Invest
Trade Crypto
Futures
Explore
Wallet
Learning Hub
Regulation & Security
Download Reku Apps
google-icon

Analysis

Analisa Makro
Ringkasan Reku
Update Saham AS
Analisa Saham AS
Update Kripto
Publikasi (Deep Dives)
Analisa Kripto
Delta Airlines Terpukul Tarif Trump, Pangkas Proyeksi Tahun 2025
Update Saham AS
Share!

Delta Airlines Terpukul Tarif Trump, Pangkas Proyeksi Tahun 2025

11 April 2025
3 min read
Delta Airlines Terpukul Tarif Trump, Pangkas Proyeksi Tahun 2025

Kebijakan dagang Amerika Serikat kembali jadi sorotan, kali ini dari industri penerbangan. Delta Air Lines, salah satu maskapai terbesar di dunia, secara terang-terangan menyatakan bahwa tarif impor yang diberlakukan oleh Presiden Donald Trump berdampak negatif pada kinerja perusahaan. CEO Delta, Ed Bastian, bahkan menyebut kebijakan tersebut sebagai “pendekatan yang keliru”, menegaskan betapa seriusnya dampak yang dirasakan.

📉 Panduan 2025 Dicabut, Pertumbuhan Dikoreksi

Dalam laporan keuangan terbarunya, Delta menyatakan bahwa mereka tidak dapat lagi menjamin panduan keuangan untuk tahun 2025. Selain itu, perusahaan juga memangkas rencana pertumbuhan kapasitas, sebagai respons atas melemahnya permintaan dan ketidakpastian global yang meningkat. Bahkan sebelum ini, Delta sudah menurunkan proyeksi Q1 karena pemesanan tiket yang lebih rendah dari perkiraan.

“Dengan ketidakpastian ekonomi global akibat tensi perdagangan, pertumbuhan melambat,” ujar Bastian. “Kami akan fokus menjaga margin keuntungan dan arus kas dengan mengendalikan hal-hal yang bisa kami atur.”

Analis dari TD Cowen menyebutkan bahwa langkah Delta ini kemungkinan hanyalah yang pertama dari serangkaian pemangkasan kapasitas yang akan diumumkan maskapai lain sepanjang kuartal ini. Beberapa rute seperti ke Kanada dan Meksiko disebut menjadi target pengurangan karena menurunnya permintaan penumpang, terutama dari segmen perjalanan pribadi (visiting friends and family).

Cek Harga Saham Delta Air Disini!

🛫 Tarif Menekan Industri Dirgantara dan Investasi Armada

Tak hanya berdampak pada permintaan penumpang, tarif yang diberlakukan juga berimbas pada biaya produksi dan pengadaan armada. Delta menyatakan akan menunda pengiriman pesawat dari Airbus yang terdampak tarif. Meskipun Airbus memiliki pabrik perakitan di Mobile, Alabama, banyak komponen utama masih diimpor dari Eropa dan negara lain — menjadikannya rentan terhadap lonjakan bea masuk.

Situasi ini menciptakan ketidakpastian besar, terutama bagi maskapai yang tengah melakukan ekspansi atau pembaruan armada. Retaliasi dari negara lain atas tarif AS juga bisa memperparah tekanan biaya di industri penerbangan, yang sudah dikenal memiliki margin tipis.

📊 Kinerja Kuartal 1: Lebih Baik dari Ekspektasi, Tapi Tekanan Masih Besar

Meski menghadapi tantangan struktural, Delta berhasil mencatatkan hasil yang cukup positif:

  • Pendapatan bersih Q1: $240 juta, naik signifikan dari $37 juta pada periode yang sama tahun lalu

  • EPS (adjusted): 46 sen, mengalahkan konsensus pasar yang memperkirakan 38 sen

  • Pendapatan (adjusted): $12.98 miliar, naik 3% YoY, sesuai ekspektasi

Namun, saham Delta masih melemah hampir 27% year-to-date, meskipun sempat menguat lebih dari 23% setelah Trump mengumumkan bahwa sebagian tarif akan ditunda selama 90 hari.

🔍 Analisis: Apa Implikasinya untuk Maskapai AS?

  1. Ketidakpastian Regulasi = Ketidakpastian Bisnis
    Industri maskapai sangat bergantung pada kestabilan biaya dan prediktabilitas rantai pasok. Ketika tarif membuat harga komponen dan pesawat naik, strategi ekspansi bisa tertunda.

  2. Margin dan Cash Flow Jadi Fokus
    Di tengah pertumbuhan yang melambat, Delta menunjukkan bahwa menjaga profitabilitas lebih penting dari sekadar mengejar volume penumpang. Strategi ini bisa jadi akan ditiru maskapai lain.

  3. Indikasi Awal Tren Penyesuaian di Industri?
    Dengan Delta menjadi pelapor awal, langkah ini kemungkinan akan diikuti oleh United, American Airlines, dan Southwest — memberi sinyal bahwa seluruh sektor penerbangan sedang memasuki fase adaptasi baru.

  4. Risiko Struktural Jangka Panjang
    Jika kebijakan tarif terus diberlakukan tanpa kepastian jangka panjang, maka akan timbul efek domino terhadap investasi, pembelian pesawat, dan efisiensi operasional maskapai di AS.


Delta kini berdiri di titik kritis: menyeimbangkan efisiensi operasional, menjaga arus kas, dan menghadapi tekanan geopolitik yang memengaruhi permintaan dan pasokan. Kebijakan tarif bukan lagi sekadar isu makroekonomi — tapi telah menjadi realitas operasional bagi pemain besar di sektor penerbangan global.

Yuk Mulai Investasi di Saham AS Sekarang!

Sekarang kamu bisa beli saham AS dari perusahaan ternama seperti NVIDIA, Intel, AMD, Google, Apple, hingga Unilever di Reku. Download aplikasi Reku sekarang dan mulai berinvestasi di aset global!

Disclaimer: Analisa market ini adalah hal yang bersifat informasional. Ini bukan merupakan tawaran untuk menjual atau ajakan untuk membeli atau menjual aset kripto dan saham AS apa pun di PT Rekeningku Dotcom Indonesia, perusahaan yang dibatasi oleh pihak atau entitas lain yang diorganisir, dikendalikan, atau dikelola oleh Reku, dan oleh karena itu tidak dapat diandalkan penuh sehubungan dengan pembelian atau penjualan aset kripto dan saham AS.

Dengan melakukan perdagangan aset kripto dan saham AS berarti nasabah sudah mengetahui ada unsur resiko di dalam aktivitas tersebut. Perubahan harga aset kripto sangat fluktuatif. Diharapkan menggunakan analisa cermat sebelum melakukan aktivitas membeli atau menjual aset kripto dan saham AS. Kami tidak memaksa nasabah untuk melakukan jual-beli aset kripto dan saham AS sebagai investasi atau mencari keuntungan, yang berarti semua aktivitas perdagangan merupakan keputusan individu dari pengguna.

Mike
AuthorMike
Share!
Analysis
Find out the latest Crypto analysis info
Blog
Learn more about crypto
FAQ
Find out the latest Crypto and Stock news
Market
Start exploring and investing in Crypto assets and US Stocks on Reku