000.000 + Rp950.000) / 2)
YTM ≈ 5,61%
Hasil ini menunjukkan bahwa jika kamu memegang obligasi tersebut hingga jatuh tempo, tingkat pengembalian tahunan kamu sekitar 5,61%.
Faktor yang Mempengaruhi Yield to Maturity
Beberapa faktor yang mempengaruhi Yield to maturity adalah sebagai berikut:
1. Harga Pasar Obligasi
Jika harga pasar lebih rendah dari nilai nominal, YTM akan lebih tinggi dari tingkat bunga obligasi. Sebaliknya, jika harga pasar lebih tinggi dari nilai nominal, YTM akan lebih rendah.
2. Waktu Hingga Jatuh Tempo
Obligasi dengan tenor lebih panjang biasanya memiliki YTM yang lebih tinggi karena risiko yang lebih besar, seperti inflasi atau ketidakstabilan pasar.
3. Tingkat Bunga Pasar
Ketika tingkat bunga pasar naik, harga obligasi cenderung turun, yang dapat meningkatkan YTM.
4. Risiko Kredit
Obligasi dengan risiko kredit yang lebih tinggi sering menawarkan YTM lebih tinggi sebagai kompensasi atas risiko tersebut.
Baca juga: Apa Itu Yield Farming?
Kelebihan Yield to Maturity
- Memberikan gambaran lengkap tentang potensi keuntungan obligasi.
- Membantu investor membandingkan berbagai obligasi dengan cara yang terstandar.
- Menghitung keuntungan total hingga jatuh tempo, termasuk kupon dan capital gain.
Kekurangan Yield to Maturity
- Tidak memperhitungkan potensi reinvestasi kupon dengan tingkat bunga yang berbeda.
- Penghitungan YTM cukup rumit dan sering memerlukan bantuan kalkulator keuangan.
Cara Memanfaatkan Yield to Maturity dalam Investasi
Beberapa cara untuk memanfaatkan Yield to maturity adalah sebagai berikut:
- Bandingkan dengan Tingkat Bunga Pasar
Gunakan YTM untuk mengevaluasi apakah obligasi tertentu menawarkan pengembalian yang kompetitif dibandingkan instrumen lainnya.
- Perhatikan Durasi dan Risiko
Jangan hanya fokus pada YTM tinggi. Pastikan obligasi tersebut sesuai dengan toleransi risiko dan tujuan investasi kamu.
- Gunakan untuk Diversifikasi
Pilih obligasi dengan YTM yang berbeda untuk mengelola risiko dan mengoptimalkan hasil portofolio kamu.
Yield to maturity adalah alat penting bagi kamu yang ingin memahami potensi keuntungan obligasi secara lebih menyeluruh. Dengan mempertimbangkan faktor seperti harga pasar, kupon, dan tenor, YTM memberikan gambaran lengkap tentang pengembalian investasi obligasi yang kamu miliki.
Sebelum berinvestasi, pastikan kamu memahami cara kerja YTM dan bagaimana hal ini memengaruhi keputusan finansialmu. Dengan begitu, kamu bisa lebih percaya diri dalam memilih instrumen investasi yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan finansial kamu.
Yuk Mulai Investasi di Saham AS Sekarang!
Sekarang kamu bisa beli saham AS dari perusahaan ternama seperti Tesla, McDonalds, Google, Apple, hingga Unilever di Reku. Download aplikasi Reku sekarang dan mulai berinvestasi di aset global!