Invest
Trade Crypto
Futures
Explore
Wallet
Learning Hub
Regulation & Security
Download Reku Apps
google-icon

Analysis

Publikasi (Deep Dives)
Analisa Kripto
Analisa Makro
Ringkasan Reku
Update Saham AS
Analisa Saham AS
Update Kripto
Akankah Bitcoin BTC Jatuh di Bawah $65K?
Analisa Kripto
Share!

Akankah Bitcoin BTC Jatuh di Bawah $65K?

17 March 2025
4 min read
Akankah Bitcoin BTC Jatuh di Bawah $65K?

Bitcoin kembali berada di bawah tekanan setelah ekonom dan pendukung emas, Peter Schiff, memperingatkan bahwa jika Nasdaq Composite mengalami penurunan lebih lanjut, harga Bitcoin bisa turun drastis hingga di bawah $65.000. Menurut Schiff, jika Nasdaq memasuki pasar bearish dan kehilangan 20% nilainya, maka Bitcoin bisa turun lebih jauh, bahkan dalam skenario terburuk bisa mencapai $20.000 atau lebih rendah lagi.​

Dalam sebuah unggahan di platform X (sebelumnya Twitter) pada 16 Maret, Schiff menyoroti korelasi historis antara Bitcoin dan Nasdaq. Ia menjelaskan bahwa jika koreksi 12% pada Nasdaq dapat menyebabkan penurunan Bitcoin hingga 24%, maka penurunan Nasdaq sebesar 20% bisa mendorong Bitcoin turun hingga kisaran $65.000. Namun, Schiff mengingatkan bahwa dalam pasar bearish, penurunan bisa jauh lebih besar, seperti yang pernah terjadi pada gelembung Dot-com tahun 2000, krisis keuangan 2008, dan kejatuhan pasar akibat pandemi COVID-19 pada 2020.​

Emas Menguat, Bitcoin Terpuruk

Schiff juga menekankan perbedaan performa antara emas dan Bitcoin. Sejak puncak Nasdaq pada Desember 2023, harga emas telah melonjak sekitar 13%. Ia memprediksi jika tren ini terus berlanjut dan pasar saham mengalami kemerosotan, harga emas bisa melampaui $3.800, terutama jika dolar AS mengalami pelemahan.​

Menurut Schiff, divergensi antara emas dan Bitcoin ini dapat merusak kredibilitas Bitcoin sebagai penyimpan nilai, sekaligus membuatnya semakin sulit untuk diadopsi oleh pemerintah sebagai cadangan strategis.​

Investor ETF Mungkin Akan Membuang Bitcoin

Selain itu, Schiff juga memperingatkan potensi aksi jual besar-besaran dari investor ETF Bitcoin jika kondisi pasar terus memburuk. Ia berpendapat bahwa investor yang awalnya tertarik dengan Bitcoin karena produk ETF bisa mulai melepas kepemilikannya, yang dapat mempercepat kejatuhan harga.​

“Dengan tekanan jual yang begitu besar, akan sulit bagi MicroStrategy (MSTR) untuk menjual cukup Bitcoin guna menghindari kebangkrutan,” klaim Schiff, merujuk pada strategi akumulasi Bitcoin yang dilakukan oleh Michael Saylor.​

Meskipun Schiff kemudian mengklarifikasi bahwa pernyataannya bukanlah sebuah analisis serius, ia tetap menegaskan bahwa jika Nasdaq turun 20%, Bitcoin kemungkinan besar akan diperdagangkan di bawah $65.000.​

Bitcoin dalam Fase Koreksi: Sentimen Pasar Menurun

Bitcoin saat ini masih dalam fase koreksi setelah mengalami tekanan likuidasi besar-besaran. Data dari CryptoQuant menunjukkan bahwa open interest Bitcoin sempat menyentuh $33 miliar pada 17 Januari, sebelum mengalami penurunan drastis sebesar $10 miliar antara 20 Februari hingga 4 Maret. Penurunan ini menandakan adanya reset pasar yang sering kali menjadi pertanda bagi pemulihan harga berikutnya.​

Beberapa analis tetap optimis terhadap tren jangka panjang Bitcoin. Menurut Timothy Peterson, April dan Oktober sering menjadi bulan dengan kenaikan harga terbesar bagi Bitcoin. Model “Lowest Price Forward” miliknya menunjukkan bahwa harga dasar Bitcoin saat ini telah meningkat ke $69.000 dengan probabilitas 95% untuk bertahan di level ini.​

