Minyak Dunia Turun, Saatnya Berinvestasi di Saham Minyak atau Beralih ke EV?

Harga minyak yang turun membawa dampak yang signifikan, baik bagi negara penghasil minyak maupun negara pengimpor minyak. Bagi negara pengimpor, harga minyak yang lebih rendah berarti penghematan biaya energi untuk transportasi dan industri, sedangkan bagi negara penghasil minyak, hal ini dapat menyebabkan kesulitan dalam menyeimbangkan anggaran mereka. Artikel ini akan membahas penyebab penurunan harga minyak serta dampaknya bagi pasar saham, terutama saham minyak dan kendaraan listrik (EV).
Penurunan Harga Minyak Setelah Pelantikan Trump 2025
Pada saat pelantikan Presiden AS Donald Trump untuk masa jabatan kedua pada 20 Januari 2025, harga minyak hampir mencapai puncak musim panas sebelumnya. Namun, pada awal April, harga minyak jatuh ke titik terendah dalam empat tahun, dengan Brent, benchmark global, turun di bawah $63 per barel, dan West Texas Intermediate (WTI), benchmark domestik, turun di bawah $60.
Mengapa Harga Minyak Turun?
Dua faktor utama yang menyebabkan penurunan harga minyak pada awal April adalah:
- Perang Dagang dan Tarif Pada 2 April 2025, Trump mengumumkan tarif impor yang dikenal dengan “Hari Pembebasan” terhadap negara mitra dagangnya, yang memicu tarif balasan dari China. Tarif ini mengganggu proyeksi perdagangan internasional dan ekonomi global. IMF pun menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global untuk 2025 menjadi 2,8%, lebih rendah dari proyeksi 3,3% sebelumnya. Penurunan proyeksi pertumbuhan ekonomi ini berimbas pada penurunan permintaan minyak sebagai bahan bakar transportasi dan sumber energi untuk industri.
- Kebijakan OPEC+ OPEC+, yang dipimpin oleh Arab Saudi dan Rusia, mengumumkan akan meningkatkan pasokan minyak pada Mei 2025 sebesar 411.000 barel per hari, tiga kali lipat dari rencana sebelumnya. Kebijakan ini dilatarbelakangi oleh negara anggota OPEC+ yang melebihi target produksi mereka, seperti Kazakhstan dan Irak. Untuk mengingatkan negara-negara tersebut agar mematuhi kesepakatan, OPEC+ memilih untuk meningkatkan pasokan guna menekan harga.
Dampak Harga Minyak Murah bagi Pengimpor
Harga minyak yang lebih rendah memberikan keuntungan bagi negara pengimpor, mengurangi biaya bahan bakar dan menurunkan harga pompa untuk pengendara. Di Eropa, misalnya, harga minyak yang turun 16% sejak pelantikan Trump, ditambah dengan penguatan euro terhadap dolar, membuat harga minyak yang lebih murah menjadi lebih signifikan bagi pembeli di Eropa (penurunan mencapai 24%).
Bahkan ada tanda-tanda peningkatan konsumsi sebagai dampak langsung dari penurunan harga minyak. Di Jerman, misalnya, penurunan harga minyak menyebabkan distributor minyak pemanas mencatat penjualan rekor pada bulan April, saat rumah tangga memanfaatkan penurunan harga untuk mengisi ulang tangki setelah musim dingin.
Dampak Harga Minyak Murah bagi Penghasil
Di sisi lain, harga minyak yang lebih rendah memberikan dampak negatif bagi negara penghasil minyak. Arab Saudi, yang sangat bergantung pada pendapatan minyak, memperkirakan membutuhkan harga minyak lebih dari $90 per barel untuk menyeimbangkan anggarannya dengan tingkat produksi saat ini.
Meskipun harga minyak rendah, negara penghasil minyak seperti Arab Saudi masih dapat menyeimbangkan anggaran melalui pemotongan belanja atau penerbitan utang. Namun, ketidakpastian yang disebabkan oleh perang dagang dan ketegangan perdagangan global menurunkan pertumbuhan permintaan, yang mengurangi dampak positif dari penurunan harga minyak.
Investasi pada Saham Minyak
Harga minyak yang turun dapat menyebabkan ketidakstabilan jangka pendek di sektor energi, terutama bagi perusahaan yang sangat bergantung pada harga minyak tinggi untuk pendapatan mereka. Namun, ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan sebelum membeli saham minyak dalam kondisi pasar saat ini:
- Pemulihan Harga Minyak dalam Jangka Panjang Meskipun harga minyak dapat mengalami fluktuasi jangka pendek, banyak analis percaya bahwa harga minyak akan kembali naik dalam jangka panjang, terutama jika ketegangan perdagangan global mereda atau jika negara-negara penghasil minyak besar mengurangi pasokan. Jika Anda melihat potensi pemulihan harga dalam beberapa tahun mendatang, saat ini bisa menjadi kesempatan untuk membeli saham minyak dengan harga lebih rendah.
