Retail Investor Melonjak, Saatnya Take Profit atau Masih Ada Rally?

Musim panas 2025 menunjukkan perubahan signifikan dalam dinamika pasar saham AS. Indeks global mencetak rekor tertinggi, saham-saham meme kembali menarik perhatian, dan investor ritel mengambil peran utama dalam reli pasar. Situasi ini menimbulkan satu pertanyaan penting bagi pelaku pasar: apakah momen ini adalah saat yang tepat untuk mengambil keuntungan, atau justru masih ada ruang untuk reli berlanjut?
Retail Investor Kembali Dominan
Citadel Securities, market maker terbesar dalam perdagangan retail di AS, mengamati bahwa investor ritel saat ini menyumbang 20 persen dari total volume perdagangan saham di AS. Angka ini mendekati puncak 24 persen yang tercapai pada awal 2021, ketika saham meme seperti GameStop dan AMC pertama kali mencuat secara global.
Scott Rubner, Kepala Strategi Ekuitas dan Derivatif Ekuitas di Citadel Securities, mengeluarkan prediksi berani dua minggu lalu bahwa indeks S&P 500 akan terus menguat hingga libur Labor Day di awal September. Sejauh ini, prediksi tersebut terbukti akurat. Rubner mencatat bahwa sejak April, investor ritel menunjukkan partisipasi penuh dalam reli pasar, bahkan ketika banyak manajer dana institusi memilih mengambil cuti musim panas.
Saham Meme Kembali Bersinar
Kebangkitan saham-saham meme menjadi indikator penting dalam memahami arah sentimen ritel saat ini. GameStop Corp naik 1,5 persen ke $22,98, AMC Entertainment melonjak 4,31 persen ke $3,11, sementara Opendoor Technologies naik signifikan sebesar 7,87 persen ke $2,34. Bahkan saham ritel seperti Kohl’s Corp pun mengalami kenaikan meski lebih moderat, naik 0,31 persen ke $12,83.
Reli ini mencerminkan strategi yang dikenal sebagai barbell strategy, yang banyak diterapkan oleh investor ritel: mereka berinvestasi besar di instrumen pasif seperti indeks S&P 500, sambil mengambil posisi spekulatif di saham-saham yang dinilai undervalued atau berada di “rak diskon”. Strategi ini menunjukkan bahwa pergerakan retail bukan semata-mata spekulatif, melainkan juga mengandung diversifikasi risiko.
Perspektif Institusi: Jangan Meremehkan Gelombang Likuiditas
Goldman Sachs baru-baru ini merilis catatan kepada klien yang mendukung pandangan Citadel. Mereka menyatakan bahwa secara historis, lonjakan dalam aktivitas spekulatif sering kali diikuti oleh return pasar yang sangat tinggi dalam jangka waktu satu tahun. Dengan kata lain, keberadaan retail investor dalam jumlah besar dapat menjadi sinyal bullish, bukan sebaliknya.
Citadel, yang menangani lebih dari sepertiga dari semua perdagangan saham ritel di AS, menjadi salah satu institusi yang paling memahami perilaku dan dampak investor ritel. Karena itu, prediksi dan pengamatan mereka memiliki bobot signifikan dalam membaca arah pasar.
Ketimpangan Reli dan Potensi Risiko
Meski demikian, tidak semua sinyal menunjukkan kelanjutan reli tanpa hambatan. Salah satu risiko utama adalah ketergantungan pasar terhadap segelintir saham raksasa. Saat ini, 33 sen dari setiap dolar yang masuk ke indeks S&P 500 otomatis teralokasi ke tujuh saham terbesar — dikenal sebagai Magnificent Seven. Ini menciptakan konsentrasi yang tinggi dan mempersempit dasar reli.
Selain itu, faktor geopolitik dan ketidakpastian kebijakan perdagangan turut membayangi. Presiden Donald Trump kembali menggulirkan wacana tarif impor baru, yang meningkatkan risiko terhadap rantai pasok dan stabilitas pasar global. Hal ini menyebabkan sebagian investor ritel mulai mengambil langkah hedging, terlihat dari meningkatnya permintaan terhadap produk berbasis volatilitas seperti 2x Long VIX Futures ETF.
Permintaan terhadap produk lindung nilai ini mencerminkan kekhawatiran terhadap potensi koreksi pasar yang tiba-tiba, meskipun tren harga saat ini tampak stabil.
Reku Takeaway: Take Profit atau Lanjut Naik?
Situasi saat ini menunjukkan bahwa investor ritel bukan lagi hanya “dumb money”. Mereka aktif, memiliki strategi, dan mampu mempengaruhi arah pasar secara signifikan. Namun, dengan lonjakan valuasi, konsentrasi kepemilikan di Big Tech, serta risiko eksternal dari kebijakan perdagangan, investor perlu mempertimbangkan langkah selanjutnya dengan hati-hati.
Bagi investor jangka pendek, pengambilan keuntungan sebagian (partial profit taking) bisa menjadi langkah bijak, terutama jika berada di saham-saham yang telah naik signifikan dalam waktu singkat. Sementara bagi investor jangka panjang, keberlanjutan tren ini didukung oleh data historis dan partisipasi retail yang tinggi, sehingga peluang upside masih terbuka, asalkan dibarengi dengan strategi lindung nilai yang tepat.
Yuk Mulai Investasi di Saham AS Sekarang!
Sekarang kamu bisa beli saham AS dari perusahaan ternama seperti NVIDIA, Intel, AMD, Google, Apple, hingga Unilever di Reku. Download aplikasi Reku sekarang dan mulai berinvestasi di aset global!
Disclaimer: Analisa market ini adalah hal yang bersifat informasional. Ini bukan merupakan tawaran untuk menjual atau ajakan untuk membeli atau menjual aset kripto dan saham AS apa pun di PT Rekeningku Dotcom Indonesia, perusahaan yang dibatasi oleh pihak atau entitas lain yang diorganisir, dikendalikan, atau dikelola oleh Reku, dan oleh karena itu tidak dapat diandalkan penuh sehubungan dengan pembelian atau penjualan aset kripto dan saham AS.
Dengan melakukan perdagangan aset kripto dan saham AS berarti nasabah sudah mengetahui ada unsur resiko di dalam aktivitas tersebut. Perubahan harga aset kripto sangat fluktuatif. Diharapkan menggunakan analisa cermat sebelum melakukan aktivitas membeli atau menjual aset kripto dan saham AS. Kami tidak memaksa nasabah untuk melakukan jual-beli aset kripto dan saham AS sebagai investasi atau mencari keuntungan, yang berarti semua aktivitas perdagangan merupakan keputusan individu dari pengguna.