Namun, Benjamin Cowen dari Into The Cryptoverse memperingatkan bahwa jika Bitcoin turun di bawah level tertinggi tahun 2024 di kisaran $70.000-an, struktur pasar bullish bisa terganggu. Jika harga Bitcoin turun ke kisaran $60.000-an, kemungkinan besar tren bullish akan berakhir.​

Indeks Ketakutan Bitcoin Turun ke 30 Saat BTC Merosot dari $100K ke $77K

Sentimen pasar Bitcoin semakin memburuk setelah indeks Fear & Greed turun ke level “Fear” di angka 30, yang menunjukkan peningkatan kekhawatiran investor. Pergerakan ini terjadi seiring dengan koreksi tajam Bitcoin dari level tertinggi sepanjang masa $100.000 ke $77.000 dalam waktu singkat.​

Indeks Fear & Greed telah menjadi indikator yang sering digunakan untuk memprediksi pergerakan harga Bitcoin.Sejarah menunjukkan bahwa level “Fear” yang ekstrem sering kali mendahului pemulihan harga besar-besaran. Namun, jika sentimen pasar terus melemah dan indeks turun lebih jauh di bawah 20, maka Bitcoin berisiko mengalami tekanan jual yang lebih dalam.​

Dalam beberapa siklus sebelumnya, level “Fear” yang ekstrem sering kali bertepatan dengan titik terendah pasar, sebelum terjadi rebound besar. Pada tahun 2020, indeks ini sempat turun ke bawah 10 ketika Bitcoin anjlok ke $4.000 sebelum akhirnya pulih ke level tertinggi baru. Hal serupa juga terjadi pada tahun 2022 saat pasar crypto mengalami penurunan akibat kebangkrutan perusahaan besar seperti FTX dan Terra.​

Analis pasar memperkirakan bahwa selama Bitcoin tetap bertahan di atas $80.000, ada peluang pemulihan dalam beberapa bulan ke depan. Namun, jika harga turun lebih jauh di bawah $77.000 dan indeks ketakutan semakin dalam, potensi koreksi lebih tajam masih mungkin terjadi.​

Optimisme Tetap Ada di Kalangan Pendukung Bitcoin

Meskipun terjadi koreksi, banyak investor masih optimis dengan potensi Bitcoin di masa depan. Beberapa prediksi bullish yang masih bertahan, antara lain:​

  • Tim Draper tetap pada prediksi harga Bitcoin mencapai $250.000 pada 2025.​
  • Tom Lee memperkirakan Bitcoin akan menjadi aset dengan performa terbaik tahun ini.​
  • Standard Chartered memproyeksikan Bitcoin bisa mencapai $500.000 di masa depan.​
  • Michael Saylor bahkan berani memperkirakan harga Bitcoin akan mencapai $13 juta di 2045.

Cek Harga BTC Hari Ini!

 

Disclaimer: Analisa market ini adalah hal yang bersifat informasional. Ini bukan merupakan tawaran untuk menjual atau ajakan untuk membeli atau menjual aset kripto apa pun di PT Rekeningku Dotcom Indonesia, perusahaan yang dibatasi oleh pihak atau entitas lain yang diorganisir, dikendalikan, atau dikelola oleh Reku, dan oleh karena itu tidak dapat diandalkan penuh sehubungan dengan pembelian atau penjualan aset kripto.

Dengan melakukan perdagangan aset kripto berarti nasabah sudah mengetahui ada unsur resiko di dalam aktivitas tersebut. Perubahan harga aset kripto sangat fluktuatif. Diharapkan menggunakan analisa cermat sebelum melakukan aktivitas membeli atau menjual aset kripto. Kami tidak memaksa nasabah untuk melakukan jual-beli aset kripto sebagai investasi atau mencari keuntungan, yang berarti semua aktivitas perdagangan merupakan keputusan individu dari pengguna.

AuthorAndri Fauzan
Share!
Analysis
Find out the latest Crypto analysis info
Blog
Learn more about crypto
FAQ
Find out the latest Crypto and Stock news
Market
Start exploring and investing in Crypto assets and US Stocks on Reku