- Pendapatan yang Terdiversifikasi Beberapa perusahaan minyak besar, seperti ExxonMobil dan Chevron, mulai mendiversifikasi bisnis mereka dengan berinvestasi dalam energi terbarukan dan teknologi rendah karbon. Ini bisa menjadi peluang bagi investor yang ingin memasuki sektor energi, namun dengan eksposur yang lebih kecil terhadap volatilitas harga minyak.
- Potensi Dividen Banyak perusahaan minyak yang memiliki rekam jejak dividen yang kuat. Jika Anda mencari investasi yang menghasilkan pendapatan pasif, saham minyak dapat menawarkan dividen yang menarik, terutama jika harga minyak tetap stabil dalam jangka panjang.
Investasi pada Saham Kendaraan Listrik (EV)
Sementara harga minyak mengalami penurunan, sektor kendaraan listrik terus menunjukkan potensi pertumbuhan yang besar, terutama dalam konteks transisi global menuju energi terbarukan dan pengurangan emisi karbon. Berikut beberapa alasan untuk mempertimbangkan berinvestasi di saham EV:
- Tren Energi Terbarukan dan Kebijakan Lingkungan Pemerintah di berbagai negara semakin mendorong penggunaan kendaraan listrik melalui insentif, subsidi, dan kebijakan yang mendukung dekarbonisasi transportasi. Dengan semakin meningkatnya fokus pada transisi energi, saham EV memiliki prospek pertumbuhan jangka panjang yang menjanjikan. Meskipun harga minyak yang lebih rendah dapat mengurangi insentif untuk beralih ke EV dalam jangka pendek, kebijakan yang mendukung EV tetap memperkuat pasar ini dalam jangka panjang.
- Peningkatan Infrastruktur dan Inovasi Teknologi Industri EV terus berkembang dengan cepat, baik dari segi inovasi teknologi (seperti peningkatan jangkauan baterai dan efisiensi kendaraan) maupun ekspansi infrastruktur pengisian daya. Dengan lebih banyak model EV yang tersedia, harga yang lebih terjangkau, dan kemudahan dalam mengisi daya, kendaraan listrik menjadi pilihan yang semakin menarik bagi konsumen. Ini menciptakan peluang bagi perusahaan yang terlibat dalam produksi dan teknologi EV.
- Permintaan yang Terus Meningkat Permintaan global untuk kendaraan listrik terus meningkat, terutama di pasar besar seperti Eropa, China, dan Amerika Serikat. Meskipun harga minyak rendah dapat membuat kendaraan berbahan bakar fosil tampak lebih menarik dalam jangka pendek, tren jangka panjang menunjukkan bahwa pasar kendaraan listrik akan terus berkembang seiring dengan meningkatnya kesadaran terhadap perubahan iklim dan kebutuhan untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.
Kesimpulan: Saham Minyak atau Saham EV?
Jika Anda mencari investasi dengan potensi pemulihan harga yang stabil dan pendapatan dividen yang konsisten, saham minyak bisa menjadi pilihan yang menarik, terutama di tengah penurunan harga minyak yang memberikan kesempatan untuk membeli dengan harga lebih rendah.
Namun, jika Anda lebih fokus pada tren jangka panjang dan transisi menuju energi terbarukan, saham kendaraan listrik mungkin lebih cocok. Meskipun harga minyak murah dapat sedikit memperlambat adopsi kendaraan listrik dalam jangka pendek, kebijakan pemerintah dan perubahan iklim tetap mendukung pertumbuhan sektor EV.
Dalam hal ini, keseimbangan portofolio dapat menjadi strategi yang bijak. Anda dapat mempertimbangkan untuk berinvestasi di kedua sektor tersebut, dengan alokasi yang berbeda berdasarkan toleransi risiko dan pandangan jangka panjang terhadap pasar energi dan mobilitas.
Yuk Mulai Investasi di Saham AS Sekarang!
Sekarang kamu bisa beli saham AS dari perusahaan ternama seperti NVIDIA, Intel, AMD, Google, Apple, hingga Unilever di Reku. Download aplikasi Reku sekarang dan mulai berinvestasi di aset global!
Disclaimer: Analisa market ini adalah hal yang bersifat informasional. Ini bukan merupakan tawaran untuk menjual atau ajakan untuk membeli atau menjual aset kripto dan saham AS apa pun di PT Rekeningku Dotcom Indonesia, perusahaan yang dibatasi oleh pihak atau entitas lain yang diorganisir, dikendalikan, atau dikelola oleh Reku, dan oleh karena itu tidak dapat diandalkan penuh sehubungan dengan pembelian atau penjualan aset kripto dan saham AS.
Dengan melakukan perdagangan aset kripto dan saham AS berarti nasabah sudah mengetahui ada unsur resiko di dalam aktivitas tersebut. Perubahan harga aset kripto sangat fluktuatif. Diharapkan menggunakan analisa cermat sebelum melakukan aktivitas membeli atau menjual aset kripto dan saham AS. Kami tidak memaksa nasabah untuk melakukan jual-beli aset kripto dan saham AS sebagai investasi atau mencari keuntungan, yang berarti semua aktivitas perdagangan merupakan keputusan individu dari pengguna.