Google vs Microsoft: Siapa yang Lebih Unggul?

Di dunia teknologi yang terus berubah cepat, dua raksasa—Alphabet (induk dari Google) dan Microsoft—terus bersaing dalam menciptakan inovasi, memperluas dominasi pasar, dan membentuk masa depan digital. Keduanya bukan hanya nama besar, tapi juga simbol kekuatan dan pengaruh dalam dunia modern.
Namun, di tengah persaingan yang semakin ketat, muncul pertanyaan besar: Google atau Microsoft—mana yang lebih unggul? Mari kita bedah lebih dalam, mulai dari struktur perusahaan, budaya kerja, performa keuangan, hingga masa depan inovasi mereka.
📌 Sekilas Perusahaan
Alphabet, yang berbasis di Mountain View, California, dikenal luas melalui mesin pencarinya: Google. Tapi perusahaan ini lebih dari itu—dengan portofolio seperti YouTube, Android, Google Cloud, dan Waymo, Alphabet menempatkan fokus besar pada AI dan cloud computing. Dalam industri periklanan digital, Google tetap jadi penguasa.
Sementara itu, Microsoft, yang bermarkas di Redmond, Washington, merupakan pionir dalam perangkat lunak dan enterprise solutions. Dikenal lewat Windows OS dan Microsoft Office, kini Microsoft juga mendominasi cloud dengan Azure, merambah ke gaming lewat Xbox, dan menyatukan semuanya lewat Microsoft 365.
Meski Google “baru” berusia 27 tahun, dan Microsoft merayakan ulang tahunnya yang ke-50 tahun ini, keduanya sangat relevan di era modern. 🎉
Cek Harga Saham Microsoft Disini!
💼 Budaya Perusahaan & Brand
Menurut Interbrand di tahun 2025:
Microsoft berada di peringkat ke-2 perusahaan paling bernilai di dunia dan Google menempati posisi ke-4
Dari sisi internal, karyawan pun memberikan penghargaan tinggi. Forbes menobatkan Microsoft sebagai perusahaan terbaik untuk bekerja di dunia, menggeser Alphabet yang sebelumnya berada di posisi puncak.
Microsoft memiliki 220.000 karyawan, sementara Alphabet sekitar 182.000—tapi soal kepuasan kerja dan kultur, Microsoft saat ini unggul.
🤵 Pertarungan CEO: Nadella vs Pichai
Dua tokoh besar dari India memimpin perusahaan ini:
- Sundar Pichai (Alphabet)
- Satya Nadella (Microsoft)
Satya Nadella, yang dikenal membawa transformasi budaya dari “know-it-all” menjadi “learn-it-all”, unggul dalam approval rate (90% vs 76%) dan pertumbuhan market cap sejak menjabat: $2,5 triliun untuk Microsoft dibanding $1,39 triliun untuk Alphabet.
Keduanya visioner, ramah, dan dihormati. Tapi dari sisi efektivitas bisnis, banyak pihak menilai Nadella memimpin lebih agresif dalam strategi dan inovasi.
💰 Performa Keuangan: Siapa Lebih Kuat?
Alphabet Q4 FY24:
- Pendapatan naik 12% YoY
- Didukung oleh pertumbuhan iklan (Google Ads & YouTube) dan Google Cloud
- Laba bersih meningkat tajam, berkat efisiensi biaya dan investasi strategis di AI
Microsoft Q2 FY25:
- Pendapatan naik 12% YoY juga
- Kinerja cemerlang dari Azure (naik 19%), Office 365, dan divisi gaming
- Posisi keuangan makin solid karena dominasi di sektor enterprise
Baik Alphabet maupun Microsoft menunjukkan performa luar biasa.
Cek Harga Saham Google Disini!
📊 Valuasi dan Pasar Saham
Per 30 Maret 2025:
Microsoft adalah perusahaan ke-2 terbesar di S&P 500 (market cap $2,82 triliun)
Alphabet berada di posisi ke-7 ($1,89 triliun)
Dari sisi valuasi:
Forward P/E: Alphabet = 17.31 | Microsoft = 25.35
Price-to-Sales: Alphabet = 5.59 | Microsoft = 10.81
Meskipun valuasi Microsoft lebih tinggi, ini mencerminkan ekspektasi pertumbuhan yang lebih besar. Namun, keduanya mengalami penurunan harga saham: Alphabet -24%, Microsoft -15% sejak puncak 2024.
Faktor penyebab? Persaingan AI semakin memanas, terutama setelah efek besar dari OpenAI dan ChatGPT, serta tensi geopolitik yang mengganggu kepercayaan investor global terhadap raksasa teknologi AS.
⚠️ Risiko Perusahaan
Keduanya tidak kebal dari risiko.
Alphabet:
- Dikhawatirkan mengalami “momen Kodak” karena generasi muda lebih memilih ChatGPT dibanding Google Search
- AI brand Gemini masih kalah populer dibanding ChatGPT
- Ketergantungan pada model iklan bisa terganggu jika tren bergeser
Microsoft:
- Valuasi tinggi menjadikannya rawan koreksi bila pertumbuhan melambat
- Ekonomi global yang melemah bisa mengurangi belanja IT
- Hype AI bisa mereda dan memicu penurunan permintaan
🚀 Masa Depan & Inovasi
Alphabet unggul di:
- AI generatif
- Quantum computing
- Autonomous driving (Waymo)
Microsoft unggul di:
- Enterprise AI (Copilot, Dynamics 365)
- Mixed reality (HoloLens)
- Quantum processor (Majorana)
Kedua perusahaan memimpin di bidang teknologi masa depan.
📌 Kesimpulan
Alphabet dan Microsoft bukan hanya pemimpin industri—mereka adalah arsitek masa depan digital kita.
Google/Alphabet tetap kuat di bidang iklan dan produk konsumen.
Microsoft unggul di cloud, enterprise, dan transformasi digital.
Pilihan antara keduanya tergantung tujuan Anda—apakah Anda lebih percaya pada kekuatan consumer platform atau enterprise innovation?
Yuk Mulai Investasi di Saham AS Sekarang!
Sekarang kamu bisa beli saham AS dari perusahaan ternama seperti NVIDIA, Intel, AMD, Google, Apple, hingga Unilever di Reku. Download aplikasi Reku sekarang dan mulai berinvestasi di aset global!
Disclaimer: Analisa market ini adalah hal yang bersifat informasional. Ini bukan merupakan tawaran untuk menjual atau ajakan untuk membeli atau menjual aset kripto dan saham AS apa pun di PT Rekeningku Dotcom Indonesia, perusahaan yang dibatasi oleh pihak atau entitas lain yang diorganisir, dikendalikan, atau dikelola oleh Reku, dan oleh karena itu tidak dapat diandalkan penuh sehubungan dengan pembelian atau penjualan aset kripto dan saham AS.
Dengan melakukan perdagangan aset kripto dan saham AS berarti nasabah sudah mengetahui ada unsur resiko di dalam aktivitas tersebut. Perubahan harga aset kripto sangat fluktuatif. Diharapkan menggunakan analisa cermat sebelum melakukan aktivitas membeli atau menjual aset kripto dan saham AS. Kami tidak memaksa nasabah untuk melakukan jual-beli aset kripto dan saham AS sebagai investasi atau mencari keuntungan, yang berarti semua aktivitas perdagangan merupakan keputusan individu dari pengguna.