Resiliensi Pasar Tenaga Kerja AS dan Kekhawatiran Kenaikan Inflasi
Resiliensi Sektor Tenaga Kerja
Sumber: Reuters
Data terbaru dari Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan bahwa pasar tenaga kerja AS masih cukup resilien, dengan klaim pengangguran mingguan turun sebesar 8.000 menjadi 215.000. Penurunan tersebut menunjukkan masih cukup bertahannya kekuatan sektor tenaga kerja untuk mendukung perekonomian di tengah situasi suku bunga tinggi yang ada saat ini. Rendahnya tingkat PHK secara konsisten menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan cenderung mempertahankan pekerjanya, yang mencerminkan kepercayaan terhadap prospek perekonomian.
Pelemahan Penjualan Properti
Berbeda dengan pasar tenaga kerja yang menguat, pasar perumahan menunjukkan tanda-tanda pelemahan. Penjualan rumah baru turun 4,7% di bulan April ke angka tahunan sebesar 634.000 unit. Penurunan penjualan rumah baru yang turut diiringi dengan penurunan penjualan rumah lama di AS mencerminkan dampak dari situasi suku bunga KPR yang tinggi dan kenaikan harga rumah. Kenaikan harga rata-rata rumah baru sebesar 3,9% dari tahun lalu menjadi $433.500 dan meningkatnya stok properti yang belum terjual mengindikasikan potensi perlambatan dalam pembangunan rumah dalam beberapa bulan mendatang.
Aktivitas Bisnis dan Inflasi
Sumber: S&P Global PMI
Aktivitas bisnis di AS pada bulan Mei ini meningkat ke level tertinggi dalam dua tahun terakhir yang didorong peningkatan di sektor jasa. Indeks Output PMI Komposit AS dari S&P Global melonjak menjadi 54,4 dari 51,3 pada bulan April yang mengindikasikan terjadinya situasi ekspansi di sektor swasta, yang mana merupakan perkembangan yang baik. Namun, produsen turut melaporkan adanya lonjakan harga untuk berbagai item, yang mensinyalir potensi peningkatan inflasi dari meningkatnya harga barang manufaktur, dalam beberapa bulan mendatang.
Potensi Implikasi bagi Pasar Crypto
Bagi pasar crypto, perkembangan situasi yang ada di sektor ekonomi makro memberikan implikasi yang beragam. Pasar tenaga kerja yang kuat dapat meningkatkan kepercayaan terhadap kekuatan ekonomi untuk mempertahankan pertumbuhan. Namun, potensi kenaikan inflasi barang dan dampaknya terhadap kebijakan suku bunga The Fed dapat menimbulkan kekhawatiran tersendiri bagi para investor. Jika The Fed mempertahankan situasi suku bunga tinggi untuk waktu yang lebih lama dengan menunda penurunan suku bunga, maka hal ini dapat berpotensi mempengaruhi likuiditas dan sentimen yang ada di pasar crypto.